tag:blogger.com,1999:blog-7994111740790220182024-03-12T17:02:55.455-07:00.vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.comBlogger51125tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-58415290512552087142010-10-20T23:21:00.001-07:002010-10-20T23:47:10.645-07:00perdebatan dua hati (2nd edition)masih memperdebatkan dua pendapat di antara kedua hati .. kali ini berbeda waktu dan kondisi .<br /><br /><br />hati 1 : kok nangis lagi ..<br />hati 2 : dia (yang lain) tidak juga berubah..<br />hati 1 : "dia"-mu itu bukannya sudah berbeda dari yang kemarin? harusnya bersyukur dong.<br />hati 2 : iya. sangat bersyukur, tapi ujungnya sekarang malah lebih menyakitkan.<br />hati 1 : yang sabar.. semua indah pada waktunya.<br />hati 2 : sabarku untuk terus mencintai itu nggak akan habis, tapi sabarku kalo untuk terus disakiti begini lama-lama bisa habis.. <br />hati 1 : terus mau kamu gimana? <br />hati 2 : aku cuma pengen semuanya kembali normal..<br />hati 1 : sudah bilang?<br />hati 2 : sudah..<br />hati 1 : dia jawab apa?<br />hati 2 : butuh waktu.<br />hati 1 : ya udah, kasih aja dia waktu ..<br />hati 2 : aku mau aja kasih dia waktu, -<span class="fullpost"> tapi seharusnya dia sedang sendiri.. tapi dia tidak sendiri..<br />hati 1 : kalau begitu tetaplah mengejar.<br />hati 2 : aku udah lelah .. terlalu lelah. karena aku mengejar dia yang sedang berlari.<br />hati 1 : lupakan kalau begitu, dan kembalilah ke jalurmu..<br />hati 2 : hei, ini bukan hanya karena masalah putus cinta.. tapi juga karena tanggung jawab. tidak seharusnya laki-laki itu bersikap terlalu seenaknya.<br />hati 1 : lihat. yang seperti itu kamu sudah tahu sikapnya. kenapa juga masih dibela?<br />hati 2 : karena aku ingin dia belajar menghargai perempuan..<br />hati 1 : katakan, apa kamu masih menginginkan yang sikapnya demikian?<br />hati 2 : aku tidak menginginkan sikapnya yang itu, tapi aku memang menginginkan dia.<br />hati 1 : seseorang pernah berkata kepadaku, kadang apa yang kita inginkan itu tidak sama seperti apa yang kita butuhkan..<br />hati 2 : kamu benar.. tapi susah sekali menerapkan itu sekarang..<br />hati 1 : dia akan mendapatkan balasannya, dia hanya belum pernah jatuh..<br />hati 2 : tapi aku tidak sedikitpun menginginkan dia jatuh, yang aku inginkan dia sadar..<br />hati 1 : kamu masih saja tulus mencintai dia walaup[un perlakuannya kepadamu buat aku tidak bisa lagi dimaafkan .. bukankah sebelumnya banyak??<br />hati 2 : tapi hanya dengannya aku pernah berjanji <br />hati 1 : kuulang lagi pertanyaan ku.. lalu, kamu mau apa sekarang?<br />hati 2 : tidak tahu.<br />hati 1 : kau tidak menurut dengan saranku, jadi aku tidak tahu harus berbuat apa..<br />hati 2 : sebelumnya aku berpikir aku ingin disudahi saja ..<br />hati 1 : lalu kenapa tidak diteruskan?<br />hati 2 : karena aku termakan kata-kataku, bahwa aku harus melihat akhir dari cerita ini nanti.. jika aku pergi lebih dulu dari hidup ini, aku tidak akan bisa melihat endingnya.<br />hati 1 : benar.<br />hati 2 : jadi sekarang aku berpikir aku ingin pergi dari kota ini.<br />hati 1 : untuk apa? bukankah malah menambah masalah?<br />hati 2 : aku ingin pergi menjauh, karena dia tidak juga berubah,, dia menghancurkan aku, tapi aku tidak pernah tega menghancurkan dia.. aku ingin pergi yang jauh dengan waktu yang lama, untuk mengobati luka ini ..<br />hati 1 : aku tidak suka caramu.<br />hati 2 : aku benar-benar sakit, kawan ..<br />hati 1 : baiklah aku ralat, aku tidak suka caranya memperlakukanmu..<br />hati 2 : doakan saja dia cepat berubah.. saat pulang nanti aku ingin melihat dia sudah dapat menerimaku lagi, dengan sejuta cinta dan tanggung jawab tentunya.. :) </span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-81598866446408770002010-09-30T07:21:00.000-07:002010-10-01T23:51:04.791-07:00laki-laki seharusnya adalah seorang pria<p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">sebelumnya saya pikir saya akan berhenti membuka blog ini. apalagi menulis di dalamnya.. tapi malam ini hati saya tergerak untuk meliriknya lagi. :) </span></span></p><p><br /></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">bercerita lagi tentang laki-laki. tidak pernah bosan, karena saya adalah seorang perempuan. </span></span><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">jujur saja saya terlalu sibuk dalam urusan cinta setahun terakhir ini. sayang sekali. tapi dari sana saya mendapat banyak sekali pelajaran. berikut pelajaran itu :</span></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">1. ketika seorang laki-laki menginginkan perempuan, maka ia akan mengejarnya dengan sungguh-sungguh, sedangkan si wanita justru bermalas-malasan. bisa dibilang si laki-laki di lantai atas dan si wanita di lantai bawah. ketika perasaan itu dimulai dan berlangsung, si laki-laki akan turun tangga dan si wanita akan mendekati si laki-laki dengan naik ke atas tangga, hingga akhirnya mereka bertemu di tengah-tengah. inilah kondisi di mana </span></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfah9ypI-BGKa0sGM4TMcIe9zzc7lW2hnHrfejN_i3f7plH5rEZTGe8MqGN9jWkUddRATxPBy8lho8R8maByYsTibZaO0pFRNprGNko-cC1z9iV4_1CPfRViPU43Z6oFC155JL7PYVihs/s1600/untitledaa.JPG"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 241px; height: 196px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfah9ypI-BGKa0sGM4TMcIe9zzc7lW2hnHrfejN_i3f7plH5rEZTGe8MqGN9jWkUddRATxPBy8lho8R8maByYsTibZaO0pFRNprGNko-cC1z9iV4_1CPfRViPU43Z6oFC155JL7PYVihs/s320/untitledaa.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5523334726588500274" border="0" /></a><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">keduanya saling bisa mengerti dan memahami. kemudian saya sebut dengan 'tresno'. tapi semakin lama hubungan itu berjalan, si laki-laki akan semakin turun tangga dan si wanita akan berada di lantai atas. intinya, pada suatu hubungan, semakin lama seorang perempuan akan semakin menyayangi sementara laki-laki sebaliknya</span></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">2. dapat dimengerti bahwa yang dikatakan sebagai "jodoh yang dinikahi pada saatnya menikah" adalah "pacar pada saat itu" dan bukan "pacar yang selalu ada". saat usia kita mencapai waktunya kawin (eh, nikah ding) tentu saja yang akan kita raih pertama kali adalah pacar pada saat itu, sehingga hubungan tersebut akan dipertahankan. lain halnya ketika kita menyayangi orang semasa kita SMA, sangat sulit membawanya ke jenjang pernikahan karena masalah waktu. dan dalam kurun waktu yang lama tersebut akan timbul banyak sekali konflik yang mana apabila keduanya sudah buntu, selesai sudah. beda, kan kalau sama "pacar saat itu" karena waktu nya lebih singkat mengingat ini udah waktunya buat nikah, daripada bikin konflik mending bikin undangan ..</span></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">3. pria dan wanita yang lagi in love cenderung melarang ini dan itu. argh! bagi saya seharusnya bukan seperti itu peraturannya. justru silakan lakukan ini dan itu sesuka hati kita masing-masing, tapi memang ada batasan-batasannya. bedakanlah antara melarang dan membatasi agar tidak saling terkekang. tapi juga perlu diingat bahwa batasan itu saling diterapkan satu sama lain, jadi tumbuhkan juga rasa tenggang rasa. setidaknya bukan "tidak boleh mboncengin cewe lain" tapi "izinlah dulu sebelum mboncengin cewe lain."</span></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></p><p style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">4<span style="font-family: trebuchet ms;">. </span></span><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> laki-laki seharusnya tidak "memanfaatkan" pasangannya, begitu juga sebaliknya. apapun yang mereka berdua lakukan hendaknya saling bertanggung jawab dan jangan saling melepaskan tanggung jawab. jika sudah berbelit-belit maka sudahi saja lah, karena tanggung jawab itu adalah segalanya.</span></span></p><p face="trebuchet ms"><br /></p><p style="font-family: trebuchet ms;"><span><span style="font-size:85%;">sekian dulu karena rupanya kepala saya mendadak jadi pusing .. trimakasih .<br /></span></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></p>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-16960700930928634982009-04-16T09:02:00.000-07:002009-04-16T10:35:30.671-07:00UTS nggak beres<span style="font-size:85%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">hoahhh.. uts semester dua ini og banyak banget cobaan buat aku ya?</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">mulai dari kalkulus. sore jam empat aku tidur sampe maghrib. rencananya mau belajar buat besok. eh dapet kabar simbah nggak ada.. alhasil paginya pas ujian keluar cepet. ha nggak ada yang bisa dikerjain??</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">yang kedua ujian fisika dasar. malem dimarah-marah orang, kehilangan seorang sahabat, sampe aku nangis darah gara-gara keegoisan satu belah ihak. rese! nggak bisa mikir apa-apa aku sampe jam satu malem. akhirnya malah nyalain lepi trus ngenet sampe jam dua. nggak belajar lagiiii... wkwkwkwk. </span><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">begitu ujian dimulai bingung nggak bisa apa-apa. akhirnya buka hp, googling.. tiba-tiba ditegor, "mbak, hepenya dinonaktifin mbak. ujian ni."</span><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">"weh pak, weh. enggak og. ini kalkulator og."</span><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">asemmmmm..</span><br /></span><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:85%;" class="fullpost" ><br /><br />ujian berikutnya adala biologi umum. merasa belum belajar, akhirnya tilpun temen sekelas minta bahan. tapi dianya pulang jam 9 malem. ya suda, dari maghrib sampe jam s sembilan malah muter2 sama tetangga dulu.<br />uda gitu jam sembilan aku ke tempatnya indra lagi. tapi bingung banget kok dia ngasihnya aku bahan biologi?? padahal kan besok paginya ujian kimia dasar? piye to ki?<br />akhirnya dengan segenap keberanian akupun bertanya : lhoh ndra, emang besok ujian biologi po?<br />indra pun shok dan menjawab : "weh. kamu kira kimia dasar po? wah ra niat tenan kwe.."<br />hha. bodoh bgt aku. sampe rumah langsung aku baca bahan dari indra. tapi tetep aja paginya nggak ngerti. dan akupun mengeluarkan hape dari saku, sms anak2 kedokteran umum nanya jawaban. gimana aku nggak ngrasa yakin dapet jawaban dari anak2 KU? wkwkwk. setengah jam, satu jam. tag tinggal tidur sambil nunggu jawaban. kok nggak ada yang sms. wah! ternyata pulsaku habis, nggak ada yang kekirim. sial!<br />udah gitu lingak linguk nanya kanan kiri karena waktunya uda mau habis. tapi tapi tapi.. pengawase terus duduk di belakangku persis og piye?? hadeeeeehhh..<br /><br /><br />terus masalah lagi ujian kimia dasar. malemnya bukannya belajar aku malah maen ke tempat temen sampe jam 10 malem. karena nggak tau jawaban suatu sal dan belum belajar juga, akhirnya tilpun indra lagi.<br />"ndra, besok brangkat kuliahnya aku nyamperin kamu aja. aku mau liat jawaban soal bla.. bla.. bla.."<br />dan malam itu pun aku nonton tipi sampe jam 12, tidur, jam 4 bangun baca2 bahan, jam 5 tidur, jam 6 bangun lagi.<br />syara.. jam 7 kurang 15 uda sampe rumah indra. tapi indranya???? malah masi pakek clana pendek. uda gitu malah ngetawain aku "kan ujiane jam satu to?"<br />aduh! salah jadwal aku. parah.<br />mikir juga, dai pada pulang aku ke kampus aja lah. tiduran di kmf sambil makan peuyeum dari mbak linda sabelum akhirnya sadar kalo kartu ujianku ilang!! bad day bwangettt.. akhirnya ke akademika minta kartu lagi tapi malah disuruh ke kantor polisi. untung ada temen mau nemenin..<br />polisinya nggak enak. nggak cakep. wkwkwk.<br />habis dapet kartu ujian ternyata harus ditempel foto. mana ujiannya tinggal satu setengah jam lagi.. wah, nggak ada foto pula. akhirpun aku ngeprint foto di HMEI. di cap, dan selesai deh kartu ujian baruku..<br /><br />pas jam satu, aku ujian kimia dasar. pas tengah-tengah ujian, oalah ada bapak penjaganya ngasih aku kartu ujianku yang ilang. wah wah wah. mangkel bwangett uda panas-panas...<br />"weh weh pak. ketemu di mana e ini?"<br />"tadi mas2 kok mbak yang nemuin."<br />cling!!! mas2?? mas2?? wow.. mas mas..<br />cakep nggak ya? wkwkwk. pikiranku uda yang aneh banget. semacam kisah cinderella. jodohku jodohku,,, wkwkwkwk.<br /><br />selesai ujian. ternyata yang nemuin mas aan. orang yang tadi sebelum aku ujian bilang ngajak lari2 hari minggu. wahhhh...<br /><br />ujian tengah semesterku nggak ada yang beres. keknya bakal meletus nih nilai D nya.<br />hadehh..<br /><br /><br /><br /></span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-17129635289888450282009-04-09T01:10:00.000-07:002009-04-09T01:21:07.995-07:00jangan lupa buka link-nya!!!<span style="font-size:85%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">ini 9 april ya? beneran ada pemilu..?? ah, padahal cinta pertamaku pas di SD dulu ulang tahun e <span style="font-style: italic; color: rgb(255, 204, 51);">(rag nyambung!)</span></span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">bai de we, kira-kira uda ada yang pernah buka alamat ini blon?</span><br /><span style="font-family: trebuchet ms; font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">http://axe-enolenem.blogspot.com/2008/06/calon-ibu-negara.html</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">kalo belum buruan buka terus tunjukin reaksinya lewat comment ke sini ya? hhahahaha. kalo nggak keburu pingsan tapi. wkwkwkwk</span><br /></span><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:85%;" class="fullpost" ><br /><br />wah, kalo hari ini emang bener ada pemilu berarti orang-orang seluruh Idonesia pada nulis namaku hari ini.. tiap nyontreng selalu simbol <span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);font-size:180%;" >V</span> . Hhag, bangganya nama ve diingat banyak orang .<br /><br />haduh haduh, tapi aku sendiri blun nyontreng. padal umur sudah tua, tapi katepe aja belum punya. mana bisa nyontreng??? huftt..<br /><br />ati baru senep, udah lama nggak ngeblog jadinya, hibernasi berminggu-minggu. postingan kemarin juga baru sempet dipost hari ini. gag enak.. hosh.. hosh..<br /><br /><br /></span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-61755510217295187292009-04-08T23:30:00.001-07:002009-04-09T01:05:00.410-07:00mengapa dota menjadi begitu rumit?<span style="font-size:85%;"><span style="font-family:trebuchet ms;">wawawawa . susah amat sih belajar dota?? padal uda belajar sama master-masternya di hmei tersayang dari jam 9 pagi ampe jam tujuh malem.. yang ada aku malah tambah bingung kudu beli apa di seller nya, roti juga dia nggak jual!! asemb!</span><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj48NMZwNcqzuE3QDKcTG1GCFdVkfm2cguUm6iew-aERp7nK0tt8eloaFxc1CPjmAGYRZTujBXPXbJ2awy3PW1f1_SRqoBIoj1vGelOX221qyGCiDB8PSJo5-IiiTCDJ6Dzdi7AKl7ZcEw/s1600-h/4+master.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 150px; height: 113px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj48NMZwNcqzuE3QDKcTG1GCFdVkfm2cguUm6iew-aERp7nK0tt8eloaFxc1CPjmAGYRZTujBXPXbJ2awy3PW1f1_SRqoBIoj1vGelOX221qyGCiDB8PSJo5-IiiTCDJ6Dzdi7AKl7ZcEw/s320/4+master.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5322581621428620498" border="0" /></a><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:trebuchet ms;">berikut komentar buat para guru privat dota yang uda baek banget ngajarin pemula macem aku. </span></span><span style="font-style: italic;font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >(pemula???? kayaknya disebut pemula aja belum bisa. wkwkwkwk)</span><span style="font-size:85%;"><br /><br /></span><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" class="fullpost" ><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">1. mas luphekz : hmmm... awal-awalnya enak sih diajarin mas luphek. kalo ditanyain ini buat apa itu buat apa mesti dijawab. lama-lama setelah dia maen, jawabnya jadi nggak nyambung blas. malah kadang nggak jawab.. jiahhh. malah monolog aku lama kelamaan. ada gapula maen dota .Xp </span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 51);">2. mas rodi : pinter bwangett, hebat jugag. tapi aku bingung sama kata-katanya yang klise. mana cepet banget pula tangan dia gerak.. serasa ngelihat hantu di layar kompi. tangan yang di kibord semacam maen piano. fiuhh. gag ngerti. tapi sepuluh jempol dah buat mas rodi (wkwkwkw. jariku besar2 nis oalnya.).</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">3. mas yudi : nah ini enak,. ngajarinnya bener2 jelas dan oke. tapi tetep aja kelemahan yang ada di dia fatal! lebih fatal dari kesalahannya yang keseringan lupa cukur bulu ketek. xp. Mas yudi "nggak bisa bagi konsenterasi" </span><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">masa diriku ngajak ngomong baik-baik dirinya langsung kalah pas onlen lawan mas2 yang laen??? aku malah jadi diusirrr... :(</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">4. mas chipp : ini guru privat pertamaku nih. pertamanya dia nggak takut pas tag deketin. tag baek2in soalnya. lama2 dia nggak sabar juga karena jadi kalah gara2 aku ajak ngobrol mulu. tapi dia mendingan marahnya nggak koak2 .. wkwkwkwk .<br /><br /></span><span style="font-weight: bold;">btw foto mas2 berempat uda tag pampang tuh. thanks so much ea? xp</span><br /><br /><br />udah gitu malemnya aku pulang. sampe rumah ngidupin lepi trus nyari warcraft. klik-klik!<br /><br />maen dota.....<br /><br /><br /><br />al hasil : for the first time!! AKU MENANG! wkwkwkwk bangga bwanget aku menang pake Hero Medusa .<br />hhag langsung nggaya aku. sms orang2 kalo aku baru aja menang dota . watatatata.<br />padahal ya cuma -apnpem, computer easy, v 6.51 tanpa AI pula. hahahahahg. jadi cuma lawan creeps. wkwkwkwk. tapi banggane setengah mati.<br /><br />keep on fighting! hahahahaha!<br /></span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-64786351025421872032009-04-08T22:55:00.000-07:002009-04-08T23:01:34.584-07:00udah lupa e? ? :?<span style="font-weight: bold; font-family: trebuchet ms;font-size:85%;" >kemarau masih akan datang<br />March 5, 2009</span><span style="font-size:85%;"><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">Mengurung rasa terlalu dalam, berhias penuh angan dan mimpi pada seorang lelaki kecil. Hingga akhirnya harapan yang memang kosong itu harus ia lepaskan meski terpaksa. Tanpa ia tahu apa yang sebenarnya.</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">Seiring waktu, sosok lain datang menemani hari dalam hidupnya. Tak berharap banyak, pikiran dan rasa masih terbawa oleh yang hilang. Bahkan saat sosok yang telah sekian lama menemaninya pergi, tak sedikitpun kehilangan ia tampakkan.</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">Dan kejadian yang sama terus berulang. </span></span><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:85%;" class="fullpost" ><br /><br />Mencoba beralih dari bayang-bayang keegoisan sang ego, ia terus mencoba mengisi kekosongan di hatinya dengan menaruh rasa pada seorang laki-laki yang berubah menjadi sangat indah di matanya. Tapi yang ia dapatkan hanyalah kekaburan, kekaburan, dan kekaburan. Membuatnya sulit melihat lagi dan menjadi buta karena kekecewaan.<br /><br />Malas berdebat dengan keraguan, tambatan hati kupaksa ada. Dari ragu berganti sayang dan sayang berganti cinta. Namun fitnah yang berubah menjadi kenyataan mematahkannya. Sakit hati pertama yang dirasakannya tanpa sedikitpun isak. Semuanya terlanjur larut dalam dendam.<br /><br />Menginjak masanya ia dewasa, rasa dendam yang ia tanam dan rawat masih terlalu sempurna. Dipupuknya dengan penuh harapan agar semua orang juga dapat menikmatinya. Bukankah menyenangkan jika kita hidup dengan saling berbagi? Maka dipisah-pisahkannya beberapa tali.<br /><br />Tidak ada satupun tempatnya bercurah. Ia mengutuk semuanya sendiri dalam dendam dan sakit, memasung seluruhnya dalam sebuah kotak kecil di sudut hati. Di saat itu tak lagi terlintas di benaknya bayangan sang lelaki kecil, memori tentang cintanya yang tak terbalas, bahkan sakit hatinya yang membuatnya bersikap terlalu munafik. Hanya senyum palsu dan pengharapan yang besar yang ia tujukan pada seorang lelaki di luar sana. Lelaki pertama yang membuat matanya tertunduk saat menatapnya, membekukan gerak dan nafas saat saling papas, membisukan bibirnya untuk mencoba berucap padanya.. Ah, dia memang terlalu mengedepankan perasaan.<br /><br />Penat dengan rasa dan kebisuan, masih dengan sikap yang ia bangun dalam predikat dirinya yang tersembunyi, lelaki kecil yang pernah menjadi bagian dari beberapa episode mimpinya datang. Ia hanya tersenyum di dalam hatinya, berusaha mengingat kembali perasaan yang dulu pernah ada untuknya, namun ternyata terlalu jauh terpendam, tertindih oleh rasa-rasa yang lain.<br /><br />Ia rasa tak perlu ia susah payah menggalinya lagi, senggang lima tahun itu menyangsikan dirinya. Lelaki kecilnya tak lagi sama seperti yang dia inginkan. Merasa tak dihargai, ia pun menggandeng tangan lelaki kecilnya, lagi-lagi dengan berteduh di bawah payung kemunafikan. Ia tetap pada pendiriannya untuk mencapai sesuatu yang selalu ia ingin.<br /><br />Ia sangat kuat. Sampai pada sebuah malam, setitik air mata cengeng untuk laki-laki pertama kali menetes dari pipinya. Teriring janji, ia tulus mencintainya.<br /><br />Sebentar ia rasakan cinta, lelaki kecilnya pergi dengan janji akan kembali. Satu yang lelaki kecilnya inginkan darinya adalah kesetiaan. Sayang, lelaki kecilnya lupa dengan yang ia ucap. Lelaki kecilnya memang kembali, namun bukan untuknya. Ia pulang untuk orang lain yang ternyata memang jauh lebih berharga. Kesetiaan yang ingin saling dibuktikan menguap bersama senyum. Sudah saatnya image lelaki kecil beralih menjadi bajingan kecil.<br /><br /><br />Penat. Sedikit terpincang ia berusaha melangkah kembali. Bukan salah siapa atau siapa, tapi langkahnya memang sempat tertahan karena sandarannya yang telah rapuh. Tak ada lagi rasa nyaman dan pegangan, bahkan temanpun ia tak punya. Hanya seorang sahabat yang bisa mengertinya, mendengarkan dan membantunya berjalan lagi.<br /><br />Dia terlalu bangga akan ruang hampa di dalam genggamannya. Bahwa baginya mencintai jauh lebih sukar daripada dicintai. Dia bangga karena bisa begitu sulit mencintai seseorang. Dia bangga karena telah menjadi dewasa berkat sang waktu. Dia bangga karena tak banyak yang mengenal betul siapa dirinya. Dia bangga karena ia jauh lebih bisa menghargai waktu dan kesetiaan.<br /><br />Dan kini, dengan satu semangat lagi di hatinya ia kembali meneruskan perjalanan. Karena dia sadar bukan saatnya ia terus mengenakan topeng butut kebanggaannya.<br /><br />Dia bahagia meskipun inginnya tak pernah bisa digapai.<br /><br /></span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-39778985114858258012009-03-25T10:48:00.000-07:002009-04-08T23:05:24.500-07:00langsing bukan mimpiNggak cowo, nggak cewe. Kalo uda masuk urusan berat badan yang hipos pasti minder (yang nulis curhat! xp) . Di otak mereka pasti terbesit keinginan untuk jadi kurusan, dan cara demi carapun mereka lakukan untuk mendapat berat badan yang selama ini menjadi pelabuhan mimpinya itu.<br /><br />Okeh, ada beberapa hal yang mau saya omongin di sini tentang berat badan dan masalah-masalahnya. Tapi sebelum menginjak-injak tulisan saya lebih lanjut ,ada baiknya coba tanyakan pada diri sendiri dulu apakah kamu punya masalah sama BB apa enggak . Kalo enggak ada masalah ya udah, silakan baca postingan saya yang lain aja (hha. Maksa.). Tapi kalo misal iya, coba cek dulu berat badan ideal kamu dulu mustinya berapa.</span class="fullpost"><br /><br /><br />Caranya :<br /><br /><br />BBI = (TB-100) ± 10%(TB-100)<br /><br />Misal :<br /><br />Tinggi badan (TB) = 175 kg<br /><br />Berat Badan (BB) = 65 kg<br /><br />BB Ideal =(175-100) ±10%(75)=75-7,5<br /><br />=67,5 sampe 82,5 kg<br /><br /><br />Nah, merasa obesitas atau malah kurang gizi? Bagi yang merasa kurang gizi alias gizi buruk silahkan coba resep ngegemukin badan di postingan saya : Resep<br /><br />Trus buat yang merasa obesitas, sekarang saya nanya, pengen kurus apa enggak? Yang pengen silakan tetep baca sampe habis, kalo yang enggak : “Aku sumpahin tambah ndud, ntar! !”<br /><br /><br />Masalah over weight emang bikin stress. Sebenernya nggak masalah sih, ndud asal sehat. Tapi biasanya orang-orag ngliatnya ke penampilan dan satu lagi risikonya entar ke kesehatan. Lemak biasanya ngumpul di perut (T.T), lengan, paha, pipi, sama betis, dan daerah-daerah itu emang sulit banget buat dikurusin. Eitt, tunggu. Jangan shock dulu, walaupun sulit semua itu pasti ada jalan keluarnya kok. Dicoba aja lah.<br /><br />1. 1. Bulatkan Niat<br /><br />Yang pertama yang harus dilakukan dari program ini adalah pembulatan niat. Kamu ngrasa niat nggak mau ngurusin badan? Sama aja kalo misal awalnya udah mulai ngurangin goreng-gorengan, trus tiba-tiba pembokat bikin mendoan panas sama kopi panas nikmat banget kita tergoda.. Ah, omong kosong.<br /><br />Tanemin dalem hati :’kurus,kurus,kurus’<br /><br />2. 2. Olahraga<br /><br />Olahraga yang kayak apa sih, yang bakar lemak? Yang aerobic atau yang angkat beban?<br /><br />Olahraga aerobic itu misalnya lari, renang, senam(kecuali senam hamil) dan macem2 yang bikin seluruh tubuh gerak. Tapi dari semuanya yang paling oke menurut saya adalah lari. Coba deh pake jaket yang tebel , syukur-syukur jaket parasit, pakek sepatu, lari siang hari sekitaran jam 2. Nggak perlu jauh-jauh. Awal-awal bolehlah muterin kompleks atau lapangan sepak bola. Dua puteran aja dulu, baru entar seminggu kemudian jadi 4-6 kali muter (hha!)<br /><br />Eh, iya. Catetan buat yang satu ini : jangan ngedepanin gengsi atau malu. Kan tadi udah niat usaha mau ngurusin badan, jadi harus berjuang sekuat mungkin!! Jangan kemakan omongan orang : “eh, ada paus lari siang2” Atau “ lihat deh, masa lapangan muterin lapangan?”. Abaikan saja lah.<br /><br />Tambahan jugag, jangan lupa pakek celana pas lari, kalo ada pakek celana training, kalo gag ada ya celana apa aja lah. Yang penting pake. Kalo nggak pakek ntar tag liatin lho..<br /><br />“Trus gimana sama sit up?”<br /><br />Sit up sebenernya bukan cara yang efektif buat ngecilin perut. Sit up Cuma berfungsi buat ngencengin otot perut, intinya yang buncit ya tetep aja buncit. Kalo mau perut kecil lari aja kayak saran di atas. Yang sabar dan yang rutin. Kalo nggak mau susah ya perutnya diiris aja, trus dikiloin.. Lumayan daging seger 50rb/kg.<br /><br />“Kalo fitness?”<br /><br />Humm, berdasar pengamatan, fitness itu bikin ketergantungan. Kalau rutin sih badan jos markantos, tapi kalo tiba-tiba nggak ada duit terus berhenti fitness sebulan aja, badan udah kayak ikan duyung lagi.. Huwa….<br /><br /><br />Kalo kamu milih angkat beban, itu jauh-jauh-jauh lebih baik. Karena ternyata angkat beban justru lebih efektif ngebakar lemak kamu dan ningkatin masa otot. Biasain aja tiap pagi angkat barbell. Usahain kanan sama kiri seimbang, ya? Takutnya kekar sebelah.. hha.<br /><br />3. 3. Jangan Diet<br /><br />Diet???? Ah, kuno!!!!! Bukan jamannya hari gini diet. Soalnya entar setelah kita diet dan ternyata itu sukses besar alias sudah mencapai berat badan yang kita mau, hasrat buat berhenti diet muncul lagi. Dan kamu tahu apa??? Berat badanmu balik lagi!!! Mau? Mau? Mau? (malah promosi)<br /><br />vhe1 :“Trus gimana, bu?”<br /><br />vhe2: “Ya jangan diet”<br /><br />vhe1: “njut?”<br /><br />vhe2: “njutmu kuwi! Hha!”<br /><br />Intinya jangan diet tapi ubah gaya hidup kamu. Dari yang tadinya makan sehari empat piring, jadi tiga piring.. (Gile… Makan piring… ckckck) Nasi yang biasanya ambilnya banyak didikitin, kurangi karbohidrat, banyakin protein sama sayur.<br /><br />Misal ni, ya, pagi cukup roti tawar dua biji sama susu, siang sayur bayem sama tahu, sore(sebelum jam 5) ikan sama buah.<br /><br />Setelah jam lima usahain jangan maem. Apalagi ngemil. Ah, uang jauh2 nafsu syahwat untuk itu kalau mau kurus. Atur pola makan alias jangan sembarangan comot makan sana-sini, atur waktunya, frekuensinya, jumlahnya, dan jadikan itu kebiasaan rutin yang akan mengubah hidup besarmu. Jiahh!<br /><br />4. 4.Minum Obat Diet?<br /><br />Namanya juga obat, pasti dipake buat yang sakit. Sealami apapun, kalo obat ditujukan buat diet, diproduksi prabik, dikemas, pasti ada bahan kimianya yang insya Allah kata pak haji berbahaya. Efeknya sih mungkin TOP BGT, kamu bisa kurus dalam waktu pendek dan nggak perlu capek2 olahraga. Tapi belakangan? Kamu nggak pernah tahu obat itu ngapain aja di dalem tubuh kamu. Siapa tahu berat badan kamu turun dastis gara-gara jantung atau paru-paru kamu ilang gara-gara dilarutkan sama itu obat. Haha!<br /><br />Tapi obat kan emang bahaya, dan kebanyakan obat diet itu setelah kita berhenti mengkonsumsinya, berat badan bakal balik lagi kayak semula dan justru tambah berat dari sebelumnya. Dua kali lipat, man! Wow! Amazing! (bisa buat tips ngegemukin badan nih : yang kurus minum obat diet aja dulu sampe kering, terus berhenti. hhe)<br /><br />Pokoknya jangan minum obat deh, ya? soalnya obat macem ini memicu jantung berdetak lebih kenceng dan keringet yang over.<br /><br />Ya kalo kamu kuat, kalo enggak? bisa-bisa nambah korban mati lagi gara-gara obat diet.<br /><br />Orang 1: apa? Dia udah meninggal? Kok aku nggak tau?<br /><br />Orang 2: Iya. Matinya ragis banget, kejang-kejang gitu.<br /><br />Orang 1: emang kenapa sih?<br /><br />Orang 2: pengen kurus, terus minum obat diet. Malemnya keringeten, deg-degan, terus kaku deh.<br /><br />Orang 1: pasti belum pernah baca blognya si vhe div he-aja.blogspot.com, tuh..<br /><br />Orang 2: ..<br /><br />5. 5. Alternatif Lain<br /><br />Alternatif lain? Ada beberapa sih, tapi tetep harus sambil ngejalanin poin 1, 2 dan 3 ya?<br /><br />Janji??? (Janji bu.)<br /><br />Oke, pertama adalah menjamu!<br /><br />Jamu 1 : dua buah mengkudu mateng direbus sama air segelas, diminum (airnya bukan gelasnya!).<br /><br />Jamu 2 : daun ceremai segenggam diremas-remas, direbus sama air segelas. saring, minum.<br /><br />Jamu 3 : Bengle seruas dipotong, potong, rebus, saring, minum.<br /><br />Pilih salah satu resep, minum sehari sekali aja. Terus buat yang cewe, rutin deh minum jamu galian singset tiap habis dapet. Rasakan manfaatnya!!<br /><br />Alternatif yang kedua adalah sauna. Tenang aja, nggak perlu mahal untuk yang ini. cukup selimutan ebel di siang siang, trus ngumpet sampe badan kamu berairr semua. Sehat bgt wis..<br /><br />Alternatif yang ketiga :PUASA. Oke banget yang ini. pagi harinya saur tai jangan banyak-banyak. Roti aja, atau susu aja. dan inget, habis saur jangan bobo lagi. Sama aja ntar. Trus malemnya pas buka jangan djadiin pelampiasan. Paksakan di suapan ke 8 kamu udah harus berhenti makan. Inget badan kamu yang kayak molen!<br /><br />Yang terakhir, berdoa ajalah. Rajin-rajin tahajud, doa yang khusuk tiap habis solat fardhu bagi yang muslim. Atau bikin pengakuan dosa buat yang Kristen katholik, rajin ke pura buat yang Hindu dan ke Wihara buat yang budha.. Doa yang bener2 khusuk dan penuh pegharapan : “Tuhan, kuruskanlah badan ini..” hahahahaha.<br /><br />Selamat mencoba! Smoga sukses! </span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-40088929318412914542009-03-21T23:49:00.000-07:002009-03-25T11:28:47.937-07:00perdebatan dua hati<span style="font-family: trebuchet ms;font-size:85%;" >Pada suatu malam, saat aku belum bisa memejamkan mata, tanpa sengaja aku mendengar dua hati sedang bercakap mengutarakan masing-masing jalan pikirannya.<br /><br />Hati 1 : Sudahlah, lupakan dia. Toh dia udah sama orang lain sekarang, calon pendamping hidupnya yang lain.<br /><br />Hati 2 : Aku tahu. Dan sudah saatnya aku melupakannya. Bahkan sedari dulu aku juga sadar hal ini akan terjadi cepat atau lambat. Tapi aku sendiri tak tahu bagaimana menghadapinya sekarang.<br /><br />Hati 1 : Kamu pasti bisa hadapi ini. Bertahanlah. Masih banyak yang menyayangimu.<br /><br />Hati 2 : Menyayangiku? Adakah? Mengapa kau begitu yakin sementara aku sendiri tak pernah yakin akan kemungkinan itu.<br /><br />Hati 1 : Ayolah, berhentilah berpikir seperti itu. Dewasalah. <span class="fullpost">Masa lalumu bukan sesuatu yang harus terus menerus kau renungi. Jadikan itu pelajaran dan batu pijakan untuk melangkah lagi ke depan. Sepahit apapun itu kamu harus bisa nerusin sisa hidup kamu.<br /><br />Hati 2 : Aku ngerti. Tapi setiap kali aku teringat semua kata-ka..<br /><br />Hati 1 : Ah, persetan dengan kata-kata. Itu hanya kata-kata. Benda abstrak yang keluar dari bibir. Kita tak pernah tahu apakah itu tulus dari hati atau tidak sedikitpun.<br /><br />Hati 2 : Itu tulus dari hati. Aku bisa bilang begitu karena aku percaya.<br /><br />Hati 1 : Kenapa kau tetap saja bersikukuh mempertahankan kepercayaanmu itu? Itu hanya ilusi.<br /><br />Hati 2 : Ilusi bagaimana? Aku bisa merasakannya. Hal itu nyata adanya.<br /><br />Hati 1 : Mengertilah. Kau tak akan pernah benar-benar bisa mengerti perasaan orang. Dan yang harus kau ingat itu semua udah berakhir. Masa lalu. Tak mungkin terulang. Sejarah.<br /><br />Hati 2 : Lalu apa aku salah?<br /><br />Hati 1 : Pertanyaan macam apa itu? Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Kenapa kau selalu saja begini?<br /><br />Hati 2 : Memang begitu, kan? Aku memang begini.<br /><br />Hati 1 : Dengar, pengorbanan yang kamu berikan sudah lebih dari cukup. Kasih sayang dan cinta yang pernah kau berikan pun jauh lebih dari sekedar cukup. Sekarang berpikirlah kembali, apakah semua itu setimpal dengan semua pengorbanan yang pernah kau terima? Sekalipun itu memang setimpal di matamu, sekarang ini apakah kamu dalam kondisi adil? Apakah adil jika kamu masih sudi mengenangnya sementara tak sedikitpun kau dikenang?<br /><br />Hati 2 : …<br /><br />Hati 1 : Relakan.<br /><br />Hati 2 : Aku sudah rela, bahkan sangat rela karena aku tahu betul setiap cacat cela dan siapa aku.<br /><br />Hati 1 : Aku bangga padamu. Lalu mengapa kau masih betah bertahan dalam sedih? Apa hanya lantaran kata-kata yang suda kita bahas sebelumnya?<br /><br />Hati 2 : Salah satunya iya. Namun aku sendiri tak mengerti apa sebab yang lainnya.<br /><br />Hati 1 : Aku mengerti. Kau adalah hati yang kuat. Kau bertahan untuk sesuatu yang sangat berharga untukmu. Kau bertaruh kesetiaan dan kau memenangkannya. Bukan begitu?<br /><br />Hati 2 : Kau benar. Aku memenangkannya di atas kekalahanku. Bahkan saat semuanya sudah berakhir aku masih memenangkan pertaruhan itu. Karena hanya demi hal yang kita sebut sebagai kesetiaan itu aku merelakan banyak sesuatu yang mungkin menjadi kebahagiaanku yang lain.<br /><br />Hati 1 : Sudah. Kau sudah cukup belajar dari itu semua. Sekarang yakinlah, bahwa dia bukan segalanya. Tuhan sudah menciptakan satu yang jauh lebih baik dari pada dia. Tuhan sudah siapkan satu untuk kau yang lebih layak kau sayang dan kau berikan pengorbanan, satu orang yang lebih mengerti engkau, satu orang yang akan kau miliki sampai masing-masing dari kalian mati, satu orang yang akan mencintaimu tanpa batas.<br /><br />Hati 2 : Ah, kau terlalu yakin dengan itu. Nyatanya mana?<br /><br />Hati 1 : Sebentar lagi. Tapi aku tak tahu kapan jelasnya.<br /><br />Hati 2 : Adakah yang seperti itu?<br /><br />Hati 1 : Ya. Suatu hari nanti dia pasti ada buat kita.<br /><br />Hati 2 : Aku mencoba tersenyum untuk pendapatmu. Makasih, ya. Walaupun semuanya masih terasa kabur aku akan coba menghapus lagi semua kenangan itu.<br /><br />Hati 1 : Untuk apa kau hapus? Kau sudah mengukirnya susah payah, mengapa harus dihapus percuma?<br /><br />Hati 2 : Aku ingin lupa. Dan menghapusnya adalah jalan terbaik.<br /><br />Hati 1 : Jangan kau buat itu menjadi suatu keinginan. Bukan menjadi jawabannya, kecuali kalau kau menjadikan kenangan itu sebagai kenyataan yang memang tidak pernah beralih manis.<br /><br />Hati 2 : Tapi aku tak bisa.<br /><br />Hati 1 : Belum bisa.<br /><br />Hati 2 : Aku memang tak bisa. Aku yang sekarang sungguh rapuh jika masih harus menerima itu sebagai kenyataan. Aku yakin kau mengerti betul perasaanku.<br /><br />Hati 1 : Aku ada buat kamu. Jika kau mau, jadikan aku sandaranmu di belahan hati yang lain.<br /><br />Hati 2 : Lalu kenanganku?<br /><br />Hati 1 : Kalau begitu taruhlah dalam sebuah kotak kecil, tutuplah rapat-rapat, dan kunci. Taruh kotak itu di sudut hatimu dan simpanlah kunci itu dalam pikiranmu. Lupakan kotaknya, tapi ingatlah kau masih punya kuncinya.<br /><br />Hati 2 : Terima kasih.<br /><br />Hati 1 : Aku menyayangimu, sahabatku.<br /><br />Hati 2 : Terima kasih sekali lagi.<br /><br />Hati tak pernah benar-benar sendiri. Sekalipun hati itu kosong, ia masih punya belahan hati yang lain yang akan menemaninya untuk mengisi hidup.<br /><br />Tentang kapan sebuah hati terisi, hanya waktu yang bisa memberikan penjelasan.<br /><br />Buat hati 1 : hati 2 mengucapkan terimakasih banyak buat kamu.<br /><br />Buat hati 2 : hati 1 benar. Jangan pernah menyerah. Bangunlah.<br /><br />Buat yang ngrasa : hhe . I'm so sorry .xp<br /><br />Buat yang baca : Jangan menduga yang enggak2 dulu, ea?</span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-82569371286918458282009-03-19T13:18:00.000-07:002009-03-19T14:00:06.821-07:00dasar laki-laki!!!<span style="font-size:85%;"><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">1.</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">TUJUH LABEL TERATAS</span><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Laki-laki adalah makhluk Tuhan yang memang nggak gampang untuk dimengerti. Terlalu banyak yang disembunyikan di balik ketenangannya, sampai-sampai para wanita harus rela terseok-seok untuk bisa memahami apa yang sebenarnya para pria inginkan. Itu pun belum tentu bisa membuahkan hasil seperti yang mereka harapkan. </span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Keputusasaan inilah yang akhirnya membuat si wanita berubah jengkel. Dan lama kelamaan mereka akan memberikan sesuatu yang berkibat fatal bagi si lelaki, yaitu sebuah label untuk disandangnya.</span><br /><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">1. Tega! Nggak berperikemanusiaan!</span><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Target Operation :</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Laki-laki tak berdosa yang sudah mendapatkan kekasih baru –padahal mantan pacarnya belum mendapatkan pengganti.</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Claimant :</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Wanita yang nggak rela ditinggalin bekas cowoknya –soalnya dia sendiri belum ngedapetin cowok baru.</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Simple case : </span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Seorang wanita bernama Beni memutuskan hubungan dengan kekasihnya yang bernama Toni karena suatu masalah. </span></span><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" class="fullpost" > Sebulan setelah putus, tanpa disengaja Beni bertemu Toni di sebuah mall di pusat kota yang nampaknya sedang asyik menggandeng seorang wanita cantik.<br />Si Beni tentu saja merasa disakiti, karena dia pikir mantannya itu terlalu tega membiarkan mata hatinya melihat si lelaki mendapatkan pengganti lebih dulu darinya. Parahnya lagi dia berpendapat bahwa laki-laki itu tidak berperikemanusiaan karena dengan mudahnya dapat melupakan hubungan yang dulu pernah terjalin di antara mereka begitu saja.<br />She says :<br />Wanita cenderung berpikir negatif ketika pacarnya jalan dengan wanita lain, meskipun itu hanya sebatas teman. Dan walaupun statusnya sudah putus alias bukan apa-apa lagi, wanita bukanlah tipe orang yang dengan mudahnya bisa melupakan masalah yang berkaitan dengan perasaan. Apalagi kalau kasus putusnya ada hubungannya dengan pihak ketiga, bisa jadi makin runyam masalahnya.<br />He says :<br />Ketika seorang laki-laki dikatakan putus dengan kekasihnya, maka tidak ada lagi yang namanya ikatan di antara mereka. Ibarat burung lepas dari sangkarnya, maka ia pun bebas menggandeng wanita mana pun yang dia inginkan.<br />Nggak peduli dia diputusin atau mutusin, wanita tetap nggak punya hak untuk nglarang-nglarang mantannya jalan sama siapapun.<br />Yang nulis pikir :<br />‘dia jahat banget, sih, sama aku?! tega3x!!! kita belum lama putus, tapi dia udah berani jalan sama wanita lain.. apa semudah itu hubungan kita dulu dilupain? pokoknya aku nggak mau lagi kenal sama dia! aku nggak mau ketemu lagi sama dia! aku jijik liat mukanya! ’<br />Ini nih yang sering banget aku denger dari temen-temenku.. Padahal putusnya udah lumayan lama, tapi tetep aja dibilang belum lama. Itu karena dia belum dapet ganti..<br />Kalau masalahnya demikian, cewek tetep aja nggak akan bisa terima kalau mantannya jalan sama cewek lain..<br />Sampai sekarang persoalan macam ini masih jadi masalah yang nggak bisa ilang dari para wanita. Kalau nggak diem-dieman sama mantannya, ya jadi ngebenci!<br />Heran, kenapa bisa sampai begitunya, ya?! Kayak cowok cuma satu aja.. Hh.. Seandainya semua orang berpikiran sepertiku.. (pasti dunia ancur!)<br />Perlu saya tulis dan perlu Anda baca bahwa cowok sebenarnya lebih cenderung berpikir ke depan. Mereka lebih bebas untuk melepaskan beban yang pernah ada di dalam pikirannya. Bagaimanapun susahnya, laki-laki akan terus mencoba menghindari apa yang kiranya bisa menghalangi langkah mereka selanjutnya, karena bagi mereka hidup adalah suatu tantangan tanpa ujung yang masih harus berlanjut..<br />Berbeda dengan wanita yang dalam kehidupan nyata memang lebih sukar melupakan masalahnya. Hal ini disebabkan oleh pikiran perempuan yang tidak hanya dikendalikan oleh otak, tetapi juga perasaan. Meskipun ada keinginan untuk berpikir ke depan, yang namanya kenangan tetap saja tidak bisa ditinggalkan begitu saja oleh sosok wanita. Apalagi kenangan yang berasa pahit, bakal hambar kalau nggak ada yang satu ini.<br />Hidup sudah susah, jangan dibuat makin susah..<br /><br /><br />2. Egois<br /><br />Target Operation :<br />Lelaki yang selalu mentingin dirinya sendiri daripada ceweknya.<br />Claimant :<br />Wanita yang terlalu menuntut lelaki menjadi apa yang dia mau.<br />Simple case :<br />Seorang perawan cantik bernama Mawar –nama disamarkan— di suatu sore mendadak menelepon pacarnya untuk mengantarnya ke salon. Rambutnya sudah mulai keriting dan harus dilurusin lagi. Si cowok dengan halus menolak karena dia ada latihan band dengan teman-temannya. Kontan aja Mawar bilang, ‘jadi kamu lebih mentingin mereka daripada aku? kamu egois! aku benci kamu!’ terus nutup telepon.<br />Pasalnya penolakan semacam ini tidak hanya terjadi sekali dua kali, tapi berkali-kali dan itu sudah cukup membuat Mawar muak.<br />Dulu waktu awal-awal pacaran –waktu rambutnya masih lurus— nggak begini, cowoknya selalu setia nganterin Mawar ke mana dia mau. Sekarang giliran rambutnya mulai keriting aja, dia ditinggalin..<br />She says :<br />Naluri wanita untuk tampil cantik di depan pasangannya itu wajar, tapi kenapa lelaki nggak bisa ngertiin itu?!<br />Bukan, bukan masalah itu! Sekarang bukan masalah penampilan lagi, tapi masalah cinta. Laki-laki ternyata lebih memilih teman-temannya daripada pacarnya sendiri, itu artinya rasa cinta itu sudah nggak ada lagi.. Mereka egois!<br />He says :<br />Ini sebenarnya siapa, sih, yang egois?!<br />Yang nulis bilang :<br />Perasaan wanita memang terlalu sensitif, saking sensitifnya masalah kecil aja kadang dibawa-bawa sampai nggak ada berhentinya. Padahal masalah awalnya cuma gara-gara nggak mau nganterin ke salon –emang sih, nggak hanya sekali—, tapi kenapa harus disangkutpautin sama urusan cinta?<br />Kalau aku bilang, yang egois itu justru cewek.. Aku nggak memihak! Ini sudah saatnya untuk instropeksi, ‘sebenarnya aku butuh sopir atau pacar?’ Jangan mentang-mentang cowoknya punya mobil terus bisa seenaknya aja disuruh-suruh. Lama-lama si cowok bisa jengah juga.<br />Nggak mau nganterin bukan berarti dia nggak cinta, itu pemaksaan namanya. Okeh, sekali dua kali nggak apa, tapi kalau terlalu sering si cowok bisa merasa dimanfaatin.. Kecuali kalau memang si lelaki dan si wanita sudah bikin kesepakatan alias janji dulu sebelumnya, jadi nggak bakal bosen.<br />Jangan lantas punya pikiran kalau mereka para cowok itu egois, mentingin diri sendiri. Bisa aja si cowok udah terlanjur punya janji lebih dulu sama temen-temennya buat ngeband, atau malah bisa jadi dia cuma nguji sampai sejauh mana kesetiaan si wanita.. Mungkin aja, kan?<br /><br /><br />3. Berengsek!<br /><br />Target Operation :<br />Lelaki manapun.<br />Claimant :<br />Wanita yang cintanya nggak kesampean alias bertepuk sebelah tangan.<br />Simple case :<br />Seorang wanita jatuh cinta pada seorang lelaki keren banget lagi tampan berinisial SPRD –jelas ketebak namanya Supardi—. Karena zaman memang sudah emansipasi, nggak ada lagi istilah pamali bagi cewek buat pdkt sama cowok. Apalagi wanita yang satu ini terkenal ngak punya malu.<br />Si wanita terus saja mendekati SPRD, segala pengorbanan ia lakukan demi mendapatkan sang pujaan hati. SPRD pun menanggapinya dengan sikap yang positif, seakan-akan mereka sudah saling kenal sejak 17 tahun lalu–padahal 15 tahun aja usia mereka belum genap.<br />Hingga tiba di suatu hari, di mana seluruh jiwa raga dirasa mampu, dan ketika lahir batin dirasa telah siap, maka terbesitlah suatu keberanian dari sisi si wanita untuk menyatakan perasaan cintanya itu kepada SPRD.<br />… aku mulai hipos ..<br />Dan si keren banget lagi tampan pun menjawab, ‘maaf, tapi selama ini aku cuma nganggep kamu sebagai temen aja. nggak lebih.. aku udah punya cewek.. aku belum cerita ke kamu, aku lupa. maaf banget, ya?’<br />She says :<br />Dasar cowok berengsek! Nggak punya perasaan! Cowok nggak pernah bisa ngertiin gimana perasaan cewek. Padahal rasa malu sudah dikorbankan, keberanian pun dikibarkan. Luka di hati perempuan itu nggak bisa sembuh gitu aja hanya dengan kata maaf..<br />He says :<br />Bagaimana mungkin laki-laki bisa mengerti perasaan wanita dengan baik?! Menjadi wanita pun belum pernah.. Bahkan mengerti diri sendiri pun kadang masih dirasa sulit.<br />Cinta itu bukan hanya milih satu pihak semata. Cinta itu milik bersama dan memang hanya akan ada jika demikian.<br />Yang nulis bilang :<br />Rasa cinta itu nggak bisa dan bukan untuk dipaksakan, ini bukan hanya istilah, tapi emang beneran.<br />Cinta itu ada untuk dijadikan suatu persembahan hati yang penuh dengan ketulusan, tetapi juga bukan untuk didewakan. Tidak ada unsur apapun yang mengharuskannya ada, karena cinta adalah sesuatu yang alami, yang murni hanya tumbuh dari hati.<br />Sakit, sih, iya memang. Tetapi itu lebih baik daripada si lelaki harus berbohong, bilang dia juga cinta padahal tidak. Yang ini bakal lebih sakit nantinya, bukan cuma buat si wanita tapi juga buat si lelaki.<br />Wanita seharusnya bisa lebih mengerti dan paham terlebih dahulu untuk apa cinta itu diciptakan sebelum seenaknya memvonis kalau laki-laki itu berengsek.<br /><br /><br />4. Mata Keranjang<br /><br />Target Operation :<br />Lelaki yang suka ngelirik kalau ada cewek seksi lewat di depan matanya.<br />Claimant :<br />Wanita katarak yang nggak bisa lihat kalau di mata cowoknya nggak ada keranjang.<br />Simple case :<br />Sepasang kekasih sedang makan malam bareng di sebuah café untuk merayakan ultah jadiannya. Tiba-tiba seorang pelayan café dengan hot pans dan tank top putih ketat lewat buat ngasih minum ke meja di samping mereka—jujur, pelayan cafenya agak susah dibayangkan. Kontan mata si cowok segera ngeliatin sang pantat yang bergoyang itu sambil nggak kedip-kedip.<br />‘dasar mata keranjang!’ kata si cewek kemudian sambil ngeloyor pergi setelah sebelumnya sempat menyiramkan segelas kopi dan sepiring saus steak panas tepat di muka pacarnya.<br />She says :<br />Sakit banget rasanya dibanding-bandingin sama wanita lain. Apalagi ketika tahu orangnya jauh lebih baik..<br />Setiap manusia pasti punya kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna. Jadi, sebelum seseorang berani mengatakan cinta, maka dia harus terlebih dahulu bersedia menerima seutuhnya keadaan sang pasangan, termasuk segala kelebihan dan kekurangan yang ia punya.<br />He says :<br />Nggak ada keranjang di mata kami!!!!! Lihat dan perhatikan baik-baik!<br />Yang nulis bilang :<br />Memang, sih, cowok diciptakan dengan empat sel gonad yang semuanya fungsional alias bisa berfungsi dengan baik.. Enggak kayak cewek yang juga diciptakan dengan empat sel gonad, tapi yang fungsional cuma satu, sedangkan tiga lainnya nggak berkembang. Jadi dimaklumi saja lah, kalau nafsu si cowok lebih nggak terkendali.<br />Namun, bukan berarti dengan begitu lelaki bisa dengan bebas memanfaatkan kesempatan seperti ini. Musti dipikirkan juga bagaimana perasaan wanita yang digandeng saat itu, bahwa yang seperti ini bisa menyebabkan kanker, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin. (nggak nyambung!)<br />Selain itu perlu koreksi diri lagi, apa yang kurang dari diri si wanita. Namun jangan terobsesi banget untuk merubahnya karena cinta akan segera menerimanya.<br />Yang perlu diingat, bahwa lelaki yang memang benar-benar cinta dengan pasangannya tidak akan tertarik kepada siapa pun juga, semenarik apapun bodynya.<br /><br /><br />5. Pengecut<br /><br />Target Operation :<br />Lelaki yang nggak punya nyali.<br />Claimant :<br />Wanita yang munafik.<br />Simple case :<br />Suatu hari, seorang perempuan dan pria sedang terlibat pertengkaran yang hebat karena masalah global warming. Yang cewek bilang kalau global warming itu mengerikan sedangkan yang cowok bilang kalau global warming itu menakutkan.<br />Untung aja aku nggak bersikeras bilang kalau global warming itu sebenarnya pemanasan global..<br />Perdebatan itu membuat hubungan mereka yang tadinya lumayan harmonis jadi merenggang. Setelah beberapa hari diem-dieman, si cowok mulai berpikir bahwa global warming itu justru menyenangkan! Bukan, bukan itu..! Si cowok mulai berpikir bahwa hubungan mereka sudah tidak dapat diteruskan lagi dan ia pun harus segera mengakhirinya. Tanpa pikir panjang dia mengambil HP dari saku celananya dan mengetik sms :<br />Sblmny ak mnt mav. Tp sprtny ini mmg hrs brakhir. Qta g bs sm2 lg. Qta sdh g sjalan. Se-x lg mav.<br />Si cewek yang dapet sms seperti itu mendadak langsung nangis darah karena sebenarnya dia emang masih sayang sama cowoknya. Cuma gara-gara masalah kecil aja mereka putus.<br />Tapi bukannya memperbaiki diri, si cewek malah nyalahin si cowok, tapi nggak di depannya langsung: ‘dasar laki-laki pengecut! beraninya cuma lewat sms aja! kalau emang berani, ngomong langsung, dong! jangan kayak banci!’<br />She says :<br />Seharusnya pria bisa lebih memahami bagaimana perasaan wanita. Wanita bukan saklar yang bisa seenaknya di on-off-in kapanpun lelaki mau. Tidak semudah itu untuk memutuskan suatu hubungan. Makanya, jangan berani main-main sama cinta kalau nggak punya nyali buat mengakhirinya!<br />He says :<br />Bagaimana mungkin seorang lelaki bisa bertahan lama dengan seorang wanita yang terlalu munafik?<br />Yang nulis bilang :<br />Love is not a game –sok ngInggris— Cinta memang bukan permainan. Kalau kita sudah sepakat untuk bilang cinta kepada orang yang kita sayang, maka jangan anggap itu main-main. Ucapkanlah dengan hati dan langsung dari bibir. Begitu juga saat harus mengakhirinya. Jangan mentang-mentang banyak pulsa terus mutusin lewat HP. Sama sekali nggak beretika.<br />Tetapi mari kita lihat lebih jauh, apakah memang sudah benar keputusan seperti ini diambil oleh para lelaki?!<br />Selidik punya selidik, kebanyakan lelaki melakukannya bukan karena dia pengecut atau nggak berani mengatakan secara langsung. Bukan juga karena ia takut menyakiti hati si cewek atau hanya ingin menjaga perasaan si cewek, bahkan ini bukan termasuk option. Akan tetapi karena si lelaki sudah benar-benar kehabisan akal untuk itu.<br />Sedikit nggak masuk akal, kan? Ayo masuk lebih jauh lagi..<br />Rupa-rupanya kebanyakan cowok yang memutuskan hubungan dengan ritual keramat yang kemudian kita sebut-sebut sebagai short message service ini bingung harus ngapain. Sebenarnya mereka ingin mengungkapkan apa yang ada di pikirannya saat itu langsung dan tepat pada sasaran. Tapi wanita cenderung mengedepankan egonya sampai-sampai untuk memberi waktu untuk si lelaki menjelaskan pun susah. Niat awalnya ingin memperbaiki hubungan, tapi pada akhirnya malah marahan, terus habis itu diem-dieman. Lama-lama si cowok nggak betah juga terkungkung dalam masalah ini. Jadi mendingan mereka cepat-cepat menyelesaikannya. Yang gampang dan to the point aja, daripada panjang lebar tapi terus dibantah?<br />Oleh karena itu, ketika terjadi suatu pertengkaran, oke lah, satu dua hari kita nggak usah connect dulu. Kita sepakat untuk koreksi diri masing-masing. Tapi habis itu jangan keterusan. Bikin janji untuk ketemu sesegera mungkin dan lurusin masalahnya.<br /><br /><br />6. Ingin menang sendiri<br /><br />Target Operation :<br />Mayoritas kaum Adam.<br />Claimant :<br />Mereka para wanita yang belum paham betul siapa lelaki itu sebenarnya.<br />Simple case :<br />Seorang wanita bergelar doktor jatuh cinta dengan berondong muda yang baru saja lulus sma. Dan akhirnya waktupun membuktikan bahwa mereka bisa juga jadi sepasang kekasih yang saling setia. Namun, kebiasaan si cewek ini yang bikin males.. Setiap ngedate yang banyak omong pasti ceweknya. Ibaratnya permainan setengah lapangan, si berondong nggak dikasih kesempatan sedikitpun buat ngomong.<br />Alhasil si berondong pun mulai merasa didominasi dan saat ia mengatakan kalau dia nggak suka terkekang dalam keadaan seperti ini, lantas si wanita akan berpikiran bahwa lelaki itu selalu ingin menang sendiri.<br />She says :<br />Maklum saja, pengetahuannya, kan, lebih luas?!<br />He says :<br />Hak setiap orang untuk berbicara. Iya cowok, iya juga cewek. Tapi apa jadinya seorang wanita tanpa laki-laki?! Hidup di dunia ini saling membutuhkan, bukan saling menjatuhkan.<br />Yang nulis bilang :<br />Huff.. Aku capek nulis….<br />Baiklah! Basically, lelaki itu tidak ingin dipandang picik, tidak berpengetahuan, nggak ngerti apa-apa, dan lain-lain, dan sebagainya, dan seterusnya. Di sini dia berstatus sebagai cowok yang harusnya bisa melindungi kekasihnya. Oleh karena itu, bagaimanapun keadaannya, seorang lelaki selalu ingin dirinya merasa lebih tahu daripada pasangannya.<br />Karena itu, jangan sekali-kali merasa sok tahu di depan cowok, apalagi sering-sering, meskipun sebenarnya memang kita lebih tahu. Simpan saja karena dia nggak akan suka itu. Berusahalah menenangkan keinginan untuk nerocos sebagai bentuk bahwa kita juga bisa ngertiin dia..<br /><br /><br />7. Playboy:buaya<br /><br />Target Operation :<br />Label ini sering diberikan kepada lelaki yang suka gonta-ganti pasangan.<br />Claimant :<br />Siapa lagi kalau bukan wanita yang pernah dikecewain?!<br />Simple case :<br />Seorang wanita, sebut saja si B, sedang didekati oleh seorang lelaki tampan. Semua perlakuan yang diberikan si lelaki selalu manis hingga akhirnya B bersedia memberikan hatinya kepadanya.<br />Akan tetapi, belum lama mereka pacaran, B sudah memergoki pacarnya sedang jalan dengan wanita lain. Si B ngambek dan akhirnya minta putus. Pacarnya terima-terima aja dan malah tambah giat jalan sama cewek lain.<br />Usut punya usut, B tanya-tanya sama temen-temen si cowok dan ternyata jawabannya tambah nyesekkin dada: hobynya dia memang begitu dari dulu, suka banget gonta-ganti cewek. kamu yang sabar, ya.<br />She says :<br />Buat apa melihara lelaki begituan? Bikin anyel..<br />Wanita diciptakan untuk setia dengan pasangannya, tapi apa balasan yang didapatkannya selain pengkhianatan?! Bahkan tak sedikit wanita yang kemudian menutup pintu hatinya karena diduaiin seperti ini. Mereka terlanjur berpikir kalau semua lelaki itu sama aja, bisanya cuma ngecewain perasaan cewek.<br />He says :<br />Apakah semudah itu menjuluki lelaki dengan istilah playboy?! Para lelaki jelas tidak bisa menerimanya dengan mudah. Bagaimanapun lelaki juga ingin dihargai sebagai lelaki. Ini bukan masalah pengkhianatan ataupun kesetiaan, tapi masalah kecocokan.<br />Tidak ada maksud untuk menyakiti perasaan orang lain, hanya saja kata sepakat itu belum ada dalam hati.<br />Yang nulis bilang :<br />Wah, kalau semua cewek berpikir seperti itu bisa-bisa banyak lesbian, dong?! Dikhianati cowok bukanlah suatu hal yang pantas dijadikan alasan untuk trauma, yang kemudian bisa menghancurkan diri sendiri. Hal seperti itu seharusnya bisa menjadi motivator untuk memperbaiki diri, misalnya ‘aku ini wanita yang bagaimana? sudahkah aku pantas menjadi yang diinginkan?’ atau ‘berarti dia memang bukan yang ditakdirkan untukku. aku harus memperbaiki diri, mungkin masih banyak kekurangan yang ada padaku’.<br />By the way ada positifnya juga, lho, dapet cowok playboy. Itu artinya si cewek emang bisa masuk kategori cewek idaman cowok. Nggak mungkin, kan, kalau mereka yang udah pacaran berkali-kali milih cewek yang lebih nggak berkualitas daripada yang sebelumnya? Minimal sederajat lah.<br />Terus keuntungan yang kedua, cowok playboy biasanya ganteng! Nggak mungkin juga, dong, bisa bikin rekor macarin cewek kalau tampangnya jelek?<br />Pengecualian untuk cowok jelek yang pacar-pacarnya juga nggak ngedukung.. hhe. Playboy parah!<br />Satu hal lagi yang perlu dimengerti tentang alasan kenapa lelaki bisa menjadi playboy: mereka hanya belum bisa menemukan cinta sejati mereka. Berganti-ganti pasangan bukan berarti ingin mempermainkan perasaan wanita, tetapi merupakan salah satu usaha dalam menemukan cinta.<br />Dan kalau sampai muncul pertanyaan, ‘lantas kapan dia akan berhenti? haruskah sampai semua wanita ikut ngrasain sakitnya?!’<br />Jawaban yang paling bijak adalah, ‘sampai mereka menemukan cinta yang sebenarnya, cinta yang benar-benar dapat memberikannya kedamaian.’<br /><br /><br />Itulah tujuh label yang mendapat rating teratas.<br />Ini sebenarnya bikin cowok-cowok itu risih. Oleh karenanya para wanita harus bisa mengendalikan diri untuk tidak mengecapkan stempel-stempel tersebut tanpa tahu latar belakang dan alasannya terlebih dahulu.<br />Jangan sampai salah menilai orang.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2.<br />YANG DIBENCI ADAM DARI HAWA<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Sama aja dengan perempuan. Laki-laki juga punya alasan untuk membenci lawan jenisnya. Hanya saja caranya yang berbeda.<br />Bisa bedain, kan?<br />Begini, misal ada seorang wanita yang sakit hati karena udah dibohongi sama cowok. Si cowok udah minta maaf, tetapi si cewek ini udah terlanjur nggak suka sama si cowok. Maka si cewek bisa aja ngasih tamparan-tamparan kecil yang menyakitkan sebagai pelajaran atau hanya sekadar menunjukkan kalau dia sedang marah.<br />Bedanya sama laki-laki, mereka nggak bisa ngungkapin langsung rasa bencinya seperti itu. Laki-laki relatif lebih rapih dalam menata emosi, dengan kata lain mereka tidak mengedepankan emosi sebagai solusi, melainkan akal. Masa iya, sih, laki-laki tega nampar wanita? Cowok macam apa itu?!<br /><br />Terus, apa yang dibenci cowok dari cewek?! Ini beberapa di antaranya yang berhasil masuk ke big seven..<br /><br />1. Saat mereka menangis<br />Salah satu yang dibenci laki-laki adalah melihat wanita menangis. Mereka tahu bahwa ketika seorang wanita sedang menangis, tidak ada yang bisa dibicarakan dengan jernih, karena apa yang ingin diucapkan kepada si lelaki itu tak dapat diungkapkan dengan utuh. Jadi, tak banyak yang bisa dilakukan kaum laki-laki selain diam seribu bahasa untuk menghadapinya. Sementara itu isak tangis sang wanita terus membuat hatinya terganggu.<br />Di sinilah sebenarnya kekuatan dan kesabaran seorang lelaki diuji. Lelaki tidak akan tahan melihatnya dan ia cukup disusahkan karenanya.<br />Itulah mengapa lelaki paling tidak suka melihat perempuan menangis, hingga kemudian muncul istilah di kalangan mereka : cewek itu cengeng. Ini ditujukan agar para wanita bisa lebih mengendalikan diri untuk tidak menangis di hadapan lelaki.<br /><br /><br />2. Sikap manja<br />Tidak menutup kemungkinan memang, bahwa ada laki-laki yang justru ingin punya cewek manja, entah apa alasannya. Yang jelas, kebanyakan lelaki menginginkan wanita yang tidak punya sikap seperti itu.<br />Laki-laki cenderung ingin memiliki pasangan yang bisa hidup mandiri, bisa mengatur segala urusan pribadinya tanpa harus melibatkan orang lain. Bayangkan aja kalau ada seorang perempuan yang bahkan makan aja harus disuapin?! Nggak sebatas stadium satu atau dua, yang ini malah sudah masuk stadium lanjut, yakni stadium Gelora Bung Karno karena sudah saking parahnya..<br />Sekali dua kali si cowok mungkin mau-mau aja nunjukkin rasa sayangnya, tapi lama-lama..<br />Namun jangan lantas menjadi wanita over mandiri yang nunjukki banget kalau dia tidak membutuhkan laki-laki. Itu akan sangat membuat si lelaki merasa tidak berarti. Bersikaplah sewajarnya saja dan mengerti sikon.<br /><br /><br />3. Jaim<br />Dari kacamata saya, kebanyakan wanita memang mendadak berubah saat sedang bersama kekasihnya. Maksudnya berubah itu dia nggak jadi dirinya sendiri, nggak seperti ketika dia sedang jalan bareng dengan teman-temannya.<br />Situasi emang yang ngebikin feelnya jadi beda. Tapi apakah yang seperti itu bukannnya justru menutupi kenyataan?<br />Aduh, kata-katanya susah dipahami, ya? Lebih enak dijelasin lewat contoh aja.<br />Mawar, nih, lagi-lagi. Namanya masih disamarkan. Kesehariannya makan banyak kalau lagi jalan bareng sohib-sohibnya. Nggak ada sama sekali kata diet dalam kamusnya. Tapi kalau udah jalan sama si Kumbang.. Langsung, deh! Makan aja cimit-cimit, ketawa juga nggak bisa ngakak, malu kalau identitas aslinya ketahuan sama si cowok.<br />Masalah seperti ini biasanya muncul pas awal-awal pacaran, masih malu-malu gitu dan masih harus saling kenal. Tapi kalau awalnya aja sudah jaim begitu gimana bisa lanjut? Yang ada hubungannya serasa ditahan-tahan?! Ya, to?!<br />Mayoritas lelaki lebih suka menerima wanita apa adanya (baca : nggak dibuat-buat). Karena jaim yang berlebihan itu artinya nggak jujur dan akhirnya bisa bikin laki-laki jadi ilfil..<br /><br /><br />4. Agresif<br />Pada dasarnya laki-laki itu hampir semuanya punya sikap kalem, apa adanya dan terkesan santai. Menanggapi hal itu ada baiknya perempuan membatasi diri untuk nggak over alias nggak berlebihan karena laki-laki biasanya malu kalau ceweknya terlalu berle.. Cowok akan berpikir : wanita seperti apa sebenarnya dia? sama aku aja agresif, bagaimana dengan yang sebelum aku?! bahaya, nih..<br />Nggak beda sama ngejagain anak yang hiperaktif, rasanya pasti jengkel dan capek. Pokoknya sebisa mungkin kurangi sikap kayak gini. Lagian, daripada tenaga habis dibuang-buang buat bertingkah aneh, mending buat ngecat tembok raksasa di China bolak-balik sekalian. Kan lebih ada manfaatnya, tuh?!<br /><br />5. Cewek ribet<br />Wanita dan pria diciptakan dengan berbagai perbedaan untuk saling melengkapi. Berbeda dengan laki-laki yang bisa cuek dengan penampilan, wanita tentu saja tak bisa lepas dari masalah ini. Siapa, sih, cewek yang nggak mau dibilang cantik?! Bahkan sapi betina pun perlu buang air besar biar kelihatan agak kurusan di muka kekasihnya.<br />Tapi jangan dikira cowok lantas bisa bahagia begitu melihat kekasihnya selalu berusaha tampil cantik. Kadang, ini juga bisa ngebikin si cowok males.<br />‘ayo dansa sebentar, tuan putri..’<br />‘ah, jangan, pangeran!’<br />‘ayolah.. jangan sungkan..’<br />‘saya bukannya sungkan.. hanya saja nanti kalau saya keringetan sedikit, bedaknya bisa luntur..’<br />‘jangan mandi aja sekalian.’<br />Atau..<br />‘bisakah kau garukkan punggungku sebentar saja? tanganku tak dapat menjangkaunya.’<br />‘aduh, sayang. aku nggak bisa.. takut kuku-kukuku patah.. aku habis mani-padi..’<br />‘kalau begitu jangan pernah sentuh apapun di sekitarmu. itu akan sangat berbahaya bagi kesehatan kuku-kukumu.’<br /><br /><br />6. Terlalu protect<br />Satu lagi yang cowok nggak suka dari cewek adalah mereka dirasa terlalu memberi batasan atau istilah lainnya terlalu protect. (nggak ada kaitannya, ya? masabodo)<br />Wanita emang selalu ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk kekasihnya. Mereka ingin melindungi sang lelaki dari godaan para wanita buas lain yang mungkin saja memangsanya. Karena itulah mereka mematok kerangkeng yang kuat untuk si lelaki agar tidak ini dan tidak itu.<br />Tujuannya memang baik, yakni untuk tetap menjaga dan melestarikan perasaan. Tapi siapa sangka kalau sebenarnya si lelaki merasa tertekan dalam peraturan ini? Mereka merasa wanita terlalu mengatur kehidupannya dan berpikir ‘memangnya siapa mereka?! bahkan untuk berniat menjadikannya istri pun belum pernah terpikirkan.’<br />Maka dari itu rasa saling percaya itu harus ada.<br /><br /><br />7. Sering bohong<br />Yang ini paling nggak ada ampun. Siapa, sih, yang nggak kesel kalau dibohongi? Cewek juga begitu! Tapi tetep aja ada bedanya.<br />Ketika wanita dibohongi oleh seorang lelaki masih ada kemungkinan untuknya memaafkan, dengan catatan tidak keterlaluan. Wanita lebih memiliki sikap pemaaf dan sabar daripada lelaki dan itu menuntutnya untuk memberikan satu kesempatan lagi kepada si lelaki untuk memperbaikinya.<br />Namun jangan pernah mengharapkan ini dari seorang laki-laki. Sekali saja wanita ketahuan bohong, maka kepercayaan itu tak akan pernah lagi diberikan. Mereka sudah dicap sebagai orang yang nggak dapat dipercaya oleh kaum Adam, karena rasa kecewa di hati mereka memang jauh lebih kuat daripada keinginan untuk memaafkan.<br />Berbohong hanya boleh dilakukan ketika tidak ketahuan..<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />3.<br />CINTA DI MATANYA<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Cinta, cinta, cinta mulu.. Bosan kuping ini ngedengerinnya. Bener, nggak? Tiap beli buku yang agak ringan bahasanya pasti yang dibahas ya cuma cinta. Ya kayak yang ini.. Aku bosan sebenernya… Tapi kuharap nggak ada yang bosan ngebacanya. Amin..<br />Cinta emang ngebosenin buat dibahas. Tapi jangan salah.. Cinta nggak akan pernah bosen kalau dijalanin, yang pasti dengan sepenuh hati. Karena sama aja bohong kalau cinta nggak pake hati.<br />Baiklah. Aku nggak mau bertele-tele. Ngomong-ngomong masalah cinta, ternyata cowok punya pendapat sendiri-sendiri untuk mengkategorikan cinta dan juga mendefinisikannya. Mau tahu? Berikut klasifikasi cinta di mata mereka.<br /><br /><br />1. CINTA IBU<br />Pernah dengar cerita Sangkuriang yang berniat mengawini ibu kandungnya sendiri?<br />Itulah salah satu kesalahan terbesar seorang lelaki karena salah mengartikan cinta.<br />Yang namanya cinta ibu, mah, nggak perlu diartikan lagi. Cinta ibu adalah cinta yang paling tulus, cinta yang akan tetap ada dari sebelum lahir sampai kapanpun tanpa butuh diartikan. Cinta ibu bahkan tidak dapat digambarkan bagaimana indahnya dan dilukiskan bagaimana pesonanya.<br />Bagi sosok laki-laki, tidak ada satupun wanita yang lebih mengerti dan dekat dengannya selain ibu. Meskipun beliau sudah meninggal sejak dia kecil atau malah tidak pernah tahu siapa ibunya, tak akan ada orang yang tidak pernah sedikitpun memikirkan figur seorang ibu. Pasalnya, hal semacam ini memang sudah naluriah ada dari dalam diri setiap insan Tuhan.<br />‘Abstrak tapi nyata’ itulah cinta ibu.<br /><br /><br />2. CINTA MONYET<br />Cinta yang satu ini emang agak-agak terlalu sering dibicarakan. Entah berantah dari mana asal mula kata ‘monyet’ yang menempel di belakangnya, tapi ini cukup membuktikan bahwa pelaku utamanya masih satu spesies sama monyet.<br />Kok bisa?<br />Ya bisa! Pelaku cinta monyet, begitu disebutnya, pasti punya sikap yang hampir sama dengan monyet, yakni belum stabil. Mereka masih suka sana-suka sini, benar-benar masih labil dan itu biasanya terjadi pada anak kecil.<br />Tapi kenapa bisa ada istilah macam begitu?<br />Merasa malu atau bagaimana, ketika seseorang –nggak cowok nggak cewek— ditanya sahabatnya, “Kamu pernah suka, kan, sama dia?”<br />Sebagian besar akan menjawab, “Alah cinta monyet doang, waktu masih di SD dulu.”<br />Tahu kenapa ini dibahas panjang-panjang? Karena ada satu masalah besar di sini: mengatasnamakan dan melecehkan nama baik cinta.<br />Emang, sih, itu cinta udah lewat dan udah lekang dimakan waktu, tapi tetap tidak adapat dipungkiri bahwa itu namanya juga cinta.<br />Cinta nggak akan pernah mandang usia. Jadi salah, dong, kalau ketika kita udah dewasa dan lebih memahami kayak apa cinta itu sebenarnya lantas kita menyebut cinta di masa kecil itu cinta monyet?! Apalagi dikasih embel-embel ‘cinta anak kecil yang masih belum tahu apa-apa’!<br />Anak kecil itu sebenarnya tahu ada apa-apa di hatinya, tahu kalau perasaan yang ngeganjel itu –cinta—cukup menyiksanya, tahu kalau ada rasa sayang sama seseorang. Hanya saja mereka nggak bisa ngungkapin kalau yang merk begituan itu namanya cinta. Jadi hanya sebatas seneng-senengan aja..<br />Terus, bagaimana pendapat laki-laki tentang cinta monyet? Apakah mereka masih menganggap cinta itu ada seperti setiap perempuan mengartikannya?!<br />Sebanyak apapun pria yang pernah jadi pacar seorang wanita, wanita tidak akan pernah nglupain siapa cinta monyet dan cinta pertamanya. Begitu juga dengan cowok. Walaupun mereka terkenal cuek, tapi cowok sebenarnya juga memandang bahwa cinta monyet itu sesuatu yang menyenangkan yang akan mengawali hidup untuk menuju kedewasaan.<br />‘itu susah dilupakan,’ begitu kata mereka.<br /><br /><br />3. CINTA SESAAT<br />Cinta sesaat. Cinta yang hanya mampir sebentar lalu pergi lagi. Cinta yang bener-bener pandai menipu dan memperdayai umatnya.<br />Cinta sesaat pada awalnya memang sama aja dengan cinta-cinta lainnya: bikin gila dan lupa diri. Tapi bedanya gini, kalau cinta itu nggak buru-buru kita kejar, ya udah, dia lepas. Tapi kalaupun terkejar, nantinya juga bakal lepas.<br />Menurut risetku, cewek lebih banyak mengalami cinta jenis ini dibandingkan dengan cowok, karena cewek emang lebih gampang jatuh cinta—tapi juga lebih selektif.<br />Ada hal yang bikin cowok agak jengkel dengan cinta sesaat ini, yaitu proses kepergian sampai benar-benar hilangnya si cinta itu sendiri. Ketika si cinta itu datang, maka berbunga-bungalah hatinya. Ketika cinta itu agak menjauh maka terasa agak beratlah hatinya. Begitu cinta itu benar-benar nggak kelihatan, baru di sini rasa hambarnya cinta kerasa, ‘sebenernya kemarin itu jalan pikiranku lagi ke mana, sih? Diapain aja aku sama cinta?’<br />Dan dia pun sendiri lagi..<br /><br /><br />4. CINTA PERTAMA<br />Cinta pertama di mata laki-laki hampir sama dengan yang ada di dalam pikiran perempuan. Cinta pertama tidak akan pernah hilang dari ingatan dan akan terus terkenang sampai mati. Benarkah itu?<br />‘benar,’ begitu kata semua cewek dan kebanyakan cowok.<br />Lalu yang sebagian lain dari cowok? Apa mereka sama sekali nggak inget siapa cinta pertamanya? Kejam sekali!<br />Bukan. Bukan nggak inget atau lupa. Mereka sebenarnya tahu persis, siapa-siapa yang pernah mengisi hatinya. Hanya saja mereka cenderung nggak bisa ngebedain mana yang cinta pertama dan mana yang cinta monyet. Memang hampir sama, kan?<br />Muncul dua asumsi yang berbeda mengenai kedua tipe cinta ini. Pertama, cinta monyet itu bagaimanapun tetep masuk kategori cinta yang harus disahkan keberadaannya dan yang kedua adalah bahwa cinta monyet itu tidak termasuk kategori cinta karena kejadiannya sendiri terjadi saat si pelaku dianggap belum baligh (baca: dewasa dan udah bisa ngapa-ngapain—lho?!).<br />Karena dua pendapat yang berbeda inilah mereka dibingungkan. Semuanya kembali kepada Anda.<br /><br /><br />5. CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA<br />Hampir sama sekilas, tapi bedanya jauh banget jika dibandingkan dengan cinta point ke-4.<br />Cinta pada pandangan pertama memang tak jarang dijumpai, begitu juga pada laki-laki. Tapi tentu aja ada yang berbeda di antara laki-laki dan perempuan—karena nggak akan seru kalau nggak beda.<br />Cinta pada pandangan pertama (CP3) yang dialami perempuan ternyata jauh lebih bisa bertahan lama daripada CP3 yang dialami laki-laki. Kenapa? Karena laki-laki agak susah memfokuskan diri pada CP3 ini. Maksudnya, kalau si cewek yang digandrungi itu sikapnya agak nggak bisa menerima dia, maka ya udah, si cowok lebih memilih menyingkir walaupun ada perasaan kecewa.<br />Beda banget dengan wanita yang mengalami CP3. Dia akan konsekuen untuk tetap menjaga perasaannya. Sebab ada yang beda antara cewek dengan cowok : wanita jarang mengungkapkan perasaannya langsung kepada pria.<br /><br /><br />6. CINTA ABADI<br />Cinta abadi adalah cinta yang tidak akan pernah lekang dimakan masa, tak using ditelan zaman. Cinta abadi adalah cinta yang penuh makna, cinta yang merajai segala cinta, cinta yang paling sempurna setelah cinta ibu.<br />Cinta abadi memudahkan segala kepercayaan, kesetiaan, penghormatan, dan segala komponen dalam pengertian cinta itu sendiri.<br />Lelaki lebih memandang cinta abadi sebagai cinta yang sesungguhnya, cinta yang menuntut keinginan untuk saling memiliki. Penganutnya akan berprinsip: semuanya datang dan pergi karena cinta.<br /><br /><br />7. CINTA SEJATI<br />Cinta sejati terlalu sering diartikan sama dengan cinta abadi. Padahal kenyataannya berbeda.<br />Cinta sejati adalah cinta yang akan tetap ada walaupun tanpa memiliki. Cinta sejati tidak pernah mati walaupun siapa yang dicintainya telah menjadi milik orang lain dan dia sendiri pun telah memiliki siapa yang lain.<br />Banyak laki-laki yang mengalami cinta seperti ini, apalagi akibat ulahnya sendiri: memendam cinta. Kecewa, sih, iya pada awalnya, ketika tahu hati si wanita tidak bisa ia miliki, tapi rasa cinta untuknya tidak akan pernah hilang dan tidak mungkin berubah sedikitpun.<br />Bahkan ketika hatinya juga sudah dimiliki oleh wanita lain, masih saja ada sebongkah yang lebih besar untuk dipersembahkan si pria kepada si cinta sejati. Betapa sakitnya hati seorang wanita jika tahu cinta untuknya dibagi-bagi. Tapi sayang, yang seperti ini memang tidak akan bisa diketahui siapapun. Laki-laki akan menyimpan rahasianya dengan baik, setulus ia menjaga cinta sejatinya.<br /><br /><br />8. CINTA LAURA<br />Cinta yang satu ini di mata laki-laki memang sedikit menggugah nafsu syahwat. Selain parasnya yang cantik dan bodynya yang lumayan okuwe, cinta jenis ini mempunyai kemampuan yang begitu luar biasa dalam meruntuhkan hati para lelaki. Penyebabnya adalah..<br />Cukup! Aku nglantur lagi, kan?!?!<br /><br /><br />9. CINTA MATI<br />Contoh gampangannya siapa lagi kalau bukan Romeo dan Juliet!?<br />Laki-laki memandangnya sebagai korban kekejaman cinta, mau-maunya mati diperdaya cinta. Tapi memang itulah kenyataannya. Kekuatan cinta terlalu besar untuk dapat dilumpuhkan, bahkan oleh keegoisan sekalipun.<br />Ketika lagi kasmaran, slogannya sehidup-semati. Tapi dalam realita kehidupan, itu terlalu susah untuk dijalani. Laki-laki lebih sering ingkar.<br />Mau bukti?! Banyak yang menjanda sampai di pintu kubur tapi sedikit sekali yang menduda. Kesetiaan di antara keduanya memang pantas diperdebatkan.<br /><br /><br />10. CINTA PALSU<br />Cinta yang nggak bener-bener dijalanin lewat hati. Itulah cinta palsu.<br />Tapi jangan jadi salah mengartikan. Di point ke-7, cinta untuk perempuan—yang bukan cinta sejatinya— itu bukan berarti termasuk cinta palsu. Si lelaki sebenarnya juga cinta, juga sayang, hanya saja semua itu tidak utuh. Bisa membedakan?<br />Cinta palsu lebih sering digunakan laki-laki untuk melakukan sebuah misi. Mungkin cinta karena tajirnya, dipaksa, atau malah karena nafsu. Banyak, kan, laki-laki yang ngajak sex ke ceweknya dengan modus operandi untuk mempererat rasa cinta di antara mereka?! Bener-bener nggak masuk akal dan termasuk alasan yang super basi!<br />Cewek harus segera berpikir lebih lanjut untuk memperhitungkan tawaran itu. Bodoh kalau mau!<br /><br /><br />11. CLBK<br />Sering diartiin Cinta Lama Berbunyi Kemlothak.. Tapi di sini bukan itu maksudnya.<br />Cinta Lama Bersemi Kembali, itu kepanjangannya. Bagaimana laki-laki memandang cinta jenis ini?<br />Gengsi. Itulah yang pertama keluar dari mulut mereka. ‘masa iya, sih, balik lagi sama mantan? pasti putus lagi di lain hari, karena memang pernah terjadi seperti itu sebelumnya akibat suatu ketidakcocokan. sudah tahu berpisah karena memang sudah tak sejalan, kenapa masih mau dicoba lagi?!’<br />Why not? Itu yang kedua. ‘mungkin saja saat itu ada khilaf pada kami dan kami tidak bisa mencari jalan keluar yang tepat untuk lari dari masalah selain mengakhirinya. nggak ada salahnya, kan, kalau kita mencoba memperbaiki sesuatu yang tadinya pernah rusak?!’<br />Cinta lama memang bisa timbul sewaktu-waktu dan tanpa kita kehendaki. Tapi cinta ini juga sama kuatnya dengan cinta-cinta model lain. Kalau memang sudah yakin akan suatu keputusan, maka tak akan ada lagi istilah gengsi. Halal-halal aja, kok.<br /><br /><br />12. CINTA TERAKHIR<br />‘Kau memang bukan cinta pertamaku, tapi kaulah cinta terakhirku..’<br />Itulah yang sering banget digombalin cowok ke cewek. Dan cewek mana yang nggak akan melayang tinggi denger bualan itu?<br />Heran juga sama cowok yang berani mengatakan hal semacam ini dalam bualannya. Bagaimana mungkin dia bisa mendahului takdir sementara takdir itu sendiri belum terlewati?! Mungkin saja, kan, kalau di suatu hari nanti dia mencintai orang lain?!<br />Mengatakan cinta terakhir itu artinya dia harus siap menerima kenyataan bahwa dirinya tidak boleh lagi jatuh cinta kepada siapapun. Ya, cuma dialah yang terakhir, tidak ada siapapun lagi yang bisa menggantikan posisinya.<br />‘kau mungkin bukanlah cinta pertamaku, tapi ku yakin.. tapi ku yakin.. kaulah cinta terakhirku.. (ungu)’<br />Terlalu gampang untuk diucapkan memang, tapi terlalu sulit dijalani. Jadi, mendingan dinyanyiin aja, lah..<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />4.<br />3 BESAR<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Sudah saatnya membuka mata bagi yang pernah terluka, sudah saatnya untuk belajar bagi yang baru akan memulai, dan sudah saatnya pula untuk menyadari bagi yang sudah terlanjur berada di tengah jalan.. tentang apa yang patut diacungi jempol dari para pria.<br />Yang hebat dari sang Adam memang hanya bisa dilakukan oleh mereka, bukan yang lain.<br /><br />1. Menghadapi situasi yang menuntutnya untuk menangis<br />Menangis memang bukan menjadi pantangan bagi seorang lelaki. Akan tetapi para lelaki itu sendiri yang membuat diri mereka tunduk pada aturan, bagaimana caranya agar sebisa mungkin tidak menangis.<br />Ketika mereka terpojok dalam suatu masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang lain selain dirinya sendiri, padahal jalan pikiran mereka sudah benar-benar buntu, itu artinya mereka sudah sampai pada titik terdasar, di mana mental mereka sudah jelas-jelas jatuh. Tentu saja keadaan ini sudah cukup bisa membuat seorang wanita mengeluarkan bulir air dari kantung matanya.<br />Tetapi tidak untuk sang Adam, dia tidak akan mudah menyerah. Mereka bisa tahan untuk tidak menitikkan air mata, meskipun hati mereka sebenarnya sama saja, sama perihnya seperti yang dirasakan perempuan.<br />Ini bukan karena mereka takut dibilang lembek atau banci. Namun ini memang beban yang sudah menjadi tanggung jawab mereka : seberat apapun masalah yang dihadapi, jangan lekas tumbang karena terbawa arus. ciptakan arus itu sendiri, yang nantinya akan menyeret, bukan ikut terseret.<br />Di saat-saat seperti inilah laki-laki dirasa paling membutuhkan kehadiran seorang wanita. Walaupun hanya sekadar menemaninya, itu sudah cukup meringankan sedikit masalah yang membuatnya ingin menangis. Karena sesungguhnya, ketika seorang lelaki bisa menatap mata wanita yang dicintainya, itu sudah cukup menyejukkan hati, meski hanya sekejap.<br /><br /><br />2. Menyikapi hidup<br />Bila diajukan pertanyaan tentang siapa yang lebih tegar antara cowok atau cewek.. Maka, survei membuktikan bahwa ceweklah yang sudah pasti akan memenangkannya.<br />Hati wanita mana yang merasa tidak terbombong mendengarnya?<br />Ayo nyimpang dikit!<br />Wanita cenderung menginginkan hidupnya diekspos orang. Alasannya sepele, mereka ingin orang lain tahu bahwa beban yang ditanggungnya lumayan berat atau istilahnya ‘pamer kekuatan’. Itu pendapat para cowok.<br />Dari sisi cewek, hal tersebut dilakukan karena mereka ingin bebannya tidak hanya ditanggung sendiri, tapi dibagi-bagi agar lebih ringan, mengingat wanita itu nggak setegar cowok dalam menghadapi masalah.<br />Nah, dari sinilah mulai timbul keraguan terhadap survey result tersebut : apa iya kami benar jauh lebih tegar? padahal setiap kali ada masalah, kamilah yang lebih sering mengeluh, kamilah yang lebih sering menangis..<br />Bagaimana mungkin bisa muncul keraguan seperti itu? Kebanyakan wanita berpikir bahwa laki-laki sebenarnya jauh lebih tegar karena ketidakputusasaan mereka yang tidak pernah berhenti menyalak dan suatu asumsi aneh bahwa kaum pria tidak pernah serius dalam menjalani hidup, jadi asemnya si hidup itu sendiri nggak kerasa.<br />Jelas pendapat yang ditulis italic atau lebih kerennya lagi miring-miring itu salah. Mereka bukannya tidak serius, tapi sikap mereka lebih mengarah pada kemasabodohan. Itulah mengapa mereka para laki-laki tidak pernah merasa terbebani. Sikapnya yang cuek terhadap semua masalah yang menimpanya dan juga kontrol diri yang baiklah yang membuat mereka tampak lebih tegar.<br /><br /><br />3. Menyembunyikan masalah<br />Ada lagi yang hebat dari para lelaki, yakni keterampilan mereka dalam menyembunyikan masalah.<br />Tidak seperti wanita yang selalu hipos (baca: berlebihan) ketika sedang menghadapi suatu masalah, lelaki cenderung lebih ingin memendam masalahnya dalam-dalam, menguburnya rapat-rapat agar tak ada seorangpun yang tahu.<br />Wanita memang terkenal peka, tapi tidak untuk yang satu ini. Mereka bahkan kurang mengerti kapan laki-laki merasa ingin menangis dan kapan mereka butuh tempat untuk berteduh.<br />Mengapa begitu? Karena selama ini memang wanita lebih terobsesi untuk menyandarkan diri mereka kepada laki-laki. Tapi apakah pernah terpikir di benak wanita bahwa sesungguhnya laki-laki juga ingin menjadikan mereka sebagai sandaran hatinya?<br />Kaum pria lebih sering diam ketika dirundung masalah. Tetapi diam itu sendiri nyatanya tidak mampu memberikan jawaban yang pasti terhadap pertanyaan si wanita: ada apa dengan dirinya?<br />Si lelaki sebenarnya menginginkan si wanita tahu apa yang sedang di hadapinya sekarang, betapa kacaunya hati mereka saat itu. Mereka butuh tempat untuk berlabuh. Mereka ingin wanita yang dimilikinya mengerti apa yang dia rasakan tanpa harus bercerita terlebih dahulu kepadanya dan berharap kehadirannya bisa menjadi embun penyejuk.<br />Tapi sayangnya si wanita ini rupanya tidak mengerti apa yang sedang dirasakan si lelaki karena tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Bahkan si wanita merasa sangsi apakah dia sedang ada dalam masalah atau dalam keadaan yang biasa aja.<br />Inilah yang kemudian membuntukan komunikasi antara wanita dan pria, di mana perbedaan konsep antara mereka jelas terlihat : cari tahu sendiri dan beri tahu aku.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />5.<br />ADAM LEBIH SUKA..<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Curhat sama cewek daripada sama cowok. Untuk masalah cinta, sih, mereka emang begitu. Berbeda dengan perempuan yang fleksibel untuk bisa curhat sama siapapun, bahkan sampai banci sekalipun. Nggak ada yang bisa menenangkan lelaki kecuali perempuan karena pada dasarnya cewek emang lebih care daripada cowok, beliau lebih bisa mendengarkan dan menanggapi apa yang dikeluhkan si lelaki.<br /><br /><br />Menyepelekan. Sering, kan, denger cowok bilang, ‘alah gitu doang. kecil! nggak masalah buat aku!’<br />Ketika seorang pria sedang jalan bareng ceweknya, kemudian ditantang balap dengan laki-laki lain, maka dia akan menjawab : ‘boleh. siap-siap kalah aja kau.’<br />Bahkan soal-soal lain.<br />Aduh! Kayaknya nyepelein banget, ya? Tapi emang begitu kebiasaan cowok. Mereka diciptakan dengan hasrat yang tinggi untuk tidak mau kalah. Kekalahan memang bukan sesuatu yang mudah untuk mereka hadapi. Apalagi di depan ceweknya. Mereka seakan dituntut untuk menang. Atau kalaupun nggak menang mereka ingin diberi predikat pemberani.<br /><br /><br />Jadi temen ketika udah putus. Kan sering dan hampir jadi budaya, nih, biasa kalau cewek putus terus langsung diem-dieman sama mantannya. Asal mulanya sudah jelas dari cewek yang gengsi buat ngomong lagi. Jadinya keterusan, deh.<br />Sebenarnya cowok lebih ingin jadi temen ketika sudah putus, kasarnya paling tidak jadi orang yang bisa ngertiin dia lebih baik daripada yang lain lah. Tapi anehnya mereka malah jadi ikut aksi diem-dieman..<br />Si cewek nggak ngasih izin resmi buat kembali berteman dan malah ngajakin musuhan, itu alasannya. Ini sebenarnya ngebikin si cowok kayak pernah punya kejahatan besar apa gitu yang nggak bisa dimaafin. Dan itu jadi beban sendiri buat dia, misal jadi males berangkat reuni kalau harus ketemu mantan. Kan nggak asyik banget jadinya!?<br />Karena itu, mending abis putus jangan diem-dieman, deh. Tetep aja jadi temen dan ngobrol biasa aja apapun masalahnya. Kayak waktu belum pacaran.. Satu misteri lagi terpecahkan. Hahaha!<br /><br /><br />Dinilai daripada menilai. Sering banget, kan, cewek bertanya sama cowoknya, ‘gimana penampilanku hari ini? rambutku bagus nggak dibeginiin?’<br />Tapi cowok nggak pernah nanya macem begituan. Nggak adil, dong!<br />Mereka sebenarnya males juga terus-terusan menilai. Karena biasanya cewek itu kalo dinilai nggak bagus, jadi ilang moodnya. Dan kalaupun si cowok berupaya jujur untuk tetap bilang nggak bagus, pendapatnya juga nggak bakal digubris. Si cewek akan lebih mantep sama pendiriannya. Jadi, mau nggak mau cowok harus bilang bagus tentang apa yang ceweknya lakukan..<br />Mereka ingin dinilai juga, hanya saja cara mereka lain. Mereka ingin dinilai tanpa harus bertanya sebelumnya. Tapi cewek-cewek sering nggak peka soal yang ini.<br />Jadi nggak ada salahnya sesekali ngasih penilaian ke cowok, itung-itung buat masukan. Misal potongan rambut atau jaketnya. Dan yang menggembirakan mereka akan nurut apa yang dikatakan cewek tentang itu. Cewek lebih menerima masukan sebagai kritik tetapi cowok lebih ke saran. Itulah bedanya.<br /><br /><br />Dimanja daripada manjain.<br />Cowok sering hipos sama ceweknya kalau dia lagi sakit. Padahal cowok nggak pernah tahu gimana sakitnya saat wanita ngalamin menstruasi untuk pertama kali dan rasanya nglahirin. Ini salah satu fakta yang menunjukkan bahwa mereka ingin dimanjakan.<br />Manjain cewek cenderung lebih susah, karena cewek tuntutannya banyak. Makanya mereka milih dimanjain tapi tetep aja nggak mau dibilang manja. Believe it or not.<br /><br /><br />Mati di tangan cewek daripada harus memukulnya. Ini cuma istilah aja, lho. Bukan berarti dia rela mati di tangan cewek beneran. Laki-laki memang punya tanggung jawab sendiri di dalam nurani mereka untuk selalu melindungi barang antik yang namanya perempuan.<br />Memukul cewek nggak beda sama banci. Di mata lelaki wanita adalah sesuatu yang pantas diberikan tempat kelas pertama. Hanya laki-laki yang tidak mempunyai jiwa laki-laki yang tega memukul atau menyakiti wanita.<br /><br /><br />Berjuang untuk mendapatkan cinta. Menurut mereka nggak ada asyiknya kalau memperoleh cinta tanpa ada tantangannya. Akan sangat berbeda rasanya ketika cowok dijadikan selingkuhan atau ttm. Mereka harus susah payah menyembunyikan perasaannya dengan laki-laki lain. Ini jelas nggak bakal seseru dengan merebutnya secara terang-terangan dari seseorang atau malah harus berkelahi dengan sesama lelaki untuk mendapatkan sang pujaan hati.<br /><br /><br />Punya cewek yang sejalan. Cowok biasanya emang lebih suka punya cewek yang banyak kesamaan di antara mereka. Tapi bukan berarti cewek itu tomboy. Misalnya sama sikapnya, sama hobinya, sama kayanya, sama cakepnya, bahkan sama jeleknya. Kenapa? Karena dari kesamaan-kesamaan itulah mereka menilai bahwa mereka cocok.<br />Cowok menyukai cewek yang sejalan dengan dirinya. Yang nggak ribet dan cenderung cuek. Mereka nggak suka punya cewek yang over diet sampai-sampai makan pun harus ke restaurant vegetarian dan itu nggak boleh banyak-banyak. Cowok lebih suka cewek yang apa adanya, mau makan ya makan, mau tambah ya silakan..<br /><br /><br />Mengorbankan persahabatan hanya demi cinta. Ini fifty-fifty. Banyak laki-laki yang memilih cinta, tapi banyak juga yang lebih memilih persahabatan.<br />Tapi di sini dibikin fifty one-fourty nine lah.. Banyakan yang milih cinta daripada persahabatan.<br />Kalau seorang lelaki sudah terlanjur mencintai seorang wanita—yang ternyata juga dicintai sahabatnya, maka akan lebih banyak kemungkinan untuk saling menjatuhkan daripada merelakan, mengerahkan segala usaha demi sang cinta. Nggak peduli orang mau bilang makan temen atau apa, yang penting cintanya kesampean.<br />Dan lagi, karena cinta persahabatan itu hancur.<br /><br /><br />Dipuji di belakang. Cowok akan lebih merasa tersanjung ketika pujian yang ditujukan kepadanya itu diutarakan secara pribadi. Hanya dia dan yang memuji yang tahu.<br />Cowok beda sama cewek yang bakal tampak langsung seneng ketika dipuji di depan umum, ‘wah kamu bener-bener hebat, bisa mecahin masalah sepelik ini. aku salut sama kamu.’<br />Ucapan itu tentu saja akan lebih berarti untuk cowok ketika diungkapkan saat dia sedang sendiri, saat pikirannya memang sedang benar-benar fokus pada saat seorang wanita dengan tulus mengucapkannya.<br /><br /><br />Yes-no responses. Ini yang sebenarnya jadi impian para cowok dari para wanita. Mereka terlalu sering digantungin sama cewek saat harus menanti sebuah jawaban, apakah iya atau tidak cintanya diterima. Masa menanti adalah masa tersulit bagi mereka. Walaupun pada akhirnya si wanita punya jawabannya , itu tetap saja meninggalkan kekecewaan.<br />Jawaban ‘no’ selalu mereka bungkus rapi agar si cowok merasa nggak terlalu sakit setelah menunggu beberapa waktu. Atau sebagai pengalih bahwa si cewek nggak kelihatan terlalu kejam.<br />Sedangkan jawaban ‘ya’ juga tidak pernah diutarakan dengan lugas. Jarang sekali ada wanita yang langsung mengatakan ‘ya’ untuk menerima seorang laki-laki. Dia cukup mengatakan, ‘baiklah’ atau mungkin dengan kata ‘ya’ namun berbumbu : ‘ya udah, lah!’.<br />Padahal laki-laki ngasihnya yes-no questions..<br /><br /><br />Ngomong apa adanya. Nggak kayak cewek pada umumnya yang sering belibet kalau ngomong karena harus muter-muter dulu, cowok lebih suka ngomong langsung. Kata ‘ya’ untuk jawaban ya dan ‘tidak’ untuk jawaban tidak.<br />Jadi, jangan pernah sakit hati ketika seorang cowok tiba-tiba nyeplos begitu aja.<br />Tapi ada pengecualian untuk masalah tertentu, biasanya kaum Adam lebih suka mengatakannya dengan sedikit dibungkus. Misalnya:<br /><br />• ‘kamu terlalu baik buat aku. aku ngrasa aku nggak pantes lagi buat kamu’<br />Jangan langsung seneng berbunga-bunga kalau dapet kata-kata macem ini dari cowok karena yang ini tandanya dia pengen putus, tapi dengan jalan yang halus. Secara nggak langsung dia ingin mengatakan bahwa hubungan itu sudah tidak pantas lagi.<br /><br />• ‘aku pengen ngomong serius sama kamu’<br />Itu artinya si cowok sedang marah. Jadi lebih baik dengarkan dulu apa yang dia mau katakan sampai benar-benar jelas apa tujuannya.<br /><br />• ‘siapa?’<br />Kalau seorang wanita sedang mengangkat telepon dari laki-laki ketika sedang bersama dengan kekasihnya, lantas kekasihnya bertanya, ‘siapa?’ itu mempunyai dua arti. Yang pertama si cowok emang nggak tahu siapa yang telepon makanya nanya, dan yang kedua dia ngrasa nggak suka kalau ada laki-laki lain telepon ceweknya.<br />Tapi satu hal aja tujuannya, pingin tahu.<br /><br /><br />Mengasingkan diri kalau lagi ngerasa nggak dianggap. Beda sama cewek yang biasanya terus mengekspos dirinya begitu merasa tak dianggap. Laki-laki lebih suka menyendiri, misalnya diam di pojokan. Kekanak-kanakan memang, tapi memang begitulah yang sering dilakukan kaum Adam.<br />Mereka berharap di sudut kesendiriannya itu ada seseorang yang datang dan menanyakan dia kenapa. Syukur-syukur yang nanyain cewek dan lebih syukur lagi kalau cewek yang dia sayang.<br /><br /><br />Ngomongin yang baik-baik. Wanita suka banget bergosip, ngomongin kanan kiri yang jelek-jelek, bahkan yang bener pun dibikin sebagaimana mestinya biar jadi nggak bener.<br />Beda sama cowok. Laki-laki tidak akan pernah berpikiran kalau Christiano Ronaldo itu seorang gay seperti yang para wanita sering menduga. Itu karena laki-laki jarang memutarbalikkan fakta. Mereka hanya akan mempercayai sesuatu jika sudah membuktikannya sendiri, termasuk apakah Christiano seorang gay. Mereka sama sekali nggak mau mikir negatif, justru yang mereka bicarakan adalah sisi positifnya.<br /><br /><br />Yang nyambung daripada yang sexy. Nggak usah cemburu juga kalau melihat laki-laki yang terburu-buru memandang wanita berpakaian minim yang sedang lewat. Karena ternyata selama ini orang salah kalau menilai laki-laki lebih suka dengan cewek sexy daripada yang nggak sexy.<br />Memang, sih, pada pandangan pertama laki-laki akan sangat bersemangat ketika melihat cewek bahenol, tapi nyatanya itu hanya sekilas karena tertarik dengan lekuk tubuh si wanita saja. Sebenarnya mereka lebih menyukai wanita yang biasa aja, nggak harus berpenampilan sexy untuk menjaga pasangannya tetep sayang. Mereka justru malah khawatir kalau pacarnya berpenampilan sexy—bisa-bisa dilirik orang lain. Itu terlalu berisiko.<br />Mereka bilang : cewek sexy itu cuma untuk dipacarin, bukan untuk dinikahi.<br />Nah, lo… Untung aku nggak ngerasa sexy.. <br />Wanita yang sebenarnya paling diidamkan lelaki adalah wanita yang nyambung—syukur-syukur manis. Tapi nggak harus manis, cukup nyambung aja mereka sudah seneng.<br />‘sayang udah maem belum?’<br />‘masih lama, kok. seminggu lagi.’<br />‘hah?! emm.. mau jalan ke mana, nih?’<br />‘dua aja, yang. jangan banyak-banyak. entar nggak habis.’<br />Tuh, kan.. Kacau balau. Percuma aja kalau cantik, manis, sexy, tapi nggak nyambung.<br /><br /><br />Diem aja kalau bener-bener udah marah. Biasanya emang kalau cowok lagi marah mereka akan bentak-bentak dengan nada bicara yang tinggi dan keras, tapi jarang dilakukan kalau di depan cewek, walaupun nggak menutup kemungkinan untuk itu. Mereka lebih bisa mengontrol emosi mereka untuk marah. Paling-paling cuma diem sampai si wanita itu ngrasa sendiri kalau dia lagi kena marah.<br />Dan ketika si cewek sadar dan minta maaf sama si cowok, tetapi si cowok tetep kukuh untuk diem aja dan bukannya balik lagi buat ngebantah dengan kata-kata keras untuk sekadar menyalahkan, itu artinya kesalahan yang diperbuat si cewek emang bener-bener udah kelewat batas dan nggak bisa lagi ditolerir.<br />Kalau udah begini, nggak ada lagi yang bisa dilakukan selain pulang. Biarkan beberapa hari, baru kemudian panggang di atas api sedang. Oh! Bukan! Baru kemudian coba lagi buat minta maaf. Tapi jangan harap kalau hubungannya bisa sebaik dulu.<br /><br /><br />Nggombal sampai mulutnya berbusa buat ngeyakinin cewek. Cowok bukan berarti negatif kalau dia hobi menggombal. Nyebelin emang, tapi sebenernya nggombal sendiri punya maksud yang dalam. Nggombal juga salah satu bentuk apresiasi cinta karena sebenarnya ini menunjukkan keinginan seorang lelaki untuk memenangkan hati seorang wanita. Dengan menggombal, laki-laki berharap wanita yang dicintainya dapat mempercayainya.<br />Tapi ada tips juga buat wanita untuk bisa memilah mana gombalan yang bagus dan mana yang basi. Terimalah laki-laki selama gombalannya masih mungkin, misalnya ‘berapapun mobil yang kau inginkan akan kupenuhi jika aku kaya nanti..’, tapi jangan percaya kalau gombalannya itu sendiri udah nggak masuk akal dan super-mustahil, misalnya ‘akan kupetik semua bintang di seluruh galaksi hanya untukmu seorang.’<br />That’s right, but that’s the wrong way.<br /><br /><br />Lelaki akan lebih suka melihat wanita berparas buruk namun tahu diri daripada wanita cantik yang merasa dirinya patut mendapatkan pelayanan yang khusus dan istimewa.<br />Cowok nggak suka sama cewek yang sok. Apalagi sok melebih-lebihkan dirinya.<br />Baru wanita cantik yang sok cantik saja mereka tidak suka, bagaimana dengan wanita yang berparas pas-pasan tapi sok merasa cantik?!<br />Jadilah wanita yang apa adanya. Ya.. seperti yang nulis ini. huehhe..<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />7.<br />Nanganin yang Terlanjur Ekstrim<br /><br /><br /><br />Nah, kalau laki-laki sudah terlanjur ekstrim gimana, dong nanganinya?<br /><br />Cowok kasar.<br />Kalau ketemu cowok kasar dan ternyata hati sudah terlanjur dijatuhkan untuknya, maka bakal sulit untuk bisa meneruskannya tanpa ada pemahaman terlebih dahulu.<br />Laki-laki yang sikapnya kasar, keras, tegas –kayak bapakku yang super ganteng itu— jangan sekali-kali ditanggapin dengan cara yang kasar juga.<br />Sering, kan, para wanita berpikir ketika seseorang yang ia cintai sikapnya sangat laki-laki, maka ia pun harus mendekatinya dengan cara yang hampir kelaki-lakian juga, agar lebih mudah diterima.<br />Salah besar! Laki-laki yang kasar jangan dikasarin. Untuk menaklukannya, wanita cukup bersabar dan terus bersikap halus. Dengarkan apa yang ia katakan sampai selesai, jangan disela, jangan membantah. Tapi ini bukan berarti harus mengalah, lho. Justru sikap yang sabar tadi akan memberikan kesempatan bagi si lelaki untuk mencoba mengerti betapa pengertiannya si wanita ini dan hatinya pun akan terketuk.<br /><br />Cowok lembek.<br />Ada yang kasar, so pasti ada yang lembek.<br />Jangan salah. Ternyata di dunia ini cukup banyak cowok lembek, termasuk cowok yang mau-maunya diperdaya wanita demi mendapatkan cintanya.<br />Selain itu ada juga cowok lembek yang emang udah bawaan lahir, misalnya gampang nangis dan terlalu nggak tegaan.<br />Maka kebalikan dari yang di atas. Cowok lembek malah harus dikasarin, bagaimana caranya supaya ia bisa menyadari bahwa dirinya itu laki-laki. Jangan justru ikut menindasnya atau terus mendukungnya dalam keadaan seperti itu.<br /><br />Cowok Playboy.<br />Cowok playboy memang sedikit susah ditangani. Mereka memang punya kepercayaan diri yang terlalu besar, sehingga mempersulit setiap wanita yang terjerat dalam jaring-jaringnya untuk bisa keluar.<br />Sebenarnya gampang saja. Ketika seorang wanita terlibat cinta dengan seorang laki-laki playboy, maka jangan sekali-kali menunjukkan rasa cinta yang terlalu sangat kepadanya, meskipun sebenarnya cinta itu memang hanya untuknya. Bisa-bisa si lelaki merasa dominan untuk berkuasa dan seenaknya mempermainkan si wanita.<br />Tunjukkan seolah-olah kita tidak terlalu membutuhkannya, tapi juga jangan terlalu berlebihan. Asal pandai tarik ulur, laki-laki playboy pasti ada dalam genggaman.<br /><br />Cowok Cuek.<br />Cewek cuek sama cowok itu biasa, tapi kalau cowok cuek sama cewek?! Agak nggak biasa, tapi banyak, lho..<br />Sama saja bohong ketika seorang wanita berusaha mengekspos dirinya besar-besaran di hadapan si cowok cuek, karena dia tetap saja tidak akan peduli sedikitpun. Maka jangan sekali-kali melakukan hal bodoh seperti membakar gedung sekolah atau menyibakkan rok di depannya ataupun teman-temannya, karena dia tetap akan pada pendiriannya.<br />Sebaiknya lakukan sesuatu yang tanpa sepengetahuannya tapi berarti baginya, paling tidak menggugah hatinya.<br /><br />Cowok Nakal.<br />Mengatasi laki-laki nakal itu sangat susah. Apalagi kalau dia memang sudah tergantung dengan wanita liar dan mirasnya, misal es batu. Yang seperti ini sebaiknya jangan begitu saja dibentak-bentak, karena juga nggak akan ngaruh.<br />Jadikan diri kita orang yang sangat ia butuhkan. Cara yang paling mudah adalah dengan selalu berada di sampingnya dan membantu apa yang sekiranya ia perlukan.<br />Ketika dirasa cukup, tinggalkan dia untuk sementara waktu. Buatlah sebuah adegan kecil yang membuatnya sedikit menyesal dan merasa bersalah. Tentu ia akan merasa sangat kehilangan orang yang paling ia butuhkan.<br />Di saat seperti inilah wanita tersebut harus muncul sebagai pahlawan : tetaplah bersama mereka tanpa kehadiranku atau tinggalkan mereka dan aku akan terus ada untukmu.<br />Hahag!<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />8.<br />BELAJAR UNTUK MENGERTI ITU NGGAK GAMPANG!<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Mempelajari laki-laki ternyata jauh lebih sulit daripada mengajarkan alphabet kepada tuna netra. Karena alphabet tidak lebih dari 26, dan lelaki tidak kurang dari 26 tipe.<br />Dan karena itu mereka tidak perlu dipelajari. Cukup pahami saja siapa dan bagaimana mereka. Asalkan ada kemauan untuk selalu mensupportnya, maka langkah untuk ‘mengerti’ itu akan terasa mudah untuk ditempuh.<br />Tapi tunggu dulu! Jangan teruskan membaca kalau belum punya tujuan pasti alias masih bingung untuk apa belajar mengerti dan memahami kaum Adam..<br /><br />Ngrasa nggak, kalau selama ini justru laki-lakilah yang dituntut untuk lebih ngertiin cewek? –sering denger, kan, cewek-cewek bilang : kenapa, sih, kamu nggak bisa ngertiin aku?—<br />Tapi sebaliknya, jarang banget ada cewek yang paham betul akan pengorbanan si cowok. Jadi, sudah sepantasnya sekarang para wanita membalas kebaikan mereka dengan lebih memahami dan mengerti siapa dia sebenarnya..<br /><br /><br />1. Don’t scream<br />Jangan pernah berteriak ketika sedang terlibat pertengkaran, karena ini bisa memicu percekcokan yang lebih hebat. –Kalaupun masih mau berteriak jangan langsung di depan mukanya. Cari kaleng bekas roti, tempelkan di muka, baru deh teriak. Biar dia nggak bisa denger..—<br />Pertengkaran hebat jangan lantas diakhiri begitu saja dengan melarikan diri dengan ngeloyor pergi entah ke mana sambil ngebanting pintu keras-keras. Ini bukan menyelesaikan, tapi hanya menunda masalah dan tentunya sudah pasti merusakkan daun pintu. BBM naik, ongkos tukang pun pastinya ikut naik.<br />Parahnya, masalah yang ditunda tersebut justru menjadi semakin pelik dan berbekas.<br />Sebisa mungkin pelankan suara untuk meredam emosi. Jangan pernah menangis. Usahakan untuk terus bertanya pada diri sendiri, ‘perbuatan bodoh apa yang sedang aku lakukan?’—ini bukan perbuatan bodoh karena berteriak di kaleng roti, tapi kenapa marah-marah— hingga masing-masing paham benar bahwa pertengkaran bukanlah jalan yang tepat untuk memecahkan masalah.<br /><br />2. Don’t escape<br />Selesaikan masalah dengan meluruskan apa yang menjadi pemantik api pertengkaran itu. Bicarakan pelan-pelan. Berilah kesempatan untuk saling memberikan alasan dan jangan sekali-kali berebut untuk yang satu ini. Akhiri dengan kata maaf yang terucap dari kedua belah pihak dan tuntaskan dengan senyum.<br />Agar masalah lebih mudah lagi diselesaikan, ada baiknya sebelum bertengkar masing-masing dari pihak yang akan bertengkar membaca buku ini terlebih dahulu. Hhe.<br /><br /><br />3. Control your emotions<br />Kontrol emosi sebenarnya bukanlah sesuatu yang susah untuk dilakukan. Yang penting jangan merasa menjadi yang paling benar meskipun berada di pihak yang benar. Siapa tahu pandangan tersebut memang salah?! Kan benar di mata kita belum tentu benar di mata orang lain!?<br />Hilangkan juga sikap egois dan hasrat untuk menang sendiri.<br /><br /><br />4. Just listen!<br />Wanita sering dibikin jengkel oleh pria karena masalah ini. Pasalnya cowok memang dirasa sangat sulit untuk bisa mendengarkan apa yang cewek katakan, bukan karena kotoran telinga mereka yang jarang dibersihkan, tapi karena respon yang mereka miliki tidak sebagus yang cewek punya.<br />Laki-laki merespon dengan otak kiri, secara lebih logis, sedangkan wanita cenderung merespon dengan otak kanan yang berhubungan dengan perasaan. Gampangannya wanita lebih memilih detail dan cowok lebih memilih fakta. Itulah mengapa akal sehat cewek susah dipakai untuk menjernihkan masalah, sehingga muncul perbedaan bahwa lelaki memiliki bakat kepemimpinan yang jauh lebih baik daripada perempuan.<br />Ayo balik lagi! Bahasaku mulai sok-sokan..<br />Jadi, bukan berarti para lelaki tidak mau mendengarkan. Ini sudah digariskan sama yang di atas—bukan yang lagi benering genteng, lho. Karenanya, bicarakanlah apa yang ingin diungkapkan saat mereka dalam keadaan tidak sibuk atau santai.<br />Jadilah pendengar yang setia. Dengarkan apa yang mereka katakan dan yang perlu diingat : jangan membantah di depan cowok.<br /><br /><br />5. Speak up!!<br />Katakan ‘terima kasih’ setiap kali kata tersebut harus diucapkan. Jangan bosan mengucapkannya, karena yang mendengarkan juga tidak akan pernah merasa bosan, tapi justru merasa berarti. Misalnya ketika dia membukakan pintu mobil, ngasih bunga, ngajak makan atau nonton, dan bahkan saat dia akan nutup telepon.<br />Contoh : ‘thanks buat malam ini. aku seneng banget.’ atau ‘makasih, ya, udah telepon aku.’<br />Begitu juga ketika mengakhiri sebuah hubungan. Putuslah dengan cara yang baik agar kebencian itu tidak terus berakar. Misalnya, ‘thanks ya, buat apa yang selama ini sudah kamu kasih sama aku.’ Yah, sekadar basa-basi ajalah, meskipun kita udah bener-bener nggak ada rasa sayang lagi. Atau saat disakiti, ‘makasih udah bikin hati aku sakit.’ Ini sudah pasti akan bikin hati si cowok tambah nggak enak abis.<br />Katakan ‘tolong’ saat menginginkannya ada untuk kita. Jangan terlalu to the point, karena bisa-bisa dia salah ngartiin (baca : manfaatin dia jadi pembokat). Atau kalau enggak pakai kata ‘tolong’, ya, ucapkan aja dengan manis. Jangan pernah berusaha menyuap, memaksa, mengancam, dan sejenisnya.<br />Contoh : ‘sore ini bisa tolongin aku ngerjain skripsi, kan? aku bener-bener butuh kamu.’<br />Bukan yang ini : ‘awas, ya, kalau kamu nggak mau bantuin aku nanti malem! pokoknya kamu harus bisa dateng atau kurobek mulutmu dengan samuraiku ini! aku serius banget,aku nggak main-main!’<br />Tragis banget nggak, sih?<br />Katakan ‘maaf’ saat merasa dihantui rasa bersalah. Misalnya ketika mengakhiri suatu pertengkaran atau saat nggak sengaja nginjek kakinya. Ini akan menunjukkan kalau kita masih menghargai dia sebagai pacar.<br />Contoh : ‘barusan kakimu keinjek truk gandeng, ya?! maaf, deh! Kirain tadi jalan tol.’<br /><br /><br />6. Be your self<br />Jadilah diri sendiri. Jangan mengada-ada sesuatu yang sebenarnya memang tidak pernah ada. Berpenampilan apa adanya, jangan over; lakukan sesuatu dengan tulus; jangan pernah berusaha untuk menyamakan diri dengan orang lain dan jangan menutupi apapun darinya.<br />Mungkin pada awalnya orang akan salah kira bahwa itu sisi negatif yang seharusnya tidak diperlihatkan, tapi justru itulah yang sebenarnya mereka inginkan. Sesuatu yang pure, tanpa paksakan, dan dapat menunjukkan siapa diri kita sebenarnya.<br />Tapi ini bukan berarti kita harus jadi orang yang terlalu blak-blakan, misalnya kentut di depannya jedhat-jedhot.. Kalau yang ini udah masuk ke dalam hal etika.<br />Pokoknya jangan terlalu jaga image. Jangan takut mereka menjauh, karena sebenarnya cinta lebih bisa menerima segala cacat sebagai penyempurnanya.<br /><br /><br />7. Believe in him<br />Ini hal yang paling susah dijalani. Memercayai seseorang seperti memercayai diri sendiri, itulah yang harus dilakukan jika ingin mendalami secara lebih serius. Contoh yang paling mudah adalah menjaga prifasinya. Laki-laki paling anti kalau rahasianya terbongkar, misalnya dulu dia pernah pura-pura sembunyi di rok gurunya waktu mau disuntik cacar, padahal niatnya udah lain.<br />Kepercayaan itu lebih mahal dari pada pengalaman. Tidak mudah mendapatkannya memang, tapi terlalu mudah untuk melepasnya. Maka jangan sia-siakan kepercayaan begitu saja. Karena berkat rasa saling percaya itulah cinta menjadi ada.<br /><br /><br />8. Be more flexible<br />Sesuaikan diri dengan keadaan. Jangan mentang-mentang kalau di rumah biasanya makan cuma pakai tangan telanjang, jadi kebawa saat makan sup buntut bareng dia. Pan, malu makan sup buntut pakaitangan telanjang? Yang ada makan sup buntut juga pakai celana..<br />Beradaptasilah dengan kebiasaan-kebiasaan dan lingkungan di sekitarnya. Jangan menunggu mereka yang menyesuaikan diri dengan keberadaan kita, karena itu tak akan pernah terjadi.<br />Jangan kaku, biarkan saja mengalir seperti air, mengalun seperti lagu. Hidup itu memang susah, tapi bukan untuk dijadikan beban. Justru hidup itu ada untuk dicoba.<br /><br /><br />9. Positif thinking<br />Meski bagaimanapun, belajar untuk berpikir positif itu memang menjadi tantangan terbesar yang harus bisa dikalahkan, apalagi buat para cewek.<br />Kata ‘jangan-jangan’ di benak cewek tentu saja lebih bermakna daripada di benak cowok. Bahkan kemungkinan malah nggak pernah ada istilah seperti itu di pikiran kaum Adam!<br />Wanita dilahirkan bersamaan dengan seorang sahabat, yakni si naluri keibuan. Maka pantas saja jika rasa khawatir itu tak bisa lepas darinya. Tapi bukan berarti kemudian rasa khawatir itu menjadi momok yang akan menghalangi setiap langkah baru. Bukalah pikiran seluas mungkin dengan prasangka-prasangka yang positif dan buang jauh-jauh pikiran negative yang kiranya bisa berubah menjadi racun.<br /><br />10. Support him<br />Dukung terus dan berikan yang terbaik.<br />Sesungguhnya seorang laki-laki akan lebih senang jika kalah dalam suatu arena balap tetapi didampingi kekasihnya, daripada harus menang tanpa disaksikan si pujaan hati. Tapi bagaimanapun mereka akan lebih senang jika menang dan didampingi sang kekasih. (hallow?!?)<br />Nggak perlu keluar uang banyak, kok, untuk ngedukungnya! Cukup ketik REG <spasi> DUKUNG dan kirim ke nomer hapenya.<br />Nggak lucu, ya? Baiklah, cukup datang dan katakan, ‘aku yakin kamu pasti bisa. lakukan aja buat aku.’<br />Terus dukung mereka selama itu jalan yang benar.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />9.<br />Hahag! Selesai.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Sederhana saja yang sebenarnya laki-laki inginkan dari seorang wanita:<br />Laki-laki ingin dihargai sebagai laki-laki.<br /><br />Bukan hanya statusnya tetapi juga dalam kehidupan. Saat ini memang sudah zaman emansipasi di mana sudah tidak ada lagi perbedaan gender. Tapi apakah wanita lantas dengan seenaknya bisa mengobrak-abrik martabat laki-laki? Mereka ingin dihormati seperti layaknya seorang laki-laki. Bukan untuk didominasi..<br /><br />Mengertilah siapa laki-laki dan jangan asal menyalahkan : Dasar laki-laki!<br /><br /><br />Vely Rengganis .<br /></spasi></span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-50955969628880908812009-03-19T12:53:00.000-07:002009-03-19T14:48:10.967-07:00ketika kejujuran mulai dipertanyakan<span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Ketika kejujuran mulai dipertanyakan,<br />Hening mengisi kehampaan..<br />Bibir rapat,<br />Mata nanar,<br />apakah benar kita bisa menjawabnya?<br /><span class="fullpost"><br />Hingga akhirnya..<br />Darah terumpah..<br />Teralir nihil percuma..<br /><br />Korban, lagi..<br /><br /><br />Dan ketika kejujuran lagi dipertanyakan..<br />Masihkah bisa terjawab?<br />Semakin sulit kejujuran terbongkar..<br />Semakin sedikit kepercayaan dibagi..<br /><br /></span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-79422862736133402812009-03-19T10:17:00.000-07:002009-03-19T13:12:20.151-07:00Resep Baru, Segar, dan Menggugah Selera<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4-2-L5rrh7fCO4e5IWKq4ZoiqBI7ogMgta8cTyfOi4deDMFnQ0dIB40_oh9eJiX53nReEteS7zjhySkmZ2Q0Qx72drNM_cA-qS9iECevDnf15Ph-bYiqeFBacxSFQ2OLX-ve5kp2EyR8/s1600-h/alputape.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 295px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4-2-L5rrh7fCO4e5IWKq4ZoiqBI7ogMgta8cTyfOi4deDMFnQ0dIB40_oh9eJiX53nReEteS7zjhySkmZ2Q0Qx72drNM_cA-qS9iECevDnf15Ph-bYiqeFBacxSFQ2OLX-ve5kp2EyR8/s320/alputape.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5314993822640758418" border="0" /></a><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >1. Alputape<br /><br />Bahan :<br />-Es batu 1 gelas<br />-Alppukat matang 1 buah<br />-Tape singkong 12 cm<br />-Susu cokelat kental manis setengah cangkir<br />-Gula pasir 6 sdm<br />-Air matang 400 ml<br />-Anggur hijau untuk hiasan<br /><br />Cara membuat:<br />Masukkan semua bahan (eitt, jangan lupa alpukatnya dikupas terus bijinya diilangin) dalam juicer.<br />Jus sampai lembut dengan penuh harapan jusnya akan enak.<br /><br />Setelah lembut, masukkan dalam gelas dan hias dengan anggur hijau.<br />Alputape pun siap dihidangkan. Cocok diminum di siang hari saat panas menerpa dan terik yang menyengat disertai rasa dahaga yang berkepanjangan. c: ummmh, enak.<br /><br />Untuk: 3 porsi<br /><br />2. Tapeblackgranule<br />Bahan :<br />-Es batu 1 gelas<br />-Tape singkong 20 cm<br />-Gula pasir 4 sdm<br />-Cincau hitam 5cm3<br /><br />Cara membuat:<br /><span class="fullpost"><br />Masukkan ke dalam juicer semua bahan kecuali cincau hitam. Jus sampai tape hancur.<br />Setelah lembut, masukkan cincau hitam dan jus sebentar saja (jangan sampai bener2 hancur, krg lbh 8 detik)<br />Hidangkan dengan mpek2.. C: zllllpppp..<br /><br />Untuk: 2 gelas<br /><br />3. Siomay Ikan Tenggarong. Xp<br />Bahan :<br />-ikan tenggiri 1 ons<br />-tepung terigu 1 ons<br />-tepung kanji 1 ons<br />-bawang putih 3 siung<br />-bawang merah 3 siung<br />-garam secukupnya<br />-lada/ merica dikira-kira<br />-air hangat<br /><br />Cara membuat:<br />Haluskan bawang putih, lada, bawang merah dan garam. Sementara itu ikan tenggiri dipotong lembut.<br />Uleni bumbu, ikan, tepung terigu dan tepung kanji dengan air hangat.<br />Panaskan air sampai mendidih. Cetak bulet2 adonan tadi dan masukkan ke dalam air mendidih. Tunggu sampe mengapung.<br />Setelah calon siomay mengapung, angkat dan tiriskan. Lalu kukus selama 15 menit.<br />Kalo udah, beli bumbu kacang di tempat yang jual some, sekalian kentang, telor, kubis, sama tahunya. Campur sama siomay buatan kamu. Jadi deh!<br /><br />Untuk: 20 butir siomay (kalo kamu mbuletinnya kecil2)<br /><br /><br />4. Puding ubi mak nyus.<br />Bahan:<br />-ubi rambat 2 ons<br />-agar-agar nutrij** rasa cokelat<br />-gula pasir satu cangkir<br />-pisang kepok kuning 1 buah<br /><br />Cara membuat :<br />Kukus ubi sampai matang, kupas, haluskan.<br />Masak agar-agar di atas api kecil, masukkan ubi yang sudah lembut bersama gula pasir dan pisang kepok yang udah dipotong kecil-kecil.<br />Masak sampai mendidih, angkat, masukkan dalam cetakan puding.<br />Setelah dingin masukkan dalam kulkas.<br />Nah, mak nyusss..<br /><br />Untuk: sekali happ!<br /><br />5. Roti tawar aneka-neka.<br />Bahan:<br />-Roti tawar sandwich<br />-Roti tawar pandan<br />-meses<br />-susu cokelat kental manis<br />-keju parut<br /><br />Cara membuat:<br />Tata keju parut setebal setengah cm di atas roti tawar sandwich, tuangkan susu kental manis cokelat di atasnya. Tumpuk dengan roti tawar pandan.<br />Tuangkan susu coklat manis di atas roti tawar pandan, taburkan meses. Tutup lagi dengan roti tawar sandwich..<br />Hidangkan dengan kopi nesca** dengan gula 1 sdt di pagi hari yang cerah selagi menikmati dinginnya kabut dan menyongsong keluarnya mentari dari tahtanya.<br />Rasakan sensasi kenikmatannya. Dan jangan salahkan saya jika anda semua ketagihan.<br /><br /><br />Ahhhh…………….. Pengen……… enak banget ketoke. xp<br /></span><br /></span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-80017354691760442722009-03-19T10:13:00.000-07:002009-03-19T12:38:46.114-07:00Kalaupun aku pergi, tak akan ada yang menangis untukku .<span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:78%;" >Aku tahu aku bukan wanita sempurna yang diciptakan dengan semua hal yang bisa mereka banggakan.<br />Tidak paras, tidak harta, tidak sifat, dan mungkin tidak juga hati.<br />Aku hanyalah wanita biasa yang terlalu biasa untuk dianggap sebagai seorang wanita.<br /><br />Di setiap posisi dan kondisi, keadaanku tertulis sebagai sesuatu yang salah. Apapun yang aku lakukan selalu terdeteksi sebagai 'false'.<br />Aku juga tidak minta untuk dianggap benar. Nyatanya dalam bersikap pun aku masih belum benar.<br />Karenanya tidak ada seorang pun yang menyayangiku. Siapapun.<br /><span class="fullpost"><br />Keluargaku? Aku tak yakin mereka benar2 menyayangiku. Karena ada yang jauh lebih mereka sayang daripada aku. Karena ada yang lebih baik dari aku. karena ada yang lebih patut mereka banggakan dari pada hanya seorang aku.<br />Teman2ku? Adakah mereka menyayangiku? Mereka tak pernah mau bersahabat denganku. Aku pun tak pernah ada dalam list mereka walopun aku menganggapnya teman . Mereka selalu pergi dengan keegoisannya masing-masing. Karena mereka punya hari yang kukira penuh dengan butir2 kebahagiaan di setiap sisinya . Dalam kehidupan ini mereka selalu diberi peruntungan oleh-Nya, diberi kesempatan untuk merasakan apa yang disebut kebahagiaan. Dan aku? kapan aku aku dapat merasakan hal yang sama seperti yang mereka rasakan? Atau lebih tepatnya mungkinkah? Mungkinkah bisa aku tertawa lepas? Mungkinkah bahkan aku bisa sedikit saja tersenyum dan menikmati kehidupan yang cuma bisa kurasakan sekali ini? Mengapa cuma sekali saja, aku harus hidup dalam perdebatan yang nggak akan pernah ada ujungnya. .<br /><br />Kadang aku merasa dunia ini tak adil padaku. Hidup tidak pernah mau berpihak kepadaku. Di saat yang aku inginkan hanya kasih sayang, semuanya pergi meninggalkan aku. dan aku tau aku tak akan pernah mendapatkannya. Termasuk dari dua orang terpenting dalam hidupku. Kurasa mereka memang tak pernah bisa memberikan kasih sayangnya padaku.<br /><br />Atau ini semua hanyalah sekadar perasaanku yang aku artikan secara berlebihan?? Seandainya saja aku bisa menjawab pertanyaan itu dengan kata 'ya'.<br />Tapi aku memang terlahir sebagai aku. Tak ada yang mampu menolong diri ini selain karena memang seperti inilah garis hidup yang harus aku lalui.<br /><br /><br />Berbahagialah teman-temanku . Aku ikut senang karenanya.<br /><br />Aku akan tetap tersenyum. Dan suatu saat nanti aku akan pergi, masih dengan perasaan yang sama.</span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-21501069963612170082009-03-19T09:47:00.000-07:002009-03-19T13:04:02.877-07:00Tahu Apa Kamu Tentang Cinta<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cfelly%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cfelly%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cfelly%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Helvetica; panose-1:2 11 5 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Courier; panose-1:2 7 4 9 2 2 5 2 4 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:modern; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"Tms Rmn"; panose-1:2 2 6 3 4 5 5 2 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Helv; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"New York"; panose-1:2 4 5 3 6 5 6 2 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:System; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 134676480 16 0 131072 0;} @font-face {font-family:Batang; panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:바탕; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:auto; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 151388160 16 0 524288 0;} @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1 135135232 16 0 262144 0;} @font-face {font-family:PMingLiU; panose-1:2 1 6 1 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:新細明體; mso-font-charset:136; mso-generic-font-family:auto; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1 134742016 16 0 1048576 0;} @font-face {font-family:"MS Gothic"; panose-1:2 11 6 9 7 2 5 8 2 4; mso-font-alt:"MS ゴシック"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 134676480 16 0 131072 0;} @font-face {font-family:Dotum; panose-1:2 11 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:돋움; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:modern; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 151388160 16 0 524288 0;} @font-face {font-family:SimHei; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:黑体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:modern; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 135135232 16 0 262144 0;} @font-face {font-family:MingLiU; panose-1:2 1 6 9 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:細明體; mso-font-charset:136; mso-generic-font-family:modern; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 134742016 16 0 1048576 0;} @font-face {font-family:Mincho; panose-1:2 2 6 9 4 3 5 8 3 5; mso-font-alt:明朝; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 134676480 16 0 131072 0;} @font-face {font-family:Gulim; panose-1:2 11 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:굴림; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:1 151388160 16 0 524288 0;} @font-face {font-family:Century; panose-1:2 4 6 4 5 5 5 2 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"Angsana New"; panose-1:2 2 6 3 5 4 5 2 3 4; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777217 0 0 0 65536 0;} @font-face {font-family:"Cordia New"; panose-1:2 11 3 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777217 0 0 0 65536 0;} @font-face {font-family:Mangal; panose-1:0 0 4 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:8192 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Latha; panose-1:2 0 4 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:262144 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Sylfaen; panose-1:1 10 5 2 5 3 6 3 3 3; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:12583555 0 0 0 13 0;} @font-face {font-family:Vrinda; panose-1:1 1 6 0 1 1 1 1 1 1; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Raavi; panose-1:2 0 5 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Shruti; panose-1:2 0 5 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Sendnya; panose-1:0 0 4 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Gautami; panose-1:2 0 5 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Tunga; panose-1:0 0 4 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:"Estrangelo Edessa"; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"Arial Unicode MS"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Cambria; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073741899 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"Showcard Gothic"; panose-1:4 2 9 4 2 1 2 2 6 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:decorative; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"Freestyle Script"; panose-1:3 8 4 2 3 2 5 11 4 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:script; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"Tempus Sans ITC"; panose-1:4 2 4 4 3 13 7 2 2 2; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:decorative; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"Book Antiqua"; panose-1:2 4 6 2 5 3 5 3 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Papyrus; panose-1:3 7 5 2 6 5 2 3 2 5; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:script; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Corbel; panose-1:2 11 5 3 2 2 4 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750091 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:none; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h1 {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 1 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:none; mso-outline-level:1; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-font-kerning:0pt; font-weight:normal;} h2 {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 2 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:none; mso-outline-level:2; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; font-weight:normal;} p.MsoHeader, li.MsoHeader, div.MsoHeader {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-link:"Header Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:none; tab-stops:center 3.25in right 6.5in; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {mso-style-priority:99; mso-style-link:"Footer Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:none; tab-stops:center 3.25in right 6.5in; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} span.Heading1Char {mso-style-name:"Heading 1 Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 1"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial;} span.Heading2Char {mso-style-name:"Heading 2 Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial;} span.HeaderChar {mso-style-name:"Header Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Header; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial;} span.FooterChar {mso-style-name:"Footer Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Footer; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial;} span.msoIns {mso-style-type:export-only; mso-style-name:""; text-decoration:underline; text-underline:single; color:teal;} span.msoDel {mso-style-type:export-only; mso-style-name:""; text-decoration:line-through; color:red;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:595.35pt 841.95pt; margin:42.55pt 42.55pt 70.9pt 56.7pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:420183468; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:246854352 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:63.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:63.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;} @list l0:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:99.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:99.0pt; text-indent:-.25in; font-family:"Courier New";} @list l0:level3 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:135.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:135.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings; mso-bidi-font-family:Wingdings;} @list l0:level4 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:171.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:171.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;} @list l0:level5 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:207.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:207.0pt; text-indent:-.25in; font-family:"Courier New";} @list l0:level6 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:243.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:243.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings; mso-bidi-font-family:Wingdings;} @list l0:level7 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:279.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:279.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;} @list l0:level8 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:315.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:315.0pt; text-indent:-.25in; font-family:"Courier New";} @list l0:level9 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:351.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:351.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings; mso-bidi-font-family:Wingdings;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; line-height: 200%;"><span style="font-size:78%;"><b><span style="line-height: 200%;font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Papyrus;">Cinta itu menyakitkan..<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Papyrus;">Cinta itu menyedihkan..<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Papyrus;"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Papyrus;">Hanya ada rindu yang menyiksa<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Papyrus;">Hanya ada kenangan yang tersisa<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Papyrus;"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Papyrus;">Dan ketika makna cinta itu dipertanyakan..<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Papyrus;">Saat itulah terjawab satu misteri pertanyaan..<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Papyrus;"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Papyrus;">Tidak semua cerita dapat berakhir bahagia<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="font-size:78%;"><b><span style="line-height: 200%;font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="font-size:78%;"><b><span style="line-height: 200%;font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; line-height: 200%;"><span style="font-size:78%;"><b><span style="line-height: 200%;font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; line-height: 200%;"><span style="font-size:78%;"><b><span style="line-height: 200%;font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b>1.<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b>saTu<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku terpaksa nerima dia, Ren,” kataku lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terpaksa gimana maksud kamu?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak serius suka sama dia.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terus kenapa kamu mau repot-repot nerima dia?” Faren mengambil handuknya yang sudah basah oleh keringat, kemudian berjalan menghampiriku. Peluhnya terlihat jelas diantara poni-poni rambutnya yang diikat ekor kuda. Tengkuknya yang putih Nampak berkilang. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sejenak kemudian dia sudah duduk menyebelahiku dengan sebotol air mineral dingin di tangannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak tega ngeliat dia aja. masa aku nolak dia, sih? Aku takut dibilang jadi cewek kejam.” Aku menghela nafas. “Lagian aku iri sama kalian,” kataku kemudian dengan nada datar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Faren hanya diam. Tangannya sibuk bermain-main dengan bola tenis hijau yang sejak tadi dipukulnya dengan raket bersenar tebal. Kali ini dia pukul-pukulkan lagi ke lantai. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iri masalah apa?” akhirnya Faren pun kembali membuka bibir dengan malas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Semua yang kalian punya,” jawabku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kami? Oh, gank kita?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">”Ya. Setidaknya kalian sudah pernah merasakan indahnya masa-masa pacaran, sedangkan aku belum pernah ngerasainnya sekalipun.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jadi hanya karena itu kamu nerima dia?<span style=""> </span>Gitu aja.. Ternyata pikiran kamu bener-bener sempit.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Gitu aja kamu bilang?” Aku membuang muka dari pandangan Faren. <i>Kalau ketahuan penjaga lapangan pasti aku didenda karena buang sampah sembarangan!</i> “Jujur aja, Ren, aku malu karena dari gank kita cuma aku yang belum pernah pacaran.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Seharusnya kamu jangan terlalu berpikir sempit kayak gini. Terus kenapa kalau belum punya pacar? Masalah?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Masalah, lah. Kalian nggak mungkin akan ngerti,” potongku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu yang nggak ngerti!” Faren kini balik memelototiku. “Kamu pikir pacaran itu seenak yang kamu bayangin? Pacaran itu cuma nambah kita sakit hati aja. Malah, kalo dihitung-hitung banyak kecewanya. Belum nanti kalo putus?!” Faren mencoba menjelaskan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalian tetap nggak akan pernah ngerti gimana rasanya!” Aku tetap kukuh pada pendirianku semula.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terserah kamu aja lah! Kamu emang keterlaluan. Aku yakin banget, kalau sampai temen-temen yang lain tahu masalah ini, pasti mereka nggak akan pernah maafin kamu. Kamu udah bener-bener ngecewain kami dan bohong kalo kamu sebenernya nggak cinta sama Tyo,” Faren membanting bolanya sekuat tenaga hingga memantul ke seberang lapangan. Perlahan matanya kembali menatap wajahku, “Lalu, apa kamu pikir kamu bisa bahagia dengan model pacaran seperti ini?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku hanya diam. Wajahku masih saja muram. Benar juga yang Faren katakan. Batinku hanya akan tersiksa sia-sia saja. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku pengen kamu jangan kasih tahu siapa-siapa masalah ini, Ren. Termasuk ke temen-temen se-gank. Aku nggak mau mereka ngebenci aku. Aku yakin aku bisa ngejalanin ini semua. Mungkin sekarang aku ngerasa nggak cinta sama dia, tapi bisa jadi suatu saat nanti aku akan berubah suka sama dia.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku beranjak dari dudukku. Kuraih sebuah tas hitam yang tergeletak di sampingku dan segera pergi menuju tempat parkir sebelum seseorang di seberang sana datang dengan segenap amarahnya karena pantulan bola tennis yang sempat mengenainya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku masih merasa nyaman dalam hangatnya selimut. Kuintip sinar matahari yang mulai terik dengan tegasnya menembus kaca jendela. Lalu kukatupkan kembali sebelah mataku. Silau sekali. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jam berapa ini?” tanyaku malas-malasan pada diri sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kulihat jam digitalku di atas meja lampu. Sudah jam tujuh lewat delapan pagi. Aku segera pergi ke kamar mandi, bersiap untuk sekolah, walaupun aku tahu sudah jelas terlambat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Papa mana, Mbak?” tanyaku pada Mbak Asih yang sedang menyiapkan sarapan untukku di meja makan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tuan sudah ke kantor sejak pagi,” jawabnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tuan? Nggak salah!? Jangan panggil tuan, ah, Mbak. Aneh!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, iya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kak Rico?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mas Rico belum pulang sejak semalem. Mungkin nginep di rumah temannya lagi.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, ya udah. Makasih ya, Mbak.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya,” Mbak Asih kembali ke belakang. Sosoknya yang lembut membuatku sering iri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mbak Asih adalah pembantu baruku sejak tiga bulan yang lalu. Katanya, sih, masih perawan. Parasnya juga cantik. Sayang, pacarnya banyak banget. Pak satpam, supirnya papa, tukang sayur, tukang sate..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hhh.. aku meghela nafas panjang. Setiap hari selalu begini, sarapan pagi tanpa papa dan kak Rico. Papa selalu saja sibuk dengan urusan kantornya –seperti yang semua papa biasa lakukan dalam sinetron—, sedangkan Kak Rico lebih senang pergi sampai larut malam dan tidur di rumah pacarnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Seandainya saja ada mama..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mama pergi ninggalin keluarga ini sejak aku masih kecil. Aku bahkan sudah nggak inget lagi bagaimana senyum mama yang selalu terasa hangat. Keberadaan mama saat ini pun tidak diketahui di mana. Karena itulah papa, kak Rico, dan aku sudah menganggap mama bener-bener lenyap dari dunia ini. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mama adalah orang paling jahat yang pernah ada karena tega meninggalkan keluarganya. Padahal mama tahu aku dan kak Rico masih sangat kecil waktu itu, tapi kenapa mama tetap pergi? </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Namun yang paling ngerasain sakit sudah tentu papa. Papa begitu mencintai mama. Bahkan sampai sekarang papa tidak mau menikah lagi karena berharap mama pasti kembali. Papa sering sekali melamun memikirkan mama dan itu membuat aku semakin bertambah benci pada mama. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Karena mama, kak Rico jadi lebih senang dengan kehidupan bebasnya daripada keluarga. Kakak dulu peduli sama aku, hingga akhirnya saat dia SMA semuanya berubah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kutinggalkan sarapanku yang masih tersisa. Aku segera berlari menuju mobil dengan sekotak susu putih di tanganku. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span>Kelas kosong. Sia-sia aku terburu-buru di jalan tadi. Aku meletakkan tasku dan memandang jam tanganku, pukul delapan lewat dua.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hai..!” sapaku pada teman-teman satu gank-ku di bangku depan kelas. Mereka terdiam. Padahal tadi sebelum aku sampai dan duduk di sela-sela mereka, aku melihat mereka sibuk dengan suatu topik perbincangan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa kalian diam?” tanyaku lagi sambil menyenggolkan bahuku ke bahu salah seorang dari mereka. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku jadi benar-benar curiga pada Faren. Jangan-jangan dia udah ngasih tau masalah yang kemarin.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Satu persatu dari mereka pergi meninggalkanku hingga tak ada satupun lagi yang tersisa. Aku menunduk lesu. Pasti Faren telah mengatakan semuanya pada mereka, dan mereka pasti mengira aku nggak menghargai jasa mereka yang sudah berhasil menjodohkanku dengan Tyo.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Namun tiba-tiba keempat perempuan itu sudah berdiri di depanku lagi. Aku mendongak memperhatikan mereka. Sebuah kue besar terangkat di tangan Dyne, wanita kulit putih keturunan Belanda. Aku masih bingung sebelum akhirnya mereka memberiku ucapan selamat ulang tahun. Aku malah baru ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 16.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Selama ini pasti hidupku selalu tertutup oleh kabut derita, hingga mataku serasa hampir buta.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Sungguh hipos!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terima kasih, yah, temen-temen..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sama-sama! Ngomong-ngomong kamu takut, yah, kita cuekin tadi?” tanya seorang di antara mereka yang paling kurasa centil, Ela.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya iyalah jelas aku takut. Aku kira aku nggak akan punya sahabat seperti kalian lagi,” jawabku sambil memotong kue menjadi beberapa bagian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nggak perlu takut, kali.. Kita nggak bakalan ninggalin pertemanan kita, kok. Sekali temen kan tetep temen..” Dyne menyaut sepotong roti dari pangkuanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makasih, ya, sekali lagi. Semoga selamanya kita tetep jadi sahabat,” kataku lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mereka mengangguk dengan belepotan mentega putih di sisi bibir.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi, yang aku heran,” kata Faren kemudian terbata-bata karena mulutnya penuh dengan makanan, ”Bagaimana mungkin kamu bisa nganggep kita sahabat, sementara kamu sendiri jarang sekali mau terbuka sama kita?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku terpukul karena perkataan Faren.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Selamat ulang tahun!” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tiba-tiba ucapan itu datang menyelamatkanku. Tyo berdiri di hadapanku dengan kado di tangannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Chieee…!!” kata temen-temenku kompak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makasih.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kita ke kelas dulu, yah..” kata Abel sambil menyeret tangan teman-temanku yang lain.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa-apaan sih?” Faren nggak rela tangannya digandeng-gandeng. “Di sini aja. Kan kuenya masih banyak?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aduh kamu nggak peka banget, sih?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Peka masalah apa, yah?” Faren pura-pura bodoh. “Oh, iya iya! Maaf!” susulnya kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tyo duduk menyebelahiku. Tapi kemudian Faren datang lagi buat ngambil kue, dan masuk lagi ke dalam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tinggal aku dan Tyo yang duduk di bangku itu. Aku masih diam. Kusibukkan diriku dengan mengamati beberapa siswa laki-laki berpakaian abu-abu putih bermain basket di halaman. Aku sebenarnya bingung bagaimana harus memulai pembicaraan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Semut-semut merah berbaris di dinding, menatap kami curiga, seakan penuh tanya, sedang apa di sini?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ini nggak boong. Beneran ada beberapa semut merah yang berbaris di dinding, menatap kami curiga, seakan penuh tanya…</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa ngelamun?” tanyanya pelan namun cukup membuat lamunanku buyar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, eh.. Enggak. Aku nggak ngelamun, kok.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Buka, dong, kadonya?” Tyo menunjuk kado kecil yang sedari tadi kumainkan dengan kedua tanganku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh iya, lupa!” Perlahan kubuka bingkisan berwarna biru muda itu. Sebuah boneka kura-kura kecil dengan bulu-bulu halus yang terasa nyaman bila kusentuh. Kupencet-pencet perutnya. Seperti ada bulir-bulir kecil agak keras di dalamnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Jangan-jangan dia ngasih kado aku boneka isi merica?!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makasih banyak, ya,” kataku lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sama-sama. Emm, gimana kalau kita pulang sekolah nanti mampir makan dulu?” tanyanya kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makan? Sebenernya aku ada acara sih, tapi ya udahlah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jadi kamu mau?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengangguk kecil dan tersenyum setelah itu. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku ke kelas dulu, yah,” lanjutku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span>“Yup! Sampai jumpa nanti.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku berjalan menuju bangkuku. Sebenarnya aku merasa heran juga, kenapa aku sama sekali nggak ngrasa seneng dapet hadiah dari pacar? Dan kenapa rasanya pacaran itu hambar? Tapi kalau aku lihat temen-temenku yang lain, sepertinya mereka bahagia banget punya pacar.. Apa mereka nggak bosan, yah, dengan pacarnya itu? Padahal aku aja yang baru 6 hari jadian udah ngerasa bosen banget. Gimana enggak yang bertahun-tahun?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi aku berusaha menepis perasaanku itu. Mungkin belum saatnya aja, karena aku emang baru mulai pacaran. Palingan besok kalau udah lama nggak akan seperti ini lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sepertinya dia sayang banget sama kamu,” kata Faren yang sudah duduk di sampingku sejak tadi aku melamun.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Memangnya kenapa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa kamu nggak kasihan sama Tyo?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf, kasihan soal apa, yah?” Aku mencoba menyibukkan diri dengan membuka-buka majalah sekolah yang baru saja dibagikan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu kan nggak sepenuhnya suka ama dia. Ayolah, jangan pura-pura. Kamu udah cerita kemarin. Apa jadinya kalo dia tahu nanti? Bisa-bisa dia sakit hati terus bunuh diri?! Kan ribet urusannya?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tolong, ya,” aku menutup majalahku dan meletakkannya di atas meja. Kualihkan wajahku ke arah Faren, ”Kamu jangan ungkit-ungkit masalah ini di sini. Toh, aku yakin, kalau aku cuma belum terbisa aja.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Yah, terserah kamu deh! Aku sebagai temen kan cuma mau ngingetin aja kalo yang kamu lakukan itu salah. Kalo kamu suka, bilang suka. Kalo nggak suka, ya bilang nggak suka. Jangan ditutup-tutupin, dong! Lagian kalo dia bunuh diri bukan aku juga yang dihantui.” Faren berdiri lalu pergi menghampiri temen-temen lainnya yang asyik bermain kartu bridge.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sekali lagi aku hanya bisa menghela nafas. Ini keputusanku dan itu memang harus kujalani sebagai konsekuensinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sore itu aku masih bersama Tyo. Seperti kesepakatan, dia mengajakku makan. Aku masih benar-benar kikuk kalo harus menggandeng tangannya dan berjalan beriringan. Sumpah! Aku belum terbisa dengan ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Jujur aja, aku bukan orang yang mencintai sesuatu yang romantis. Bahkan aku sendiri belum tahu apa yang dimaksud dengan kata romantis. Sifatku jauh dari sebutan feminin. Aku lebih suka melakukan hal-hal yang menurutku lebih bermanfaat daripada harus sibuk merawat diri, mengecat kuku-kuku, mewarnai bibir dan mata, atau apalah itu istilah lainnya. Semua itu bagiku sama sekali nggak menarik. Karena itulah tak banyak lelaki yang melirikku, aku tahu itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi, meskipun begitu, aku nggak mau merubah penampilanku. Aku nggak mau ikut-ikutan temen-temenku yang lain. Aku selalu berpegang kuat pada pendirianku bahwa aku nggak ingin terbawa angin, tetapi aku yang harus membuat angin itu sendiri.<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa diem?” tanyanya sambil menatap kedua mataku. Sepiring steak menunggu untuk segera disantap.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, iya. Biar agak dingin dulu,” jawabku singkat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nggak suka, yah, jalan sama aku?” Pertanyaannya <span style=""> </span>tiba-tiba membuatku celingukan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, bukan! Bukan begitu..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terus?” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ehm, aku.. Aku cuma baru punya masalah aja, kok!” jawabku mencari-cari alasan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Masalah? Masalah apa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak. Cuma masalah kecil aja! Kecil banget malah! Kamu pasti nggak bakal bisa ngliat, deh. Haha..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa, sih, kamu nggak pernah terbuka sama aku? Aku kan cowokmu?” Tyo meletakkan garpu dan pisaunya di atas piring, diletakkannya kedua tangannya di atas paha.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf, Tyo. Bukan gitu..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku mau kita <i>break</i> aja dulu. Mungkin kita emang belum cocok,” potongnya singkat. Pelan, tapi cukup mengena.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku hanya bisa diam menunduk. Perlahan aku mulai melahap makananku untuk mengalihkan rasa kaget.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tyo,” kataku kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tyo mengangkat kepalanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Ini bukan berarti kepalanya lepas, terus diangkat pakai tangannya, lho..</i>.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maafin aku udah bikin kamu kecewa.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ren, aku mau ketemu sama kamu sekarang. Bisa?” kataku di telepon.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bisa. Memeng kenapa? Ada masalah, ya?” kata Faren dari seberang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak, kok. Aku lagi butuh kamu aja. Kamu ke rumah, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Okeh. Tunggu aja.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku memainkan boneka anjing berbulu hangat hadiah dari Tyo pagi tadi. Lembut sekali. Aku jadi semakin penasaran dengan isi perut boneka itu : <span style="">Apa iya, anjing makan merica?</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Berulang kali kutempelkan kepalanya di hidungku, membuatku merasa geli dan ingin tertawa sendiri walaupun air mataku masih menetes. Aku sempat menangis beberapa menit sepulang dari makan tadi. Aku merasa terpukul dengan kata-kata Tyo. Bagaimana mungkin bisa begini? Baru tadi pagi dia ngasih aku kado, sekarang udah nggak akur.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku juga berpikir kalau aku ini memang egois. Aku hanya mementingkan diriku sendiri tanpa peduli perasaan orang lain. Tapi mau bagaimana lagi? Perasaanku ya seperti ini. Aku nggak bisa mencintai orang yang memang tak kusukai walaupun dipaksakan. Yang ada sekarang malah orang lain yang kujadikan korban.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku ingat kata-kata Faren untuk berkata jujur. Tapi gimana? Itu namanya aku tidak konsekuen akan keputusan yang udah aku buat sendiri. Dan yang paling penting aku nggak ingin sesuatu hal yang buruk terjadi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Tyo mati bunuh diri terus datang di setiap malamku!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku. Sebelum sempat aku mengijinkannya masuk, ia sudah membuka pintu dan segera menjatuhkan tubuhnya di tempat tidurku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ah! Empuknya!” katanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku berdiri dari kursi belajar dan menimpakan tubuhku di atas bantal-bantal kasurku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ada apa, sih? Kayaknya kamu lagi kacau banget?” tanya Faren kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kacau?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, kacau. Emang balonmu yang ijo meletus?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tertawa kecil. Faren memang senang bercanda.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan yang ijo, kok. Kan udah meletus kemaren?!” aku membenahi bantalku, “Aku bingung, Ren!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Masalah apalagi?” Faren mulai serius, bangkit dari posisi tengkurapnya dan duduk bersila menghadapku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Masalah Tyo.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tyo lagi, Tyo lagi! Ada apa, sih, sama kamu? Aku nggak kenal kamu yang sekarang. Kamu bukan kamu yang dulu. Kamu yang dulu selalu berkata jujur dan apa adanya. Nggak gampang nyerah gini,” kata-kata Faren terpotong oleh kata-katanya sendiri, “Ngomong-ngomong ada makanan nggak?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Faren selalu tanya soal makanan di manapun dan kapanpun. Diambilnya setoples kacang mede dari atas meja tulisku, lalu kembali lagi ke tempatnya semula.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sampai mana tadi?” tanya Faren kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emm.. sampai ada makanan nggak,” ujarku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan bercanda, dong!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Eh! Nggak salah? Harusnya aku yang bilang gitu. Bukan kamu!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya deh, maaf. Nah, sekarang kita mulai lagi. Emang sih, kalo menurut aku kamu ini terlalu tertutup. Setidaknya jika dibandingin sama temen-temen kita yang lain lah! Tapi tetep aja aku ngerasa kamu beda. Dulu, kalo kamu nggak setuju sama suatu opini kamu pasti bantah dengan segenap kekuatan dan jiwa ragamu,” Faren berkobar-kobar menyatakan pendapatnya. Arwah kakeknya yang seorang pejuang pasti telah merasukinya. “Tapi sekarang masalah kayak gini aja kamu goyah!?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Goyah apanya? Aku nggak goyah dan aku sama sekali nggak berubah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kata siapa? Kamu nggak bakalan bisa, dong, nilai diri kamu sendiri. Yang bisa nilai diri kamu itu cuma orang lain!” Faren melemparkan sebutir mede ke udara, kemudian menengadah, mencoba menangkapnya masuk ke mulut. Dia terus melakukannya berulang kali karena selalu saja gagal.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Titik masalahnya bukan di situ. Kalau yang itu, sih, bukan urusan kamu, Ren!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terus masalahnya apa?” Faren masih terus mencobanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mas..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Yezzh!! Kamu lihat nggak tadi? Aku bisa masukkin! Jarang-jarang lho aku bisa begini! Heeehee..” teriakkan Faren memotong kata-kataku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku diam saja karena merasa tak diperhatikan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, iya maaf… Aku tahu! Gini-gini aku juga ngedengerin kali? Jadinya masalahnya di mana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Masalahnya aku bingung!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dari tadi kamu sebut-sebut bingung melulu. Bingungnya itu di mana? Yang baca juga ikut bingung, nih.. Jangan bertele-tele berkeliling muter-muter thawaf nggak karuan, dong..” Faren akhirnya memasukkan segenggam penuh mede ke mulutnya karena bosan tidak ada satu pun kacang yang bisa masuk lagi ke mulutnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak tahu apa artiya <i>break</i>..” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Faren tersedak dan memuntahkan kunyahan kacang medenya di atas gulingku. Kontan aku ikut berteriak melihat apa yang udah dilakukan Faren pada teman tidurku yang nggak jelas jenis kelaminnya apa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa-apaan, sih, Ren? Bikin kotor kamarku aja?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Minum dong!” Faren masih terbatuk-batuk.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku berlari mnencari air sementara Faren sibuk dengan kerjaan barunya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf..” Faren berusaha membersihkan kunyahan mede itu dan mengumpulkan kotorannya di tangan kirinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ini,” kataku sambil menyerahkan segelas air padanya. Diteguknya air itu sampai tak bersisa. Aku kembali duduk di atas tempat tidur.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Faren masih berdiri. Firasatku nggak enak banget. Dan bener aja, nggak lama kemudian kunyahan mede di tangan kirinya sudah masuk lagi ke mulut Faren. Weekks!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf, yah, soal yang tadi!” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak papa!” jawabku sambil bergidig jijik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mau juga?” candanya sambil menunjuk-nunjuk isi mulutnya yang sedari tadi jadi pusat perhatianku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Cukup!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Faren tertawa lebar. Lebar kayak gua.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ayo balik lagi ke masalahku tadi.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oke. Jadi dia ngajak kamu <i>break</i>?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengangguk pelan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Alah.. <i>break</i> aja nggak tau?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emang kamu tau?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan bercanda, dong!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, iya! Aku tahu. <i>Break</i> itu artinya dia ngajak kamu istirahat dulu pacarannya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Putus, gitu bahasa kerennya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan, bukan! Bukan putus. Kamu cuma istirahat bentar gitu..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ah, dasar kamu ini! Pinter-pinter bego!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa namanya?” tanya Dyne kelihatan ingin tahu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Evan,” jawab Ela sambil ketawa renyah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jadi Evan, ya..” Aku ikut-ikutan menggoda Faren.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Siang itu, seperti biasa, sepulang sekolah aku dan gank-ku masih asyik kumpul-kumpul bareng di sebuah warung soto kecil di samping sekolah. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Topik yang dibahas kali ini ialah mengenai TTM-nya Faren Adinta yang baru kenal semalem gara-gara mobilnya Faren mogok sepulang dari rumahku dan kemudian ditolongin sama cowok lumayan cakep yang akhirnya diketahui bernama Evan itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Akhirnya bisa juga aku bikin satu kalimat dalam satu paragraf tanpa koma.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kapan-kapan ajak ketemuan dong, Ren! Kami kan juga pengen lihat orangnya?!” Abel mempermainkan pipa sedotan di gelas es tehnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bener banget! Jangan-jangan dia jelek, lagi!?” celetuk Dyne.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak tuh! Orangnya cakep, kok!!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kira-kira kamu ada <i>feeling</i> nggak sama dia?” tanyaku kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Masalah itu kayaknya belum, deh! Aku nggak begitu suka sama dia. Emang sih, dia cakep. Tapi aku nggak suka tipe cowok seperti dia, aku suka yang rambutnya cepak,” jawab Faren. Dipatahkannya kentang goreng yang masih kelihatan panas itu di antara gigi-giginya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Betapa menderitanya sang kentang..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Dicabut paksa, disayati, dipotong- potong, digaramin, digoreng dengan api nan penuh bara, lalu digilas. <o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Belum lagi nanti diremas-remas, dibusukkan, dikeluarkan paksa, ikut mengalir bersama benda asing lainnya, dikunyah ikan, dikeluarin lagi..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Oh, kentang..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, jadi dia berambut panjang?” sahut Abel.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kan bisa dipotong cepak, Ren!?” sergahku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa-apaan, sih!” Faren menahan tawa melihat yang lainnya tertawa garing. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dibonding nggak?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dikeriting, ya?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sekali lagi ketawa bareng.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Rambut dia bukannya panjang segitu, tapi berponi!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Semuanya kontan ketawa lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa? Berponi? Kuda dong?! Jadi deh, kalian siap diinseminasi..” Ela bikin suasana tambah garing penuh kerenyahan. Aku dan teman-teman kembali ketawa <i>crispy</i>.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aduh, udah deh! Nggak bisa, ya, ngomong nyambung sama kalian?!” Faren jadi tersinggung.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf deh, Ren! Kami nggak bermaksud gitu, kok! Kita kan biasa bercandaan. Masa gitu aja marah, sih?” Dyne menyodok-nyodok lengan Faren dengan pisau kecilnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku bercanda juga, kok!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sial! Aku pikir marah beneran!” Ela bersungut-sungut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hehehe,,,” Faren tertawa penuh kelaknatan dan kebiadaban.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi sebenernya emang maksud kami gitu!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Faren marah lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mbak, ada tamu. Mau ketemu katanya,” kata Mbak Asih di depan pintu kamarku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa, Mbak?” tanyaku setengah berteriak dari dalam kamar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak tau. Katanya penting.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, ya udah. Suruh nunggu bentar ya, Mbak! Aku lagi tanggung ngejadwal pelajaran.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku segera turun untuk melihat siapa yang datang. Tetapi begitu sampai di bawah, aku nggak nemuin orang yang nyariin aku di ruang depan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mbak Asih, mana orangnya?” tanyaku pada Mbak Asih yang sedang asyik dengan setrikaannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, ada di bangku belakang!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makasih ya, Mbak!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sama-sama!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku segera beranjak ke taman belakang. Seseorang telah berdiri menungguku di sana. Lelaki itu kelihatan gagah dengan jaket kulitnya yang legam nan pekat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hai!” sapanya setelah aku datang menghampirinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hai!” jawabku sambil mempersilakannya duduk di bangku taman itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf, aku ganggu kamu,” katanya memulai pembicaraan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nggak ganggu, kok! Lagian aku juga udah selesai belajar.” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ini buat kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Seikat bunga mawar yang masih segar ditawarkannya untukku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Untung bukan mawar segar yang udah dikeranjangin bareng kenanga, kanthil, dan melati!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tyo, apa ini?” tanyaku masih bingung.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ini bunga, kan? Anak kecil juga tau ini bunga.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span>“Bunga, ya?! <span style="">Kirain celana..” aku garuk-garuk kepala. “</span>Bukan itu maksudku. Kita kan masih <i>break</i>, kenapa kamu datang ke sini dan ngasih aku bunga?”<span style=""><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terima dulu,” suruhnya dan aku pun segera menerimanya, “Aku ingin kita kayak dulu lagi,” susulnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Berteman lagi seperti dulu?” bloonku kumat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Duh, bukan!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terus?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maksudnya kita pacaran lagi aja. Rasanya aku nggak bisa hidup tanpa kamu. Aku nggak bisa nahan kangenku sama kamu. Sekarang ini aja, rasanya hatiku pengen meledak-ledak,” kata Tyo terbata-bata.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Cepetan aja gih, meledaknya! Seumur-umur aku belum pernah ngeliat hati orang meledak!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, gitu. Ya udah, deh! Tapi kalau aku boleh ngomong sama kamu, aku minta lain kali jangan dateng lagi ke rumahku ,yah?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku takut papa nggak ngijinin aku pacaran dulu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, masalah itu. Sekarang papamu di mana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Papa masih di kantor. Mungkin sebentar lagi pulang.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalau gitu aku harus pulang sekarang,” Tyo berdiri dari duduknya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mau ke mana?” tanyaku sambil mengikutinya berdiri.<span style=""> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mau pulang. Katanya papamu bentar lagi dateng?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya sih, tapi bukan berarti aku ngusir kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya,” Tyo memutus kata-kataku, “Aku juga tau kok, kamu juga masih kangen sama aku, kan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku hanya tersenyum sampai akhirnya dia pergi meninggalkanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i><o:p> </o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Seperti biasa, pagi itu lagi-lagi aku sarapan sendiri. Hanya beberapa makhluk hidup yang sudah mati yang digoreng Mbak Asih yang masih hangat yang masih setia menemaniku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Stop! Aku bosan dengan kata ‘yang’!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hidupku bener-bener hampa tanpa kasih sayang orang tua. Aku sering iri kalo ngliat temen-temenku bergandengan mesra dengan orangtuanya ketika aku masih kecil. Tapi sekarang sepertinya rasa iri itu sudah berubah menjadi sesuatu yang membuatku lebih terbiasa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Pagi, sayang!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Papa?!” tanyaku kaget melihat papa duduk di sampingku mengambil sarapannya. “Kenapa jam segini belum berangkat, pa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Papa capek. Kemarin papa sempet ngrasa agak sakit, jadi papa putuskan buat istirahat sebentar. Lagian papa sudah lama banget nggak perhatiin kamu ama kakakmu. Ngomong-ngomong di mana dia?” tanya papa sambil mulai melahap suapan pertamanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kakak masih tidur. Semalem dia pulang larut banget.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak kuliah?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tau, tuh!” jawabku cuek.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maafin papa, yah, udah bikin kalian seperti ini. Terlantar tanpa kasih sayang,” kata papa tiba-tiba.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Papa?! Papa nggak perlu ngomong gitu. Kami ngerti kok kalau papa jauh lebih menderita dari kami. Aku bener-bener nggak ngerti jalan pikirannya mama. Kenapa wanita itu tega ninggalin kita dan ngelepas tanggung jawabnya begitu aja, sih? Bener-bener nggak punya perasaan.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Heh! Kamu nggak boleh ngomong kayak gitu tentang mama kamu,” potong papa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kayaknya lebih cocok disebut mantan mama deh, pa!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bagaimanapun dia tetep mama kamu. Dia yang ngelahirin kamu dan Rico ke dunia ini. Jadi jangan sekali-kali menghina dia.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi, pa? Dia tetap saja bukan mama yang baik buat aku. Kalau dia emang mama yang baik, tentunya dia nggak ninggalin keluarga kita kayak gini, dong! Atau paling nggak, kalo dia masih punya perasaan, dia nyariin kita kek gitu, buat ngelihat anak-anaknya udah pada gedhe apa belum?! Udah pada mati atau masih hidup?! Hhh, boro-boro dia mau nyariin kita. Palingan sekarang kita ini udah ilang dari ingatan mama. Mending juga kucing, masih inget sama anaknya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Papa hanya diam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Pa, aku berangkat sekolah dulu,” kataku kemudian. Akupun segera mengambil mobilku setelah mencium tangan papa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sekolah Sabtu ini pulang pagi. Guru-guru sibuk mempersiapkan soal-soal ujian untuk Senin nanti. Akhir pekan ini Faren berusaha mempertemukan Evan dangan teman-teman. Rencananya nanti malam Evan akan menemui kami di sebuah konser band.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu entar ikut, kan?” tanya Ela padaku. Saat itu kami berlima masih di dalam mobil, puter-puter mencari tempat makan yang enak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ikut mungkin,” jawabku sambil membelokkan stir.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nggak ngedate bareng Tyo? Kan malem Minggu?!” tanya Abel.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Em.. kayaknya enggak deh!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu juga, La? Nggak ngedate sama Reno?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak! Males. Kayaknya aku bosen deh sama dia,” jawab Ela cuek.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa nggak kamu putusin aja?” tanya Faren.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Pamali ah cewek mutusin. Mending dia aja yang mutus aku. Lagian aku masih sayang ngelepas dia. Dia kan tajir bo’..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu ini matre banget sih?” komentar Dyne dan Abel hampir kompak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emang bisa kenyang hidup cuma makan cinta? Nggak kan? Kita juga butuh makan!!“ Ela bener-bener kelewat santai.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Semua diem.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalo bisa entar malem aku mau cari cowok lagi. Buat serep,” susul Ela.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mau kamu apain tuh cowok? Jadiin selingkuhan?” tanyaku penasaran.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ih, nih anak asal ngomong, deh! Aku nggak berniat selingkuh. Aku kan cuma nyari asuransi aja istilahnya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Asuransi gimana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Asuransi ya asuransi. Jadi nanti kalau Reno mutusin aku, paling nggak aku masih punya cadangan cowok-cowok oke lagi tajir yang lain.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dasar! Sama aja namanya, ‘oon!” sahut Faren sambil mengutak-atik HP-nya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ke sini aja, yah,” kataku sambil membelokkan mobilku di sebuah rumah makan yang lumayan besar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ah, males ah makan nasi rames melulu. Cari yang lain!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terus apa?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Angkringan deket studio musik B&B aja!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jauh! Besinku abis nih..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah sini, mumpung aku juga lagi pengen pipis!” timpal Faren.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mencibir.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tiba-tiba handphoneku berdering. Tyo! Kenapa lagi ini?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Lagi? Orang baru sekali juga!?<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hai!” jawabku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nanti malam makan, ya?!” ajaknya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi aku..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Pokoknya aku tunggu di depan rumah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tut..tuut..tuut..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Teleponnya langsung dimatikan tanpa mendengar penjelasanku lebih dulu. Sial!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa? Tyo, ya?” tanya Dyne.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah kalo kamu emang nggak bisa jalan bareng kita nggak papa kok! Lagian kan kamu belum lama pacaran sama dia. Takutnya entar dia marah lagi sama kamu,” Ela menasihatiku sambil sesekali membersihkan kuku-kukunya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Apa dia jarang cebok, yah?! Pasti tokainya nyangkut-nyangkut deh di situ.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Udah, nggak papa!” potong Faren.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Malam ini terasa biasa saja bagiku. Aku sebenernya nggak merasaka apapun di benakku saat ngedate bareng Tyo. Rasanya dingin, benar-benar dingin. Kami hanya makan biasa, lalu dia mengantarku pulang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku lelah juga lama-lama berpura-pura kayak gini. Kapan, ya, kira-kira Tyo bakal mutusin aku?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Bakal lebih asyik kalo aku tadi nggak menyanggupi Tyo, tapi pergi bersama temen-temenku yang lain menemui Evan. Pasti besok cuma aku yang paling ketinggalan berita.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Gimana kemarin malem Minggu?” tanyaku pagi itu sebelum ujian dimulai. Kami masih duduk-duduk di bangku sambil memegang buku kimia. Mataku masih terlihat bengkak-bengkak karena begadang semalaman belajar pelajaran yang sama sekali nggak logis di pikiranku itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i style="">Coba kita renungkan sejenak. <o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i style="">Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan elektron dalam atom dihubung-hubungkan sama roti kismis? Nggak masuk akal. Mending juga kacang atom sama kismisnya masuk ke perutku.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hari ini ujian semester 2 diadakan. Aku merasa waktu berlalu begitu cepat. Aku emang sudah nggak kecil lagi sekarang. Karena itu tahun ini aku harus memusatkan pikiranku pada pelajaran agar dapat masuk ke fakultas idamanku, teknik fisika. Yah, tahun ini adalah tahun terakhirku..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sebenarnya masih kabur juga, sih, tentang pilihan fakultas. Karena menurut orang-orang dalam perkembangan ke depan ada tiga industri yang sangat penting dan dibutuhkan orang banyak: industri teknologi informasi, industri bioteknologi, dan industri energi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi dari ketiganya aku sama sekali nggak ada yang tertarik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Namun nggak nutup kemungkinan juga, kan, kalo teknik fisika masih megang peranan penting di dalamnya?!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span>“Kemarin seru banget! Sayang kamu nggak ikut!” jawab Ela.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emang seru kenapa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tau nggak sih, yang namanya Evan itu ternyata nggak begitu cakep. Yah, standar lah. Sedikit di bawah rata-rata,” Ela mulai nerocos mengeluarkan keahliannya menilai laki-laki.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sama Reno?” godaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Yah, jangan dibandingin sama dia, dong!” Ela menaruh bukunya di pangkuannya lalu meneruskan kata-katanya, “Reno sih lebih jauh di bawah rata-rata. Cuma jauh lebih tajir juga.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sial,” benar-benar jawaban yang membuatku kecewa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi paling tidak aku udah nemuin calon pasangan selingkuhanku kemarin,” lanjutnya bangga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa?” tanyaku penasaran.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Temennya si Evan,” jawab Faren yang sedari tadi diam sambil menjilati lolipopnya yang tinggal seujung kuku. Sementara itu Dyne dan Abel tampak asyik dengan buku dan calon kepekan-nya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Temennya Evan?!” aku nggak ngerti.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ela mengangguk mantap, “Namanya Arda.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Agha?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dasar budheg! Arda!” Ela mengulanginya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa? Ardha, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu ini tanya melulu! Berisik tau! Salah sendiri kemarin nggak ikut!” Abel merasa terusik belajarnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, iya maaf.. Paling tidak kan kalian lebih berpengalaman daripada aku?” tanggapku merendah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak perlu gitu, kan?” kata mereka kompak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Lain kali kita bakal ketemuan lagi, kok. Jadi nggak usah khawatir, kamu pasti bisa ngelihat mereka.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style="">“Sepenting itukah”?<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b>2.<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b>dUa<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Seminggu sudah berlalu sejak saat itu. Ujian pun sudah selesai, tinggal menunggu hasil. Jadi kami lebih sering berangkat sekolah untuk sekedar ngobrol saja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Siang itu aku masih asyik dengan laptopku. Beberapa pesan menunggu selama seminggu ini di email. Sebentar-sebentar aku berdecak kesal karena <i>loading</i>nya kelewat lama banget amat sangat sekali.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >From:</span></b><span style=";font-family:";" > </span><a href="mailto:arjuna_mencari_kolor@hotmail.com"><span style=";font-family:";" >arjuna_mencari_kolor@hotmail.com</span></a><span style=";font-family:";" ><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Subject :Hai<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Aq kangen banget nih.. <o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Kapan bisa ketemu lagi?<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Aq kesepian,<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >jadi papa ngebolehin pindah lagi.<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >aq bakal cepet2 ke situ.<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Tlg daftarin q di skulmu,,<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Kalo bisa kita sekelas aja.<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tersenyum kecil membaca email dari Ega, sahabat karibku di SMP. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku jadi ingat kalau akulah satu-satunya teman yang ia punya karena ia sangat pemalu untuk berkenalan dengan teman-teman yang lainnya. Itu pun aku duluan yang mengajaknya berkenalan. Orangtuanya tinggal di Batam, dan saat SMP dia hanya tinggal sendiri bersama pembantunya dan seorang Pak Tua kepercayaan orangtuanya di sebuah rumah besar, dua kilo kurang lebih dari rumahku. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega banyak punya kemiripan denganku. Salah satunya adalah kami selalu haus akan kasih sayang orang tua.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >From:</span></b><span style=";font-family:";" > </span><a href="mailto:pink_hatter@yahoo.com"><span style=";font-family:";" >pink_hatter@yahoo.com</span></a><span style=";font-family:";" ><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Subject: Re: Hai,<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Ega,<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Aku kangen bgt..<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Aku akan tunggu..<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Tapi aku nggak akan nerima kamu kalo masih pemalu.<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Btw masih sering ngupil g? <o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Okeh.<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Aku urusin.<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Tapi nggak janji bisa sekelas..<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >^_^<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><span style="font-family:Wingdings;"><span style="">J</span></span></b><b><span style=";font-family:";" > With love,<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku masih tersenyum mengingat masa-masa laluku bersama Ega. Sementara itu di pikiranku yang lain aku sadar sudah melupakan sesuatu yang mungkin agak sedikit penting: Tyo. Sudah seminggu aku tidak menggubrisnya. Waktuku habis untuk belajar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku mau ngomong,” kata seseorang yang sudah berdiri di samping bangku tempatku duduk. Entah sejak kapan dia ada di sana.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tyo?” tanyaku kaget.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Boleh aku duduk?”<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengangguk pelan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku bingung musti mulai dari mana. Aku bener-bener suka sama kamu. Tapi kenapa sikap kamu menunjukkan seolah-olah kamu nggak suka sama aku?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan begitu, Tyo..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dengarin aku aja,” putusnya, “Sepertinya hubungan kita cukup sampai sini aja. Aku udah nggak tahan.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku kaget akan ucapannya. Hatiku seakan-akan dihantam ombak yang besar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Mana yang bener? Remuk atau kelelep? <o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak bisa hidup setengah-setengah,” lanjutnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Beberapa menit kami hanya terdiam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku tahu. Selama ini aku juga belum bisa ngerasain hangatnya cinta. Atau mungkin cinta itu sendiri belum mau hadir dalam hubungan kita, aku nggak tau. Tapi aku yakin, kalau ini emang jalan yang terbaik buat kita, pasti semuanya akan baik-baik saja,” kataku lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maafin aku.. Aku nggak bermaksud nyakitin hati kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nggak nyakitin aku. Aku lebih suka kalau kamu mau jujur dan apa adanya ke aku daripada harus menahannya terus-terusan. Malah seharusnya aku yang harus minta maaf ke kamu karena akulah yang ngebuat semuanya jadi terasa hambar.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nggak salah. Mungkin ini emang bukan takdirnya. Sekali lagi maafin aku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Em, aku harus pergi,” katanya sambil berdiri meninggalkanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku hanya bisa mendengar langkahnya yang menjauh. Aku sama sekali tak berani menatapnya karena aku takut bendungan air di mataku jatuh.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tak tahu mengapa aku menangis. Padahal aku sama sekali nggak merasa sedih. Dalam hatiku rasanya bahagia banget malahan bisa bebas dari belenggu dan keterikatanku selama ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mau ikut?” tanya Dyne tiba-tiba menyebelahiku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku buru-buru mengusap mata.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nangis?” tanyanya lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kelilipan.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Terlalu biasa!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kelilipan kerikil?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, bukan! Batu doang, kok!” Aku terdiam sejenak. “Iya, iya! Aku emang nangis barusan!” sentakku kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak papa. Aku.. Aku cuma terharu karena barusan aku dengar kabar orang tuanya temenku nggak ada,” jawabku boong.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh.. Aku ikut sedih. Jadi gimana? Kamu mau ikut nggak?” ulang Dyne.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ke mana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ketemuan lagi ma Evan sama siapa tuh namanya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Arda,” jawabku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nah, Arda!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak, ah!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa? Katanya kamu pengen banget ketemu sama mereka?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span>“<span style="">Nggak sengotot itu, kali?! Hipos, ah! </span>Aku nggak bisa. Aku lagi pengen sendiri aja.”<span style=""><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sialan! Bilang aja kalo mau ngedate lagi sama Tyo,” tambahnya sambil beranjak meninggalkanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku hanya bisa tersenyum kecil.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku sakit. Udara malam membuatku flu. Bukan gara-gara mikirin orang macam Tyo. Tapi lebih tepat karena semaleman begadang nonton Spongebob movie yang barusan aku pinjem. Aku menonton bersama Mbak Asih di teras belakang karena TV di kamarku kabel antenanya putus dimakan Tyo. Bukan! Tikus!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tak kusangka temen-temen datang menjengukku. Mereka berempat langsung ke rumah setelah tahu aku nggak masuk pagi itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu sakit?” tanya Abel yang pertama membuka pintu kamarku dan duduk menyebelahiku. Baru kemudian yang lain menyusul masuk.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak. Nggak enak badan aja, kok! Biasa <i>enter wind.</i>.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Alah sok ngInggris, kau.. Bilang aja masuk angin!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kacang medenya masih, kan?” Faren berlari kecil ke meja tulis dan mendapati sebuah toples kosong. Wajahnya kelihatan ditekuk.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Minta aja sama Mbak Asih,” kataku. Segera Faren pun bersemangat 45 mencari Mbak Asih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, ya! Kamu ditanyain sama mereka lho!?” kata Ela kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mereka siapa?” aku masih nggak ngerti arah jalan ceritanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Si Evan sama Arda. Kami kan cerita juga tentang kamu di pertemuan sebelumnya dan janji ngajak kamu dateng semalem. Eh, kamu malah nggak bisa ikut!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf, yah. Sampein salamku ke mereka aja.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ngomong-ngomong hubungan kamu sama Arda udah sedekat apa sih kok semalem kayaknya kalian deket banget?” tanya Dyne pengen tahu sambil mengobrak-abrik koleksi DVD filmku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kayak nggak tahu Ela aja, Dyn!” potong Abel, “Tiap malem SMSan terus.. Sampai bosen nih kuping dengerin curhatan dia!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jadi udah resmi jadi selingkuhan kamu tuh orang?” tanyaku sambil berusaha duduk.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Udah!” Faren memotong pembicaraan itu sebelum Ela sempat menjawab. Cewek manis itu datang dengan dua toples kecil kacang mede dan satu kaleng panjang keripik kentang. “Tau nggak? Ternyata di luar pengetahuan kita, dia diem-diem sering maen sama Arda! Gila aja, aku yang lebih dulu kenal Evan aja nggak ngebet banget..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apaan, sih? Suka-suka, dong! Ini kan juga termasuk hak asasi..” bantah Ela.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hak asasi aturan baru?!” bantah Faren.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terus Reno?” tanyaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Reno?! Yah, paling-paling kalo sampai tau dia bakal marah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dasar aneh! Otak kamu tuh kena virus apaan, sih?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dua minggu kemudian hasil ujian pun dibagikan. Aku sudah tak sabar menanti kedatangan Ega. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Malam itu aku masih bersenang-senang bersama teman-teman lainnya di rumah ketika telepon di kamarku berdering.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Halo, selamat malam.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Malam,” kata orang di seberang, “Ini Ega. Bisa jemput aku nggak sekarang?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega?! Kamu udah di sini?!!” jawabku kegirangan. “Suaramu tambah gedhe! Udah sunat, yah?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dasar cerewet! Bisa jemput aku nggak, sih?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu di mana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Di bandara.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya deh, aku ke situ.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah, aku tunggu di depan.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku meletakkan gagang telepon setelah Ega menutup pembicaraan. Segera kuganti pakaianku dan dengan paksa mengusir temanku satu persatu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Yah, masa kita diusir, sih?” rengek Abel manja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aduh, tolong banget, ya?! Maaf, aku nggak bermaksud gitu. Tapi aku ada tamu kehormatan nih..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nggak sopan banget sama kita-kita,” Dyne ikut-ikutan ngomel waktu kudorong mereka keluar rumah. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aduh, mana sih si Ega?! Dari tadi nggak nemu juga! Jam tanganku udah nunjukkin<span style=""> </span>jam setengah delapan malem. Tiba-tiba lengan seseorang melilit leherku dari belakang. Cukup erat, membuatku hampir sesak karena tercekik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega?!” aku kaget melihat Ega saat aku berbalik. Wajahnya masih sama seperti dulu, bening dan imut, hanya saja dia bertambah tinggi beberapa senti.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hai!” sapanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega!! Kamu tinggi banget. Pake egrang jangan-jangan?” Aku melepaskan tangannya. “Tapi kamu tetep nggak berubah, ya? Sama aja kayak dulu,” kataku sambil berjalan beriringan dengannya menuju mobil.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makanya minum susu, dong, biar tinggi. Ngomong-ngomong kamu banyak berubah, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apanya yang berubah? Perasaan enggak, deh!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu<span style=""> </span>jarang ketawa, ya? Pantes kelihatan tua!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apaan, sih?” Aku memukul lengan Ega kuat-kuat. “Eh, ngomong-ngomong kenapa kamu nggak jawab pertanyaanku di telepon tadi?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Yang mana?” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu udah beneran sunat?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Masuk,” kataku mempersilakan Ega masuk ke ruang depan. Mbak Asih buru-buru ke belakang setelah membukakan pintu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Papa kamu mana? Kok nggak liat?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega, ya?” potong papa yang tiba-tiba sudah berdiri di bawah tangga—mungkin niatnya nyamar jadi guci.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Om..” kata Ega sambil berjalan ke arah papa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa kabar, Ga!?” tanya papa sembari memeluk Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Baik, Om,” Ega dan papa pun beranjak ke tempat duduk, “Om gimana?” tanya Ega kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Om baik juga. Oh ya, malam ini kamu tidur sini aja dulu, besok baru kamu balik ke tempatmu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, rencananya juga begitu,” jawab Ega sambil mengeluarkan beberapa tas plastik dari dalam tasnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">”Apa itu, Ga?” tanyaku sambil<span style=""> </span>membawa tiga cangkir kopi panas untuk kami bertiga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oleh-oleh kecil, aku beli di dekat rumah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kubuka pelan-pelan bingkisan itu. Sepasang anting dari untaian kerang berwarna <i>olive green</i> senada dengan kalungnya. Di bebarapa sisi kerang itu tampak goresan-goresan alami yang berkilau putih agak-agak cokelat. Lucu sekali.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Untung udah mati. Coba masih hidup?! Nggak akan lucu jadinya.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Cantik sekali.. Makasih, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emang buat kamu?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku agak kecewa, “Terus kenapa dikeluarin?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu seneng?” Ega malah bertanya terheran-heran.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iyalah, aku seneng. Kenapa?” aku berbalik tanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu kan bukan tipe feminin..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya juga sih, tapi nggak salah kan, kalo aku pake ini suatu saat. Bagaimanapun aku juga wanita tulen. Iya kan, pa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Papa mengangguk tanpa memandangku. Pikirannya sibuk mengiling-iling pipa gading oleh-oleh dari Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah, itu emang buat kamu, kok.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kakakmu mana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Belum pulang. Entar malem mungkin.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalo gitu kamu buruan tidur aja,” kata papa sambil berlalu meninggalkan kami berdua berkangen-kangenan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Siang tadi Ega sudah kembali pulang ke rumahnya yang dulu. Masih sama, ia tetap tinggal bersama Pak Tua yang semakin tua dan seorang pembantu baru. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku merasa senang karena kehadiran Ega benar-benar bisa membuatku tersenyum lagi, setidaknya untuk tersenyum lebih lebar. Ega adalah satu-satunya sahabat yang benar-benar bisa mengerti aku. Dan mungkin begitu juga dengannya, hanya akulah sahabat yang bisa mengerti dia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Malam ini ikut aku jalan-jalan, ya?” ajak Ega saat menjemputku dari rumah Faren.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ke mana? Enggak ah, aku mau nonton sama temen-temen.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Yah, kamu kok gitu. Aku kan pengen lihat keadaan kota ini setelah lama aku tinggal pergi. Atau mentang-mentang kita udah lama nggak ketemu, terus kamu udah nggak nganggep aku temen lagi, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan begitu Ega yang manis. Masalahnya, ini hari terakhir filmnya diputar. Bisa-bisa aku ketinggalan, lagi!?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu kan bisa pergi sama aku nanti malem!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bener?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega mengangguk pasti berulang-ulang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Inget mainan monyet yang bisa ngangguk kalo diputer di bagian belakangnya?! Nah, itu yang lagi baca!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya deh, kalo gitu aku mau.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dan dalam beberapa hari ini, aku mudah sekali melupakan Tyo. Liburanku selalu diisi dengan kebahagiaan karena sahabat yang benar-benar bisa mengerti aku telah kembali..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Faren, kapan aku bisa ketemu Evan?” tanyaku siang itu setelah capek berthawaf mengitari pameran komputer.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku harus menemani Faren mencari barang aneh untuk kakak perempuannya yang kuliah di arsitektur. Kalo nggak salah denger namanya <i>graphic tablets CAD.</i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kapan, ya? Aku belum sempat ngomong sama dia, nih! Lagian dulu salah ndiri nggak ikut!” Faren mengutak-atik i-pod barunya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Karena nggak nemu itu barang, akhirnya ia beli sebuah i-pod baru.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi kan aku juga pengen ketemuan..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah deh, entar malem aku suruh dia usahain datang. Tapi kayaknya Abel, Dyne ma Ela pada nggak bisa dateng tuh..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa?” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mereka bertiga kan dihukum nggak boleh keluar sama orang tuanya gara-gara nggak pulang semaleman, tidur di rumahku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emang mereka nggak pamit?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tau!” jawabnya cuek nggak mau tau.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Malam itu aku dan Faren pun sepakat untuk bertemu dengan Evan di sebuah kafe kecil di depan sebuah butik yang kecil pula, namanya kafe Cokelat. Semua benda yang ada warnanya cokelat semua. Dari meja, cat, alas meja, sampai seragam mereka pun cokelat. Pelayannya pun nggak ada yang berkulit putih. Aku dan Faren belum pernah masuk sini sebelumnya, tapi karena Faren ngotot pengen ngrasain menu cokelat yang emang jadi menu spesial, aku terpaksa nurut aja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku dan Faren sudah terlalu lama menunggu di sana, sekitar setengah jam lah! </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tak lama kemudian, dua orang turun dari motornya. <i>Bukan! Ini bukan motor model cowok yang sering diagung-agungkan dalam novel. Tapi kali ini motor automatic dengan modif di mana-mana. </i>Yang satu berpawakan tinggi kurus –nggak kurus-kurus banget, sih- dengan hem lengan panjang kotak-kotak merah, sedangkan yang satu lagi badannya sedikit lebih pendek, sekitar 175-an lah dengan kaos oblong ungu muda dan celana jeans panjang.<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hai!” sapanya yang berkaos ungu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">”Kamu Evan, yah?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan,” dia tersenyum kecil. “Itu Evan,” katanya sambil menunjuk ke arah manusia berhem yang tiba-tiba udah asyik ngobrol dengan Faren. Sial! Salaman sama aku aja enggak! Bener-bener nggak tau tata krama.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, jadi kamu Arda? Aku..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Temen-temenmu udah cerita banyak tentang kamu,” potongnya saat aku ingin memperkenalkan diri. “Gimana kabar cowok kamu itu?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Cowok?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa itu namanya? Tyo, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, itu. Kami udah putus, kok.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hah?! Beneran? Kok mereka nggak cerita? Yang sabar, ya?” Arda duduk menyebelahiku, tepatnya di sebelah kanan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu gimana sama Ela?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Doain aja deh kita bisa jadian. Bosen juga aku pacaran diem-diem gini di balik cowoknya, si Reno.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jadi Ela cerita ke kamu tentang Reno?” Aku baru ingat belum menawarinya minum sejak ia datang tadi. Kupanggil seorang pelayan dan memesan minum untukku dan Arda.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kok belum dijawab?” tanyaku lagi setelah pelayan itu pergi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, dia emang cerita ke aku kalo aku ini emang dia jadiin tempat selingkuhannya dia.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Selingkuhan?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan, bukan! Asuransi!” ralatnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tersenyum sambil membuang muka ke arah jalan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Nggak akan ada yang marah, kan, kalo buangnya di jalan?<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tuh cewek emang udah beneran gila! Aku bener-bener nggak ngerti apa yang sebenernya ada di pikiran dia. Padahal kami udah kenal lama.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Pelayan itu datang lagi membawa dua gelas bening berisi caran berwarna cokelat kental di dalamnya. Melihatnya saja aku jadi eneg.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apaan nih, Mbak?” tanyaku pada pelayan itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Itu menu spesial kami. Kan Embaknya yang pesen!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ini Kosiamalavo Soyalivoela Chocho Cocus Siovelanoe?” tanyaku nggak percaya sambil membaca tulisan di menu yang aku pilih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sang pelayan mengangguk pelan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kentel banget?” Aku bermain-main dengan cairan kental berlendir itu menggunakan pipa sedotanku. “Ada air putih nggak?”<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf, Mbak. Semua yang ada di sini semuanya cokelat.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah deh. Air putih warna cokelat juga nggak papa.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Pelayan itu pergi sambil sesekali ngedumel di belakang. Mungkin karena aku terlalu banyak protes dan nggak konsekuen dengan pesananku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu lucu,” kata Arda lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa? Lucu kenapa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak papa. Buruan diminum,” Arda mengalihkan pembicaraan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku meminum seteguk. Lalu nyengir-nyengir sendiri karena eneg ngrasain air cokelat campur mint. Belum lagi rasa benda berlendir yang saling menggelitik di tenggorokan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku boleh minta bantuan kamu?” tanya Arda tiba-tiba. Bulu matanya ternyata lentik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Masalah apa? Tumben ada orang minta tolong ama aku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu mau nggak?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Selama aku bisa, aku akan bantu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalau gitu tolong aku buat misahin Ela sama Reno, dong. Biar aku nggak jadi selingkuhannya dia lagi. Gimana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak, nggak bisa banget!” tolakku. “Lagian kenapa sih kamu milih aku? Kan masih ada temen-temen lain yang bisa ngertiin permintaan kamu ini?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak, enggak ada yang bisa selain kamu. Okeh, aku yakin kamu pasti bingung kenapa aku milih kamu. Jadi gini, kata temen-temen hanya kamu yang bisa ngejaga rahasia jika dibanding yang lain.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bagaimana kamu bisa mengenalku padahal ini untuk pertama kalinya kita ketemu? Pokoknya nggak bisa!” tegasku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tolong! Aku minta tolong banget sama kamu. Aku juga udah tahu semuanya dari Faren. Aku punya kartu asmu tentang Tyo”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hah?! Nggak mungkin. Kamu boong, kan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Beneran!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sial! Tapi aku nggak yakin.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu harus yakin. Kamu juga nggak mau kan membuat orang lain kecewa gara-gara kamu?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku terdiam sesaat. “Kalau itu sih.. Aku nggak bisa janji tapi aku coba deh!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makasih, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengangguk pelan. Sekali lagi kuteguk air kental itu. Entah mengandung putau atau apalah, rasanya aku jadi ingin nyobain lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega! Buruan dong makannya! Aku ada janji, nih, ama si Arda!” Aku terus saja merengek pada Ega. Dari tadi ia makan lama banget.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, bentar. Ini juga udah cepet,” jawabnya dengan mulut penuh makanan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aduh..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalau kamu mau pulang dulu, ya udah pulang duluan aja sana!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu kok gitu, sih? Masa aku kamu suruh jalan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya makanya tunggu, dong!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sepuluh menit kemudian aku dan Ega sudah duduk di mobilnya. Aku masih cemberut gara-gara manusia satu ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hey,” Ega menyenggol kepalaku dengan tangan kirinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku masih diam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Heey!” Ega mengacak-acak rambutku karena jengkel dicuekin.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apaan, sih?” aku mengibaskan tangannya dan merapikan rambutku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan marah, dong! Emang dia cowok baru kamu apa? Sampai telat sebentar aja kamu marah-marah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan lah! Tapi gimana lagi, Ga! Dia itu minta aku buat bantuin dia.. Aku kan udah pernah cerita ke kamu seminggu lalu!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terus sekarang apa Reno udah mutusin si Ela?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Yah belum sih.. Baru akan paling!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Alah, percuma kamu repot-repot ngomong ke Reno dan buang-buang pulsa selama ini. Toh dia juga belum mutusin temenmu itu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Namanya juga usaha, Ga.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hak!” kata Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apaan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hak..” Ega menunjuk-nunjuk karton berisi kentang goreng di atas pangkuanku yang sedari tadi terus menerus mengisi mulutku. Aku menyuapkan sepotong ke mulutnya. “Lagian kamu dapat konsekuensi apa sih? Mau-maunya,” lanjutnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Jigongnya bersatu dengan kentang.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Kisah kentang semakin menderita saja..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Sudah sakit masih harus bercampur jigong..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak ada sih! Tapi kan aku orangnya nggak tegaan.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Gimana kamu bisa maju kalo terus kayak gini? Dulu Tyo, sekarang Arda.” Ega berdecak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Abis gimana lagi?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hak!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku putus,” kata Ela pagi itu di hari pertama masuk sekolah setelah libur selama dua minggu. Hari ini juga hari pertama Ega masuk ke sekolahnya yang baru, walaupun nggak sekelas sama aku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Putus?” tanyaku kaget dan sekalian memastikan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya. Kemarin dia bilang aku nggak pantes lagi jalan sama dia.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sekarang kamu baru ngrasain rasanya dikecewain orang, kan?” Faren geleng-geleng kepala mendengarkan lagu sambil sesekali menekan tombol-tombol di i-pod barunya lagi—yang kemarin dihancurin kakaknya karena nggak sesuai pesanan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span>“Iya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nah, gitu kamu ngerti?” Dyne tiba-tiba dateng dengan empat kaleng softdrink di tangannya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak kecewa karena diputus,” Ela berkata lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terus?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku kecewa nggak bisa morotin dia lagi.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nyadar kenapa sih?!” komenku dan Dyne hampir bareng.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku sadar dan aku juga masih waras. Tapi sekarang masalahnya aku jadi tambah bingung.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bingung masalah apa lagi? Kamu kan udah punya serepan!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Karena banyak serepan itu makanya aku jadi tambah bingung!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Banyak serepan?” tanya kami bertiga kaget. Untung Abel masih di Bali, kalo enggak pasti dia udah pingsan ngedengerinnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ada dua orang lagi sih selain Arda. Aku bingung mau make yang mana,” jawab Ela santai.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Wah! Gila bener nih anak. Tapi paling enggak usaha yang aku jalankan dua minggu terakhir ini udah membuahkan hasil.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jadi bener dia udah mutusin si Ela?” tanya Arda kegirangan saat aku memberitahu tentang hubungan Reno dan Ela sekarang. Saat itu aku dan Ega sedang terlibat pembicaraan mengenai Ela sepulang dari mall. Ega memang tidak terlalu banyak bicara karena ini pertama kalinya ia bertemu Arda dan juga pertemuan ini terjadi secara tak sengaja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Yah, kurang lebih begitu. Jadi mana balasan kamu buat aku?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Balasan apa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makan kek, apa kek gitu. Masa nggak ada sama sekali?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah deh, sekarang aku traktir kalian berdua makan!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku juga?” Ega menunjuk dirinya sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalau gitu kita makan di situ aja,” ucap Ega sambil menunjuk sebuah restaurant Jepang yang terkenal mahal walaupun sudah didiskon hampir 80%.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Boleh.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tak lama kemudian kami sudah berhadapan dengan makanan pesanan kami masing-masing.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega,” panggilku karena melihat Ega makan terlalu cepat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa?” Ega mendongak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Pelan-pelan dong!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda tersenyum.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Habis aku laper banget. Dari tadi aku ngajak kamu makan nggak mau. Kan capek muter-muter mall segedhe galaksi gini?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, maaf. Ngomong-ngomong gimana kelas pertamamu tadi?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emm..” Ega menelan makanannya lalu ia meneruskan kata-katanya, “Asyik. Mereka kayaknya seneng dengan kedatanganku. Mungkin karena aku cakep kali, ya?” Ega kelewat narsis.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalo kamu cakep itu emang udah pasti, Ga!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega tersenyum dikulum.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Pasti boongnya!” lanjutku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega melirikku sambil mencibir. Arda hanya tertawa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi, Ga. Jujur, aku lebih seneng kamu yang sekarang. Kamu bener-bener berubah dan nggak pemalu lagi.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega gitu?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dia bodoh, ya,” ucap Ega tiba-tiba saat dia mampir di rumahku sepulang dari makan. Dilipatnya kedua kakinya. Sesekali ia memetik gitar yang ada di tangannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa?” tanyaku sambil membenahi dudukku. Ega duduk di lantai, tepat di samping sofa tempat aku asyik tiduran sambil membaca majalah edisi terbaru minggu ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Arda. Udah tau dijadikan selingkuhan masih mau nerima si Ela.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Namanya juga cinta, Ga!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emang nggak ada cewek lain apa? Lagian apa, sih, kelebihannya Ela?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tau! Kelebihan nafsu, kali! Tadi aja dia bilang masih bingung mau nerima Arda apa serepan dia yang lainnya!” Aku membalik halaman majalahku, nirmala dan oki.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Gila. Bener-bener nggak waras!” Ega memainkan nada-nada mallow. Kalau aku nggak salah denger itu sih lagunya SO7, tapi agak nggak jelas gitu. “Kalau emang Arda suka sama Ela, harusnya dia nggak bakal mau dong ngakuin Reno sebagai pacarnya Ela?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Lho, nyatanya emang gitu, kok!” Aku bangun dari tidurku dan duduk bersila di atas sofa. “Lagian kalo Arda emang udah netapin hatinya buat Ela kita bisa apa coba? Mau kita larang gimana pun juga nggak akan bisa, meski kita tahu kalo Ela itu emang bukan orang yang cocok buat Arda.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, iya! Percaya, yang udah pernah pacaran,” Ega berdiri, meletakkan gitarnya lalu ke belakang mengambil air putih. Saat itu aku tersadar kalo senar ketiga dan kelima gitar itu udah putus.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apaan, sih, Ga?! Aku tersinggung, nih!” kataku setengah berteriak sementara Ega pergi ke belakang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tak lama kemudian ia kembali dan duduk di sofa menghadapku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan-jangan kamu suka, yah, sama Arda?” aku coba menebak-nebak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emang aku homo?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalo gitu sama Ela?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enak aja! Mending juga suka sama kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“O, yah?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan GR dulu, dong! Kalo suruh milih kamu sama Mbak Asih, aku udah tentu milih apel!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Nggak nyambung!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak pernah terlintas di pikiranku kalo kamu bakal nghianatin aku,” ucapnya lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku bingung apa yang ia maksud. Jujur saja aku sedikit terkejut akan perkataannya. “Maksud kamu apa? Aku nggak ngerti.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku pikir kamu akan nunggu aku. Ternyata kamu malah pacaran lebih dulu sama Tyo.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kan aku dah bilang aku nggak serius suka ama Tyo?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, iya. Nggak usah keras-keras ngomongnya!” Ega mengambil bantal di pojok sofa, membenahinya lalu meletakkan kepalanya. Kakinya sengaja dijejakkan di atas pahaku. “Emang urusanku kamu mau pacaran lebih dulu apa enggak? Aku juga cuma tanya. Cariin aku cewek, dong. Aku mau melepas masa jombloku, nih..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bilang kek dari tadi tujuannya itu. Nggak usah bertele-tele sampe kata-kata pengkhianatan segala, kan? Nggak enak rasanya nih ati.” Kulempar majalahku ke arahnya. Tapi mengenai tangannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tolong, yah?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emm.. Berarti ini pacar pertamamu, yah? Harus yang <i style="">perfect</i> dong?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak juga! Buktinya pacar pertamamu bukan cinta sempurna!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terserah deh mau ngomong apa. Aku nggak mau bantuin kamu!” Aku berlari menuju kamar. Ega mengejarku sambil merengek-rengek minta maaf. Tapi sebenernya aku cuma bercanda.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bisa kita ketemu sekarang?” tanya suara itu parau dari seberang telepon.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak bisa. Maaf banget. Aku lagi jalan bareng Ega,” jawabku setengah berteriak. Suasana sekitar sangat bising karena aku dan Ega sedang berada di tengah pasar. Sore itu aku menemani Ega mencari buku pelajaran di tukang loak. Katanya buku-buku seperti itu jauh lebih lengkap dibanding buku jaman sekarang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa?” tanya Ega sambil mebalik-balik cover buku besar bewarna biru tua dengan judul Matematika itu Mudah—ada, ya?—.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Arda,” aku berbisik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi aku perlu kamu sekarang..” suara Arda benar-benar terdengar parau.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nggak papa kan, Da?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tolong banget. Aku butuh kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Okeh. Kamu di mana sekarang?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku di taman kota. Tolong cepet.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tuut..tuut..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda menutup teleponnya. Aku merasa aneh dengan Arda kali ini. Nggak biasanya banget Arda terdengar selesu ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ga,” panggilku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega hanya mengangkat alisnya tanpa memperhatikanku sama sekali.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku harus pulang sekarang. Gimana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Yah, aku kan belum selesai?” rengeknya sambil menghadapkan muka kepadaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Buku sebanyak ini apa masih belum cukup?” Aku menunjuk dua kardus mie berisi buku-buku paket lama yang ada di samping seorang kuli pasar yang dibayar Ega untuk membantu membawanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi kan..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terserah,” aku memotong kata-katanya, “Yang jelas sekarang aku ada perlu, Ega. Kalau kamu masih mau di sini, ya silakan. Tapi kamu pulang sendiri.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Naik apa coba?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">”Kamu kan bisa naik becak?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ah, ogah!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya kalo gitu jalan aja!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Saya harus ikut jalan juga sampai rumahnya Masnya?!” sang kuli ikut-ikutan nguping.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak, nggak perlu. Mendingan aku ikut kamu pulang sekarang.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah kalo gitu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tolong bawain sampai mobil ya, Pak!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku memutar mataku mencari Arda. Akhirnya kutemukan dia sedang duduk termenung di atas bangku panjang. Aku berjalan mendekat. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku hendak menyapanya dengan senyum seperti biasanya, tetapi niatku terurung karena kulihat ada baterai terlepas dari handphone Arda dan terserak di atas rerumputan bersama segala komponen yang menyertainya, tak terlupakan bakpia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku duduk menyebelahinya. Rupanya dia belum sadar akan kehadiranku. Kurapatkan lagi tubuhku. Baru akhirnya dia menyadarinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu sudah datang?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Belum. Ini arwahku saja yang datang.” Aku berusaha menghiburnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi dia tetap diam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu kenapa?” tanyaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ia tersenyum sambil menahan air mata. Saat itu aku berharap sekali ia tak menjatuhkan air matanya karena aku nggak ingin memberinya label sebagai lelaki cengeng dengan tampang lumayan keren.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku sakit.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sakit?” tanyaku. Aku menempelkan punggung tanganku dan merasaka panas tubuhnya. “Tidak panas.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ia meraih tanganku yang masih ada di keningnya. Disentuhkannya telapak tanganku di dadanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Di sini, di sini yang sakit,” katanya kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku melepas tanganku. “Ela lagi?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda mengangguk.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku bener-bener nggak tau harus gimana lagi saat ini. Ela bener-bener udah bikin hatiku sakit.” Arda menyatukan kedua tangannya dan menempelkannya di ujung hidung.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Arda, kamu harus kuat.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak bisa.” Arda balik menatapku, “Kamu tahu aku begitu mencintai Ela, dan aku yakin Ela juga tau. Tapi kenapa ia tega ninggalin aku dan jalan sama orang lain lagi?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Di mana kamu lihat dia? Jangan-jangan dia kakaknya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan. Aku yakin bukan. Aku lihat mereka berciuman di depan sekolah saat aku mau menjemputnya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengalihkan pandangan ke arah lain. Suasana begitu hening untuk beberapa saat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Ela sudah melakukan aksi pornografi dan pornoaksi di depan umum..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak tahu kalau bakal seperti ini kejadiannya. Aku bener-bener nggak tahu. Ela barusan telepon aku. dia bilang dia nerima cowok lain buat jadi pacarnya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda terdiam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maafin aku, Da.” Aku menggenggam tangan kirinya erat dengan kedua tanganku. “Aku bener-bener minta maaf.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nggak salah,” Arda menimpakan tangan kanannya di atas genggaman tanganku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku tetep salah, Da. Bagaimanapun, akulah orang yang udah ngasih harapan ke kamu buat ngeyakinin hati Ela cuma buat kamu. Aku yang salah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ssstt..” Arda menaruh telunjuknya di bibirku. “Kamu sama sekali nggak salah. Kalau aku nggak minta kamu untuk nolong aku, nggak akan kayak gini jadinya.” Arda melepas telunjuknya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Perlahan air mataku menetes. Sepertinya hatiku goyah lagi. Aku menyesal telah mengecewakan orang yang sudah mempercayaiku. Aku benar-benar merasa bersalah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku malah berterimakasih banget sama kamu. Tanpa kamu mungkin aku nggak akan tau ini semua dan selamanya aku akan menjadi selingkuhannya. Selamanya aku akan terpenjara oleh rasa cintaku sendiri. Dan kalaupun hatiku hancur sekarang, itu sudah pasti bukan karena kamu, tapi karena Ela,” katanya kemudian. Pandangannya kosong menatap handphonenya yang sudah tidak berbentuk lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi, aku ingin kamu menuhin permintaanku.” Aku menghapus airmata di kedua pipiku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa?” tanyanya sambil menghadap ke arahku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu jangan membencinya. Bagaimanapun dia masih temanku. Dan kalau kamu membencinya itu berarti kamu membenciku juga.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya. Aku janji.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Malam itu kuhabiskan waktuku di taman bersama Arda. Dia bercerita banyak tentang pengalamannya dan apapun yang dianggapnya menarik. Ternyata Arda orangnya enak juga, nyambunglah paling tidak. Dan di sini aku bener-bener dituntut untuk menjadi pendengar yang setia. Tapi meski begitu, aku sama sekali nggak bosen mendengarkan ceritanya. Aku sangat merasa nggak enak udah membuat dia kecewa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makasih udah nemenin aku malam ini. Aku nggak salah milih kamu sebagai temen.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b>3.<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b>tiGa<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku sendiri nggak tahu kenapa. Mungkin sejak saat itu hatiku jadi berpihak pada Arda. Aku jadi lebih sering bertemu dengan Arda, dan tentu itu semua di belakang teman-temanku. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Baru kali ini juga aku menutupi sesuatu dari Ega: kedekatanku dengan Arda. Biasanya aku bisa terbuka dengan Ega. Tapi sepertinya kali ini aku merasa sulit mengawalinya. Sementara itu aku lupa akan janjiku sendiri untuk mencarikan sahabat sejatiku itu seorang jodoh.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Berkat Ega aku jadi jarang kesepian setiap paginya. Aku bisa melupakan mamaku walau kadang terlintas lagi rasa benci yang sudah menumpuk belasan tahun itu. Tapi karena Ega pikiran itu bisa kubuang jauh-jauh dan berganti menjadi topik yang lain tanpa harus mengubah rasa benci itu sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Bagaimana dengan Topik Hidayat?<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Papa juga lebih menikmati hidupnya sekarang. Apa mungkin karena melihat aku bisa tertawa kembali? Sudah aku ceritakan sebelumnya, ini berkat hadirnya Ega. Kak Rico juga lebih sering tidur di rumah sekarang dari pada di tempat pacarnya. Mungkin juga karena suasana di rumah menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kak Rico,” kataku lirih. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Jarang sekali aku berbicara dengan manusia ini. Kita sangat dekat saat kecil. Tapi kemudian kakak berubah dingin. Seingatku, sih, sejak dia tak sengaja membaca surat yang ada di almari papa, surat dari mama untuk kami tentang kepergiannya. Dia merasa mama benar-benar jahat dan tak lagi mempedulikannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Saat itu kakak masih kelas 2 SMU dan aku masih kelas 3 SMP. Dia sempat marah kepada papa karena udah menutupi semuanya dari kita selama ini, bahwa mama telah meninggal –saat mama pergi kami memang masih sangat kecil dan belum mampu mengingat apa-apa-. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku juga menjadi lebih jelas akan kejahatan mama setelah itu. Dan dari situlah aku sadar bahwa aku mempunyai kesamaan dengan Ega. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Papa jadi lebih sering melamun dan kakak pun entah sibuk dengan apa di luar sana. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ah.. Aku selalu lelah dan ingin sembunyi sedalam-dalamnya bila mengigat masa laluku. Nggak enak ah disebut masa lalu, karena sampai sekarang masih saja menyelimutiku. Tapi sekarang sepertinya semuanya akan segera berubah. Aku tahu papa dan kakak sangat meyayangiku, dan mereka pasti senang jika bisa melihatku tertawa lagi seperti dulu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kak,” kuulangi perkataanku karena kakak tetap diam membatu melihat acara kartun di TV.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa?” tanyanya.<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kakak nggak marah kan sama aku?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Eggak. Buat apa aku marah sama kamu. Kamu kan adikku.” Kak Rico mematikan TV lalu duduk di atas sofa menyebelahiku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sesekali ia terbatuk. Akhir-akhir ini kakak memang sering batuk-batuk.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Lalu kenapa selama ini kakak jarang sekali mau berbicara denganku apalagi dengan papa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kakak marah. Bukan, bukan..” Rico meralat kata-katanya, “Kakak hanya sempat marah aja sama papa karena nutupin kepergian mama dari kita. Dan itu bikin kakak sakit, nggak terkecuali kamu, kan? Kakak benci harus melihat kamu berhenti tertawa. Sejak saat itu keadaan rumah ini selalu di selimuti hawa setan, bukan begitu?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengangguk. “Jadi sekarang kakak jadi kakakku yang dulu lagi?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya!” kakak mengacak-acak rambutku. “Aku seneng kamu udah bisa ketawa lagi.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tersenyum kecil.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah, kakak balik ke kamar dulu. Udah malem, kamu tidur.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Begitulah kehidupanku yang sekarang. Walau agak kaku tapi setidaknya lebih baik rasanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Malam ini aku bertemu lagi dengan Arda. Tentu saja tanpa sepengetahuan Ega dan teman-teman yang lain. Arda menjemputku ke rumah karena papa masih di kantor dan kakak mana ingin tahu?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku dan Arda pergi ke sebuah tempat yang benar-benar sunyi. <i>Kuburan?</i> Di sana, di sebuah bukit kecil, tempat yang menurutku lumayan indah untuk menikmati malam. <i>Tuh kan, bener kuburan..</i> Aku seperti kehilangan akal sehat. <i>Kerasukan!</i> Apa yang aku lakukan di sini? <i>Cari pesugihan, yah?<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dugan yang salah! Malam itu kami bukan pergi ke kuburan, tapi di sebuah bukit di lembah gunung.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dingin, ya?” katanya lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya. Dingin banget.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda menopangkan pantatnya di moncong mobil. Aku duduk di sampingnya. Lalu pelan sekali ia berkata, “Tapi nggak sedingin hatiku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maksud kamu apa? Sudahlah, Da. Ela emang udah bikin kamu sakit. Tapi jangan selamanya kamu..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu mau bantu aku ngangetin atiku?” potongnya nyimpang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hah?” aku nggak ngerti banget apa maksudnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Kalo dibakar kira-kira marah nggak, yah?<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Saat ini aku nggak punya pegangan untuk kujadikan teman dalam hidupku. Aku benar-benar merasa kesepian. Hari-hariku selalu sunyi. Aku butuh teman.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mau apalagi? Aku sudah jadi temanmu..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan itu maksudku. Aku butuh kamu bukan sekedar sebagai teman. Tapi sebagai seorang yang selalu mengerti aku, selalu setia saat aku sakit ataupun tidak, dan juga bisa menerima aku apa adanya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku sudah melakukan apa yang kau minta sepenuhnya, kan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Belum, kamu belum melakukannya sepenuhnya.” Arda berpindah tempat berdiri di depanku dan menggenggam kedua tanganku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku hanya diam, tak bisa berbuat apa-apa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu belum menjadi milikku. Karena itu aku bilang kamu belum jadi temanku seutuhnya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maksud kamu apa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bisa nggak kamu nerima aku sebagai teman hidup?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Pacar maksudmu?” tanyaku agak terbata-bata karena kupikir bahasa yang ia pergunakan sangat bertele-tele dan itu membuatku bosan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, seperti itu lah istilahnya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi aku nggak bisa,” aku melepas kedua tangannya, lalu melipat kedua tanganku sendiri di depan dada.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa? Bukankah kita sudah cukup dekat?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan itu masalahnya. Aku nggak mau dibilang makan temen, Da.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maksudnya makan temen?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku terdiam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ela lagi!” katanya kemudian, “Ela bukan punyaku lagi. Kamu tahu itu, kan? Dia lebih memilih orang lain dari pada aku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku mohon. Aku butuh kamu. Aku nggak mau hatiku hancur untuk kedua kalinya mendengarmu menolakku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku cukup lama membuat suasana sepi. Aku bener-bener nggak tahu apa yang sepantasnya aku keluarkan lewat bibir ini. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sekali lagi, perasaan kasihan itu kembali muncul. Aku nggak tega melihatnya seperti ini, apalagi sampai membuat hatinya lagi-lagi harus hancur karena perempuan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hhh.. Aku menghela nafas. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kalau aku menerimanya apa mungkin aku bisa menjadi pengganti cintanya yang hilang? Apa benar aku ini sudah jadi pilihan hatinya?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku sungguh dilanda kebingungan!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tolong jawab aku..” katanya kemudian melihatku hanya diam seribu bahasa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku.. aku nggak tahu keputusan yang aku ambil ini salah atau benar.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengiyakan saja permintaan Arda kali ini. Entah, aku memang tak pernah belajar dari pengalaman, atau mungkin belum saja. Ini keputusanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda tersenyum. Kemudian diciumnya keningku hangat. Aku masih benar-benar merasa kaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak akan pernah ngecewain kamu, aku janji.” Arda menngangkat telunjuk dan jari tengahnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kini giliran aku yang tersenyum. Lalu setelah itu aku hanya bisa merasakan bibirnya yang hangat dan lembut. Apa aku memang sudah gila? Kenapa aku merelakan ciuman pertamaku untuk orang macam dia? Apa ini memang yang disebut sebagai cinta?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu ke mana semalem?” tanya Ega saat perjalanan ke sekolah. Seperti biasanya pagi ini ia menjemputku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Semalem? Aku di rumah aja.” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“O, ya?Aku ke rumahmu, pengen ngajak kamu nonton, tapi kata Mbak Asih kamu lagi pergi.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, ya? Aku pergi ke mall bareng temen-temen.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh,” Ega melepaskan pergelangan tangannya di lampu merah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Memang kenapa, Ga?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak, nggak papa kok. Aku heran aja, kenapa kemarin waktu aku ke rumahmu temen-temenmu juga lagi pada nungguin kamu di sana, tapi karena kamu lama mereka pulang setelah aku datang.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku benar-benar malu. Kedokku terbuka. Aku sudah berbohong sama Ega dan ini benar-benar membuat mukaku mati kutu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maafin aku, Ga,” kataku kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf soal apa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega, jangan kayak gitu dong. Aku ngerti aku salah. Aku udah boong sama kamu dan nggak jujur.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak papa, kok. Kalo kamu emang nggak mau ngasih tau juga nggak papa, itu kan prifasimu!?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan gitu, Ga. Aku berencana ngasih tau kamu. Tapi aku belum sempat.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak usah dipaksain kalo kamu emang nggak pengen ngomongin masalah ini ke aku. Okeh?” Ega turun dari mobilnya dan segera pergi ke kelasnya. Sementara itu aku masih diam menyesali keputusanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b>4.<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b>eMPaT<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hari-hariku rasanya nggak pernah lepas dari tawa. Hanya sesekali aku sering berpikir bahwa aku memang egois. Aku menutupinya dari teman-temanku. Bukan ini sisi egoisnya, tapi egois karena mendapatkan Arda untuk diriku sendiri, bukan untuk Ela seperti yang aku janjikan. Yah, walaupun hubungan ini nggak beda jauh dengan hubunganku sama Tyo..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu mau ke mana, Ren?” tanyaku pada Faren. Seperti hari-hari biasa kami selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dan ngobrol tanpa arah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mungkin ke kedokteran.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalo kamu, Dyne?” tanyaku lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Doain aja aku bisa masuk ke sastra Jawa,” jawabnya santai.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Semua terperanjat sampai Ela merelakan kegiatan mengikir kukunya berhenti sejenak. <i>Kebiasaan jarang ceboknya masih belum hilang.</i> “Sastra Jawa?” tanyanya tak percaya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya. Emang salah, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak sih.. Cuma nggak nyangka aja kamu bakal masuk sana,”Abel tampak sibuk dengan hasil try outnya di salah satu bimbingan belajar. Ia pantas bangga karena dapat mengalahkanku untuk pertama kalinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalo aku sih,” kata Ela, “Paling mau berhenti setahun dulu. Baru deh, setelah itu nyari kuliah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa? Kenapa musti berhenti dulu?” tanyaku penasaran.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku capek sekolah. Mikir melulu. Makanya aku pengen istirahat dulu setahun.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, kirain mau nikah dulu?!” sindir Faren.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span>Nggak terasa banget dua bulan lagi aku lulus. Ujian nasional pun tinggal seminggu lagi. Tapi kenapa aku belum mulai serius belajar?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu mau ke mana?” tanya Dyne melihatku melamun.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Entah. Aku pengennya sih ke teknik fisika. Tapi kemampuanku di bawah rata-rata,” jawabku polos dengan suara merendah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Teman-temanku mengelus dada.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalau kamu di bawah rata-rata kita ini kamu anggep apa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan gitu. Masalahnya aku ngrasa kalo aku nggak akan bisa masuk sana.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu itu pinter. Jangan pesimis dong.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Entahlah!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Malam harinya aku masih saja jalan bareng Arda. Sebenernya aku nggak mau ikut dan udah bilang mau istirahat seminggu untuk persiapan UAN. Tapi Arda bilang soal UAN itu gampang-gampang, nggak belajar pun bisa. Dan lagi, aku nggak tega ngelihat dia ngerengek-rengek.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda yang kukenal selama beberapa bulan terakhir ini adalah seorang cowok keren dengan sosok yang hangat. Aku suka sekali melihat tatap matanya yang dalam, seakan ingin masuk lebih dalam melihat isi hatiku. Aku selalu larut dalam hangat nafasnya setiap kali aku ingin marah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sebenernya Arda nggak jauh-jauh beda sama kakak. Dia dua tahun di atasku, dan ia pun satu kampus dengan kakakku, hanya berbeda jurusan. Tapi kakak tetap nggak tahu siapa Arda karena aku emang masih menutupinya. Yang tahu hanya aku, dia, dan yang di atas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Pagi itu, dengan mata bengkak, aku pergi ke sekolah. Ega tidak menjemputku karena ia berangkat siang. Kulihat teman-temanku duduk berjajar di bangku seperti biasanya. Aku setengah berlari mendekati mereka. Aku selalu ingin tahu apa yang jadi topik hangat pembicaraan kita setiap harinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Hai!” sapaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mereka hanya diam.<span style=""> </span>Raut wajah mereka sepertinya berbeda dari hari-hari sebelumnya. Sedikit pun tidak ada senyum yang terukir dari bibir mereka. Mata mereka pun tak ada yang mau menatapku. Aku bingung.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ada apa, sih?” tanyaku lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi mereka tetap diam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku putuskan untuk masuk ke dalam ruangan kelas dan meletakkan tasku. Aku mengira mereka pasti hanya mengerjaiku seperti waktu itu. Tapi tiba-tiba Ela berkata tanpa mengubah pandangannya yang kosong ke arah lapangan, menghentikan langkahku yang hendak pergi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Gimana rasanya ciuman? Enak, kan?” Ela menoleh ke arahku sementara aku masih membelakangi mereka..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hatiku berdegub kencang. Apa lagi ini? Aku benar-benar takut ketahuan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa diam?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku membalikkan badan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Senang rasanya punya cowok baru? Dapet dari mana, sih? Cowok temen kamu, ya?” Perkataan Ela benar-benar membuat hatiku semakin remuk. Aku tahu, inilah saat-saat kematianku. Kartu matiku sudah ada di tangannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku.. aku nggak tau apa maksudmu..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak tau?” potong Ela. Ia berdiri di hadapanku sekarang, menatap kedua mataku yang menunduk. “Tega, ya, makan temen sendiri! Bahkan kamu putus sama Tyo pun kamu nggak cerita.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengangkat kepalaku dan mata kami pun beradu. Aku ingin melawan, tapi aku memang salah. Aku nggak bisa berkata apa-apa. Kulirik Faren yang sedang menghela nafas dalam. Sementara yang lainnya masih duduk santai di tempatnya dengan mulut bisu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makasih, pernah jadi temen buat aku,” katanya lagi sambil pergi meninggalkanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku masih diam. Sekali lagi kutatap ketiga temanku yang masih saja tak bergerak. Dan aku pun berlalu dari hadapan mereka dengan lesu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku belum berhenti menangis. Gara-gara lelaki itu aku kehilangan kepercayaan teman-temanku. Aku belum bercerita pada Ega, atau lebih tepatnya tidak akan. Hatiku sangat kacau. Selama hidup, belum pernah aku merasa sekacau ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Bahkan ketika balon hijauku meletus.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Malam itu aku putuskan untuk menemui Arda. Aku ingin membicarakan masalah ini secara jelas dengannya dan memutuskan bagaimana solusi yang tepat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dia lagi! Berapa kali aku beri tahu, jangan pedulikan Ela!” komentarnya setelah aku menceritakan semuanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Arda. Ngertiin aku, dong! Bagaimanapun dia temanku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku tahu. Aku tahu dia memang temenmu. Tapi dia nggak pantes nyebut kamu makan temen.” Arda membelai rambutku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku masih menangis sesenggukan. Kusandarkan kepalaku di jok mobilnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku akan ngomong langsung sama dia,” lanjutnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku menegakkan kepalaku yang tadinya kusandarkan. Aku menatap matanya yang sedang kosong menatap mobil-mobil lain yang berlalu di jalan mendahului mobil kami yang berhenti di tepinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu sudah gila?” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bagaimana masalahnya bisa jelas kalo kita nggak ngomong langsung sama dia?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak mau kamu nglakuin itu, Da. Aku nggak mau.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Lalu mau kamu apa?” Arda menaruh pipinya di atas stir, menorehkan mukanya ke aku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak tahu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku heran sama kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku sebenernya merasa nggak enak dari awal hubungan kita ini. Aku tahu akan ada banyak masalah. Tapi kita sudah terlanjur bersembunyi, Da.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu tahu kan, Ela udah bikin aku sakit hati. Dia udah buat aku kecewa. Tapi kenapa dia masih bilang kamu makan temen? Apa dia nggak terlalu serakah untuk menganggap semua orang itu miliknya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku menggelengkan kepala. Suasana begitu tenang, larut dalam duka.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku juga nggak tahu kenapa dia nggak bilang aja dia masih suka sama kamu,” kataku datar sambil melihat keluar jendela. Hujan mulai turun. Sudah sebulan hujan terus saja datang setiap malam, membuat hatiku semakin terasa dingin.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda menatapku yang masih memperhatikan tetesan hujan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa kamu bilang?” tanyanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak, kok.” Aku menghadapkan wajahku lagi. “Apa tidak aneh jika dia bilang aku ini makan temen kalo dia nggak suka sama kamu?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda terdiam memikirkan sesuatu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku tahu, kamu akan berbalik menyukainya,” susulku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda mengecup keningku. Rasanya sangat dingin dan hambar. Pasti kali ini tebakanku benar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku akan tetep sayang sama kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ternyata salah. Tebakanku melenceng. Aku tersenyum. Paling tidak masih ada orang yang mau mengerti aku kali ini. Walaupun hati ini hancur, Arda masih ada di sisiku untuk selalu setia padaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sudah dua hari sejak saat itu aku tidak berbicara dengan gank-ku. Sepertinya mereka biasa-biasa saja dan tetep ngobrol. Tapi aku sendiri saja yang merasa tak nyaman bersama mereka. Aku memaksa diriku sendiri untuk diam di tempat dudukku bersama buku-buku pelajaran. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Walau bebarapa kali Faren memintaku untuk ikut ngobrol, tapi aku yakin tidak ada yang bisa menerimaku lagi sepenuhnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Lagi-lagi aku menangis di dalam kamar, menyesali takdirku. Sama sekali tak pernah kusangka kalau aku akan kehilangan sahabatku yang sudah kuanggap dekat tiga tahun ini. Aku sama sekali nggak mau persahabatanku rusak dan jujur aja aku ngerasa nggak enak sama mereka.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi paling tidak masih ada Arda di pihakku. Aku cukup terhibur juga karenanya meski aku belum merasakan cinta itu utuh ada. Dan malam itu kuputuskan untuk bertemu lagi dengannya di taman kota seperti sebelumnya walaupun hujan turun sangat lebat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kami berbincang di bawah sebuah halte di tepi jalan depan taman sembari berteduh. Aku masih saja meneteskan air mata.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi entah kenapa pertemuan kali ini terasa dingin sekali. Entah dingin karena memang sedang hujan atau suasana hatiku yang memang merasa dingin.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Arda, aku bener-bener sakit hati. Aku nggak enak sama mereka.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Lalu?” tanyanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sudah dua hari aku<span style=""> </span>menghindar dari mereka.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda hanya terdiam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa, sih, kamu nggak bisa ngerti perasaanku? Aku kayak gini juga karena kamu, kan?” aku mulai membentak dan berdiri di hadapannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Terus mau kamu apa?” Nada bicaranya melonjak naik. Ia juga ikut berdiri menatap kedua mataku. “Mau kamu apa?” lanjutnya lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku mau kita putus. Sudah saatnya kita mengakhiri semua ini. Aku nggak mau hidup dalam persembunyian seperti ini. Aku merasa pengap.” Nada suaraku memelan hampir kalah dengan suara hujan yang kian deras. Air mataku tak mampu kubendung lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Putus?!” tanyanya setengah tak percaya. Dialihkannya pandangan matanya di samping kepalaku untuk memandang jalan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengangguk.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Lalu dia menatapku lagi, “Kenapa baru sekarang kamu bilang begitu?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku menengadahkan kepala dan melihat ke arahnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku sudah lama menginginkan itu dari kamu,” perkataannya sungguh tak terduga. “Sebenernya dari dulu aku sama sekali nggak pernah suka sama kamu. Kamu sendiri kan tau kalo aku cuma suka sama Ela. Aku nggak tega aja sama kamu kalo sampe aku yang mutusin.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku menunduk lagi. Hatiku benar-benar terasa diinjak-injak. Di mana harga diriku sekarang ini? <i>Apa punya?</i> Atau<span style=""> </span>kalah tertimpa air mata?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku benar-benar merasa dipermalukan oleh keputusanku sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Denger, ya. Ela emang bener kalo nyebut kamu makan temen. Karena kamu emang tega ngerebut aku dari Ela.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maksud kamu apa, sih? Bukannya kamu sendiri yang bilang mau jadi cowok aku?” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu tau nggak sih kalo kamu itu pantes dikasihani? Kamu itu cuma jadi pelarianku aja!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">‘PLAKK!’</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tanganku kontan menampar pipinya. Kali ini aku sudah nggak sanggup lagi menahan amarah. Ternyata ini yang Arda harapkan dari aku. Buat hatiku remuk dan dijauhi teman-temanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kulihat ia memegangi pipinya sambil menahan sakit. Tapi tentu saja tak sesakit hatiku saat ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu emang laki-laki paling bangsat yang pernah aku kenal. Kamu pikir kamu hebat bisa membuatku hancur?! Sekarang setelah semuanya begini apa kamu senang? Apa kamu puas bikin aku tambah kecewa dan menderita? Aku bener-bener sakit! Aku sudah nggak punya siapa-siapa lagi! Kamu bangga?!” amarahku meledak-ledak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda masih terdiam sambil mencibirkan bibirnya. Rupanya dia benar-benar meremehkan perkataanku barusan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Asal kamu tau aja, Da. Aku nerima kamu bukan karena aku cinta kamu. Tapi karena aku kasihan sama kamu! Kamu kan yang bilang sakit hati banget gara-gara cintanya ditolak dan nggak mau sakit hati lagi untuk yang kedua kalinya!? Jadi sekarang mendingan aku jujur aja kalo aku sebenernya juga nggak suka sama kamu! Sumpah demi Tuhan, aku nggak pernah serius cinta sama kamu! Sedikitpun!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku meraih sweater yang tergeletak di bangku halte lalu pergi meninggalkannya. Jalanan begitu lengang. Kubiarkan tubuh dan rambutku basah oleh hujan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bagus kalau begitu! Berarti kita emang nggak pernah saling cinta!” teriak Arda masih dari bawah halte.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku terus berlalu tanpa mempedulikannya. Dan sejak saat itu aku baru sadar bahwa aku memang telah salah jalan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku menangis sejadi-jadinya di jalanan. Hujan masih saja turun membuat tubuhku basah kuyup. Aku tak kuat lagi menahan hawa dingin yang menusuk tulang. Hingga akhirnya aku terduduk dan tak ingat apa yang telah terjadi padaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b>5. <o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b>Lima<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mataku perlahan mulai terbuka. Ruangan yang asing bagiku. Kulihat papa, Ega dan kak Rico berdiri memperhatikanku yang sedang terbaring.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ini rumah sakitkah?” tanyaku lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sudah kuduga aku akan sakit. Tak hanya hatiku, tapi juga fisikku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu harus cepet sembuh, ya!” kata Ega sambil membelai rambutku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku masih ingin meneteskan air mata.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sore itu aku boleh pulang. Aku merasa sedikit lega. Mereka bilang aku dibawa ke rumah sakit karena orang yang menyelamatkanku berpikir aku korban tabrak lari. Padahal aku korban kekejaman cinta.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega masih menemaniku di kamar. Badanku masih agak hangat, jadi dia mengompres kepalaku dengan air dingin.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega mengusap air mataku yang belum bisa berhenti. Aku tersenyum ke arahnya hangat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu kenapa, sih?” tanyanya kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku hanya diam. Namun akhirnya kuceritakan juga semuanya pada Ega dari awal sampai akhir. Tapi Ega hanya tersenyum setelah ceritaku berakhir, padahal dia melihat mataku semakin bengkak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kok kamu malah ketawa, sih?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Cerita kamu lucu.” Ega menyandarkan tubuhnya di kursi. “Mana ada orang di dunia ini yang mirip kamu?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maksud kamu?” tanyaku nggak ngerti.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalaupun ada orang yang nggak tegaan kayak kamu ini, mereka pasti tetep aja nggak mau mengorbankan cintanya untuk hal-hal kayak gini. Kamu tau nggak? Kamu udah dibodohi oleh cinta.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku diam aja. Biar sajalah Ega nerocos dulu, tadi juga aku yang nerocos. Biar sekalian dia tahu gimana rasanya jadi mesin cuci.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku kan udah pernah bilang sama kamu. Sikap itu jangan dipiara. Nggak tega, sih, nggak tega. Tapi jangan kebangetan, dong. Akibatnya kamu sendiri kan yang tanggung?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega benar. Aku sakit.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sakit enggak?” tanyanya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Baru saja tadi aku berpikir kalo aku sakit hati, sekarang dia malah tanya. Dia paham suasana banget.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i style="">Emang udah diatur begitu sama yang nulis..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, lah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu harus nglupain dia. Mulai sekarang, kamu janji sama aku kalo kamu akan nglupain dia selama-lamanya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mana bisa?! Dia udah nyakitin aku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bisa! Pokoknya kamu nggak usah lagi nemuin dia, jangan lagi telepon dia. Kalo kamu sampe nglanggar itu semua..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa coba?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emm..” Ega nampak berpikir keras. “Aku nggak akan nganggep kamu temen lagi.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan gitu dong, Ga. Aku kan sudah nggak punya siapa-siapa lagi selain kamu, papa, ma kak Rico. Jangan pergi ya, Ga?!” rengekku sambil menarik-narik kaosnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, iya! Nih anak cerewet banget!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Janji, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Janji! Sekarang kamu nggak boleh nangis lagi, otrey?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Otrey!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ujian Akhir Nasional maupun sekolah sudah selesai. Aku tinggal nunggu hasilnya keluar aja sambil mempersiapkan diri ikut SPMB. Bete juga, sih, nungguinnya. Tapi paling enggak ada Ega. Dia bener-bener bikin aku nggak bete.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku masih sering kepikiran Arda dan bahkan masih sering nangis sendiri kalau ingat dia. Tapi aku berusaha tegar. Mungkin memang ini karmaku karena udah nyakitin Tyo secara nggak langsung.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku jadi kepikiran Tyo. Dia sedang apa, yah, sekarang? Apa dia juga ngrasain sakit kayak yang aku alami ini dulu? Pasti iya. Ck, aku kecewa banget udah nyakitin dia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi sekarang kayaknya aku jadi ngerasa lebih baik. Aku kayak dapet pencerahan lah gitu. Sedikit demi sedikit aku bisa nglupain Arda. Memang bener kiat yang dikasih sama Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b>6.<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b>eNam<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Pengumuman hasil SPMB udah di depan mata. Aku dan Ega mencari nama kami di selembar Koran. Lama sekali. Ega menunjuk-nunjuk dengan jarinya dan sesekali bilang, ‘Kok namaku nggak ada, sih?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tiba-tiba ia meloncat kegirangan, kemudian baru kususul. Aku dan Ega diterima di fakultas yang sama, teknik fisika. Aku merasa senang sekali sampai-sampai tak sadar kami berpelukan erat. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega, kamu kan pernah janji ke aku bakal nraktir aku di restaurant termahal kalo kamu berhasil masuk fisika?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, iya. Aku nggak akan ingkar, kok! Tapi kan kamu juga bernazar sama kayak aku, kan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, kamu bener!” kami ketawa bareng. “Jadi makan sendiri-sendiri, dong?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak lah! Sekarang aku dulu, besok baru kamu. Gimana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Okeh!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hhh.. Menyenangkan sekali. Akhirnya aku bisa masuk ke fakultas impianku. Aku bener-bener bersyukur.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Tapi sayang, hanya cerita..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i><o:p> </o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Malam ini aku masih belum bisa tidur. Aku mencoba memejamkan mataku sejak pulang dari makan bersama Ega jam sembilan tadi –Ega kan bener-bener taat JBM-. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi sampai sekarang aku belum bisa tidur. Padahal jam di hapeku udah nunjukin jam satu lebih limapuluh dua.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Pikiranku melayang-layang jauh entah ke mana. Aku merasa seneng banget. Mungkin karena keterima. Tapi kali ini kenapa aku lebih sering memikirkan Ega?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega memang selalu perhatian padaku. Dia bener-bener cowok terbaik yang pernah ada di dunia. Bahkan papaku sendiri pun tidak ikut nominasi. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tersenyum sendiri mengingat kembali kenangan manisku bersamanya. Sekejap, pikiranku tentang Arda pergi entah kemana –harusnya aku bersyukur-. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega sudah memberikan arti hidup yang sesungguhnya padaku. Aku senang aku memilikinya. Dan aku juga senang bisa berbagi cerita dengannya. Walaupun sampai sekarang aku belum bertegur sapa dengan teman-temanku tapi aku cukup terhibur karena Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Apa aku jatuh cinta sama Ega?!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Iya! <o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Nggak!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Iya!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Enggak! Udahlah jangan ngurusin aku! Kamu nulis ya nulis aja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i style="">Sory, sory..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Memang, sih, akhir-akhir ini kak Rico jadi sering menggodaku bila aku sedang bersama Ega. Entah apa yang ada di pikirannya, mungkin dia memang sudah gila setelah diputusin ceweknya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Belakangan kak Rico tambah kurus aja, bahkan kurus banget. mungkin karena dia sering bolak-balik ke toilet karena diare yang selalu dateng tiap pagi itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi aku juga nggak menyangkal kalo aku memang jadi sedikit banyak lebih memperhatikan Ega. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Yang bener yang mana? Sedikit apa banyak?<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku sering merasa kacau bila sehari saja Ega tidak datang ke rumahku. Aku rela ke rumahnya untuk meminjam apa pun yang sebenarnya tak kubutuhkan untuk menemuinya. <i>Termasuk minjem kulkas dan kompor gas. </i>Yah, mungkin memang benar apa yang dikatakan kak Rico. Tapi aku ingin menepis perasaanku itu jauh-jauh karena dia sahabat dekatku. Aku nggak mau persahabatanku dengannya menjadi rusak hanya karena dugaan aneh.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ayo pergi makan!” katanya sambil menendang kepalaku yang duduk tepat di bawah kakinya. Sore itu dia asyik bermain tamagoci di atas sofa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, iya. Tapi jangan nendang-nendang kepalaku dong. Kualat tau rasa kamu!” ancamku sambil menepuk kakinya. “Aku ganti baju dulu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku beranjak dari dudukku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah, kalo gitu aku pulang dulu.” Ega bangun dari tidurnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ngapain?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mandi!?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mandi sini aja!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bareng kamu tapi?” godanya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Boleh!” Aku tahu dia sering bercanda. Jadi aku coba untuk balas bercanda.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak, ah. Entar mataku katarak lagi liat kamu telanjang!!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sialan!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Udah, yah, aku pulang dulu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Met ketemu nanti, ya!?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku masih sibuk melepas tindik yang ada di telingaku di saat itu. Sesekali aku bergidig kedinginan setelah merasakan dinginnya air. Tak sengaja kilau mataku menemukan kotak kecil berwarna cokelat muda glamour di dalam laci cermin saat aku hendak menyimpan tindikku. Nggak ada salahnya kan kalo malem ini aku tampil feminin?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku segera mengganti handuk yang menyelimuti tubuhku dengan gaun selutut bewarna hijau muda kalem. Sebenarnya aku agak nggak pede karena aku jarang pake gaun. Ini aja gaun hadiah dari papa setahun yang lalu saat usiaku 15 tahun. Dan ini untuk pertama kalinya juga aku memakainya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kupasang kalung dan anting –anting <i>olive green</i> itu di telingaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Rasanya berat sekali. Aku takut lubang anting di telingaku jadi bertambah lebar seperti nenek-nenek. Sungguh, aku takut telingaku sobek saat aku menggeleng.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Jangan-jangan aku salah taruh? Anting di leher dan kalung di telinga? Jangan bodoh! <o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega sudah datang. Aku mendengar bunyi klaksonnya di luar. Aku berjalan pelan sekali. Takut jatuh karena pake <i>high heels.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Rupanya Ega belum menyadari perbedaanku walaupun aku sudah duduk di sampingnya. Dia sama sekali belum melihatku. Aku takut akan reaksinya kalo dia sampai tau. Takut kalo dia tiba-tiba pingsan ngelihat ada ledek di sebelahnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sudah siap?” tanyanya sambil menatapku. Tiba-tiba matanya terbelalak kaget melihatku. Benar kan apa kataku?! Ini bukan ide yang baik. “Kamu?!” tanyanya terputus.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa? Jelek, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak. Cantik, kok. Cantik banget. Hehe.. jadi malu.” Katanya sambil menggaruk-garuk kepala.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tersenyum bangga. Haha.. Akhirnya ada juga yang menyebutku cantik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ngomong-ngomong makasih ya udah mau pake anting dan kalung dari aku,” katanya lagi. Kini aku yang jadi tersipu malu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Suasananya romantis. Mungkin ini udah bener cara penggambaranku. Di restaurant bernama Untiteld Zone itu sama sekali nggak ngebosenin. Tata pencahayaannya remang-remang dengan lilin dan lampion di mana-mana. <i>Nggak termasuk di atas genteng. </i>Meja dan kursinya dari kayu asli dan di sekeliling ruangan itu a<span style=";font-family:";" >da air terjun. <i><o:p></o:p></i></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Jadi gini. Begitu kita masuk, kita serasa diajak masuk sumur. Gedungnya dari bambu-bambu utuh yang disusun hingga berbentuk silindris –tapi nggak sempit-. Di dindingnya mengalir air yang jatuh ke kolam kecil berbentuk lingkaran mengitari tempat makan. Paling, lebar kolamnya hanya satu meter.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Di tiap sudutnya –lingkaran bersudut tak berhingga- terdapat masing-masing dua kursi dan satu meja. Mereka diletakkan melingkar di tepi dinding, membuat kita semakin merasa dekat dengan air. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Di atas meja ada sepasang lilin merah. Yang satu panjang dan yang satu lagi pendek. Di sampingnya ada daftar menu. Selain itu tidak ada apa-apa lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku takjub begitu mulai melangkah ke ruangan berlantai kayu itu. Jangan-jangan aku ini ketinggalan zaman, ya? Baru kali ini aku ngrasain tempat indah dan nggak bikin hatiku dingin. Mungkin ini yang mereka sebut dengan romantis.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ga!” panggilku pelan melihat Ega berjalan<span style=""> </span>mendahuluiku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa?” Dia berbalik dan berhenti. Pemuda manis itu tampak semakin ganteng dengan hem kotak-kotak hitam-hijaunya. Lengan bajunya digulung sampai setengah siku, membuat beberapa gelang kayunya tampak melingkar. Sejak dulu Ega suka sekali dengan gelang-gelang etnis.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mahal nggak?” tanyaku lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega tersenyum. “Kalau nggak kuat bayar biar aku aja deh!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kini aku yang balik tersenyum. Aku menuju mejaku dan duduk di depan Ega. Rasanya nyaman banget di tempat ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Nggak lama kemudian pesanan kami sudah ada di meja. Nggak tahu apa istilahnya karena sulit banget dibaca, yang jelas menunya tentang cumi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span>“Mau tambah?” tanya Ega setelah kami berdua selesai makan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak, ah. Cukup. Udah kenyang.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Seorang pelayan mengemasi piring kami sambil membawa dua gelas lagi minuman yang sama seperti yang sebelumnya kami pesan. Tapi bedanya kali ini aku bertukar gelas dengan Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak tau kenapa aku sekarang jadi deg-degan,” kata Ega tiba-tiba.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Aku jadi ikut deg-degan ngedengerinnya.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style="">Yang nulis kebanyakan omong! Jangan terlalu ikut campur urusan orang kenapa?<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Memang kenapa? Apa sudah tiba waktu ajalmu menjemput?” tanyaku penasaran tapi agak bego.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak tau.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan mati di sini, dong. Kan malu-maluin!!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan ngaco. Aku serius tau?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, maaf. Mang kenapa kamu pake acara deg-degan segala?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mungkin karena berhadapan sama cewek secantik kamu kali, ya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu ngejek aku, ya? Mentang-mentang nggak biasanya aku kayak gini, gitu?” Aku meneguk minuman bewarna ungu itu cepat-cepat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan. Aku serius. Entah kenapa akhir-akhir ini aku jadi ngerasa kamu cantik banget. Bukan, bukan!” Ega meralat ucapannya. “Bukan akhir-akhir ini, sih, tapi emang sejak dulu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu jangan bikin kepalaku tambah gedhe. Entar kalungnya lepas.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Dan bikin anak kecil semua pada takut liat ondel-ondel menor jalan.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kami terdiam cukup lama. Musik klasik yang sedari tadi mengalun mengisi kekosongan itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku boleh jujur sama kamu?” tanya Ega. Kali ini suaranya lebih lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apalagi?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu jangan marah, ya..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Swear!?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Swear!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sebenernya aku sudah lama ngrasain ini. Bahkan aku lupa sejak kapan perasaan ini ada.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kali ini jantungku rasanya mau copot.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku merasa nggak seneng waktu ngedenger kamu cerita tentang kisah cinta kamu sama Tyo ataupun Arda. Dan aku ngrasa nggak rela banget waktu kamu disakiti Arda. Aku selalu nunggu kamu ngebuka hatimu untuk aku selama ini. Tapi ternyata kamu malah milih orang lain. Karena itu, malam ini aku pengen jujur ke kamu kalo aku sebenernya sayang sama kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">‘Deg!’</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kurasakan jantungku benar-benar copot. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu.. bercanda, kan?” tanyaku memastikan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku serius.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bohong, ah! Kamu kan seneng bercanda. Awas, yah, kalo kamu sampai ngerjain aku.” Aku membuang jauh-jauh keinginan bibirku untuk mengatakan ‘Aku juga sayang kamu’ padanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, aku cuma bercanda!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tuh, kan?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu over polos atau gimana, sih?” Ega ketawa. “Terserah kamu mau bilang aku apa, yang jelas aku bener-bener nggak bisa hidup tanpa kamu. Aku ingin nglindungin kamu dari orang-orang yang sudah bikin kamu sakit selama ini. Aku ingin ngejagain kamu sampai kamu benar-benar merasakan rasa aman bila berada di sisiku. Dan sekarang, aku pengen kamu jawab tawaranku untuk menjadi pacarku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Keringat dingin pun keluar dari telapak tanganku. Mungkin sebentar lagi aku bakal ngompol.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak tau musti ngomong apa ke kamu, Ga. Kita udah sahabatan sejak masih SMP. Dan aku nggak tau apa yang akan terjadi nati kalo sampai kita jadian. Aku hanya takut kalau persahabatan kita rusak. Kamu tau kan kalo persahabatan itu untuk selamanya, sedang pacar itu hanya sementara?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi cintaku ke kamu nggak cuma untuk sementara. Aku akan menyayangi kamu selama-lamanya, sampai kita tua nanti.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku terdiam. Takut termakan janji lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan diam. Jawab aku,” katanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega, sebenarnya aku.. Aku juga sayang sama kamu. Aku udah mendem perasaan ini entah sejak kapan aku nggak inget. Tapi, Ga..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi apa lagi? Kamu kan juga sayang sama aku?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi kan kata pepatah Jawa, orang yang lahir di tanggal, bulan, hari, dan tahun yang sama nggak akan pernah bisa akur. Bahkan malah bisa sering bertengkar.” Alasanku pasti terdengar konyol.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku belum cerita kalo aku dan Ega lahir di tanggal, hari, bulan, dan tahun yang sama. Aku pikir ini hanya kebetulan saja, tapi ternyata dampaknya besar. Pernah juga terpikir kalau kita kembar, tapi kata papa aku nggak punya kembaran.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega menghela nafas panjang, “Kamu percaya merk begituan? Nyatanya selama ini kita berteman <i>fine-fine</i> aja!? Yah, kan? Jadi, gimana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jadi..” Aku masih berpikir.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Intinya kamu mau. Gitu aja, ya? aku nggak mau nunggu lama-lama,” potongnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apaan, sih? Enak aja memutuskan satu pihak!” Aku mencak-mencak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emang kamu mau jawab apa lagi? Tetep iya, kan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tersenyum lalu mengangguk. “Nggak takut aku nerima kamu karena nggak tega, Ga?” godaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak! Aku percaya kok sama kamu. Lagian kamu kan udah janji sama aku buat ngilangin sikapmu itu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tersenyum simpul. <i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu bakal setia sama aku, kan?” tanyanya lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tergantung!” jawabku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kok tergantung, sih? Kenapa nggak truk gandeng?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tertawa. Rasanya baru kali ini aku merasakan kepuasan yang tak ternilai. Aku benar-benar merasa bahagia. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b>7.<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b>tuJuH<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hari ini hari pertamaku masuk kuliah. Saatnya aku merasakan masa-masa orientasi kampus. Pagi itu, jam lima seperempat, aku sudah bersiap berangkat ke kampus dengan masih memakai seragam SMU-ku. Lima ekor kucir sudah tertata acak di kepalaku: tiga tersusun berderet seperti barisan dari atas kening sampai atas tengkuk, dan dua lainnya masing-masing di atas telinga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tangan kiriku memegang sapu lidi. Serbet kotor juga sudah terikat di pinggang. Kaus kaki merah di sebelah kanan dan hijau di sebelah kiri. Sepatunya pun berbeda. Yang kanan sepatu bola dan yang kiri sepatu basket.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tujuh biji cabe merah dan bawang putih terangkai berselang-seling dan sudah kupakai sebagai kalung. Tempat minum berupa dot terkait lebih ke bawah. Gelang-gelang dari rumbai-rumbai raffia sepanjang 10 senti melekat di kedua pergelangan tangan. Rumbai-rumbai yang sama juga kupakai di rokku seperti penari Hawaii, hanya saja ukurannya lebih panjang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi yang paling parah adalah tas dari anyaman bambu yang berbentuk silindris tergantung di punggungku dengan tali terbuat dari ban.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku benar-benar malu menatap diriku sendiri di cermin. Apa jadinya kalo aku nanti keluar? Pasti semua orang akan menertawaiku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hhh.. Aku menghela nafas. Kupakai identitas namaku yang sudah kulaminating semalam. Kemudian aku turun dengan langkah malas. Jujur saja aku masih ngantuk. Aku dan Ega tidur jam 3 untuk mengerjakan ini semua. Padahal mereka menyuruhku sampai kampus pukul 6 pagi. Sial.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kuliah pertama belum boleh membawa kendaraan sendiri. Jadi mau tak mau hari itu aku membangunkan kak Rico di kamarnya. Entah kenapa ia jadi beringasan waktu matanya terbuka. Ia berlari ke pojok sambil nyebut-nyebut nama Tuhan. Apa iya wajahku mirip hantu?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Setelah nglobi lama banget, akhirnya kak Rico mau juga nganterin aku. Jam udah nunjukkin jam setengah enem. Dan kitapun segera berangkat ke kampus. Tiba-tiba Ega datang dan memasukkan mobilnya ke garasi. Ia ngerengek-rengek minta bareng.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Benar-benar melelahkan. Seharian membersihkan kampus dan mencabuti rumput lapangan sepak bola sekalian beberapa kilometer persegi lahan yang banyak ditanami tanaman entah apa namanya untuk penelitian fakultas MIPA. Tentu saja nggak sendiri tapi seangkatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kostumnya berbeda-beda memang. Tapi paling parah kayaknya yang jurusan teknik, deh. Buktinya aku serasa jadi artis aja setiap kali lewat di depan orang-orang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Laper banget rasanya nih perut. Tapi kami baru diperbolehkan makan sekitar jam satu siang. Itu pun makan makanan yang nggak ada gizinya blas, tumis kulit belinjo tanpa lauk. Selera makanku kontan ilang, tapi aku laper banget. Jadi aku tetep makan walaupun cuma dikit.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ospek ini diadain sekitar tiga hari. Aku nggak bisa ngebayangin hari-hari pertamaku yang melelahkan terjadi selama 3 hari. 24 jam. 1440 menit. 86400 detik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sore itu, sekitar jam setengah enem, kita dikumpulin seangkatan di tempat parkir yang bisa dibilang lumayan luas, luas banget malah. Para senior lagi-lagi ngasih kita tugas, kali ini lebih parah. Bikin buku perkenalan dan nyari barang-barang nggak peting. Mereka baca cepet banget dan super nggak jelas karena lewat megaphone, dan kami nggak boleh nyatet cuma boleh dengerin aja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Capek banget, ya?” kataku pada Ega yang duduk bersandar lemes banget di jok belakang. Mataku kosong menatap luar jendela. Di sampingku ada kak Rico sibuk dengan stir mobil dan lolipopnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Penyiksaan..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Itu sih masih mending,” kata kak Rico setelah mengeluarkan permennya dari mulut dengan tangan kirinya. “Zaman kakak dulu masih suruh pake dasternya nyokap. Yang cowo juga musti berkucir, kalo nggak punya rambut, ya, pake bando.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kakak pake daster siapa?” tanyaku mendadak. Rico cepat-cepat mengeluarkan lagi lolipop yang baru saja ia masukkan ke mulut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kakak nggak pake. Karena kita emang nggak punya daster.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Lebih tepatnya nggak punya mama,” selaku. “Terus kakak dihukum?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya iyalah! Lari muter kampus sekali.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Lagi-lagi gara-gara mama! Nyebelin!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kak Rico diam saja. Kulirik Ega yang dari tadi juga diam saja di belakang. Dia tertidur, atau pura-pura tidur.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mandi, gih!” Kulemparkan handuk biru tepat ke muka Ega yang bermalas-malasan tiduran di sofa mengistirahatkan kakinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Entar, ah!” jawabnya santai.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kita ini dikejar waktu, Ga. Belum juga kita nyari bahan tugas buat besok, buku perkenalan..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Waktu itu nggak punya kaki. Mana bisa lari?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, iya, cerewet!” potongnya sambil cepat-cepat berdiri lalu mengacak-acak rambutku yang masih basah setelah keramas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu ngatain aku cerewet?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak, enggak, sayang.” Ega mencium pipiku cepat, lalu terburu-buru lari ke kamar mandi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tersenyum. Aku nggak bisa marah sama Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Gila! Dari tadi nggak nemu juga. Udah jam sembilan malem tapi aku dan Ega belum bisa nemuin itu benda di pasar segedhe gini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Awas, ya, kalo aku bisa jadi senior besok!” Ega ngomel-ngomel nggak karuan. Tangannya sibuk mengorek-orek bawang putih di dalam karung sambil sesekali mengamatinya. Sesekali pula bibirnya komat-kamit nggak jelas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mana ada, sih, yang jumlahnya sebelas?” Aku juga melakukan hal yang sama seperti Ega, menghitung jumlah siung bawang putih. Harus sebelas dalam satu kelompok.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sekarang udah jam sembilan seperempat, belum ketemu juga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Jam setengah sepuluh. Masih jauh..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Bisa-bisa.. Beberapa tahun kemudian…<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ah! Nyerah!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya, ah! Nyerah aja. Kita juga masih punya tugas lain!” aku berdiri dengan kedua tangan di pinggang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sekarang kita cari manggis aja!” Ega menarik tanganku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tunggu!!!” teriak seseorang kemudian. Suaranya tidak lebih bagus dari Krisdayanti, tapi dari nada-nadanya mirip logat Spongebob pada episode bergulat dengan Patrick. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kami berbalik. Ups! Kami melupakan sesuatu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bereskan semuanya dan bayar uang ganti ruginya!” kata pedagang itu lagi</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hhh.. Aku mendengus kesal<i>.</i> Empat karung bawang putih dengan isinya yang terserak ke mana-mana. Sial! Kehilangan limapuluh ribu tanpa hasil.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Repot juga mencari manggis dengan pantat berbunga sembilan –itu tuh benda mirip bunga di pantat manggis-. Mana ada coba barang kayak gitu? Mana sekarang nggak musim manggis, lagi? Emang kita Tuhan? Dasar senior goblok!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku dan Ega nyerah lagi. Sekarang saatnya pulang dengan membawa sedikit hasil, dua keping uang logam Rp.5-, bergambar KB dan dua buah pisang dempet. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sebentar lagi pagi, Ga!” kataku pada Ega begitu melihat jam dinding besar setelah membuka pintu rumah. Jam dua belas kurang lima.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku ngantuk.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan tidur! Masih ada buku perkenalan.” Aku menarik lengan kaos Ega sampai ia terduduk. Sebelumnya ia berniat tidur setelah menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa yang dari SMP disebutnya sebagai sofa terempuk yang pernah ia tiduri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku naik ke kamarku, mengambil satu rim kertas HVS, penggaris, gunting, spidol, dan peralatan tulis lain. Sampai di ruang keluarga kulihat Ega kembali berpelukan dengan si bantal sofa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">‘Byur!’</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengguyur wajahnya dengan secangkir kecil air. Dia terbangun sambil tergagap-gagap.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Nggak pantes deh kalo bunyinya ‘byur!’. Habis cuma dikit airnya. Terus apa, dong?! ‘Pyik!’ aja, yah?<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Iya deh, itu aja! Ulangi!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>‘</i><span style="">Pyik!’<i><o:p></o:p></i></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengguyur wajahnya dengan secangkir kecil air. Dia terbangun sambil tergagap-gagap.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Salah sendiri tidur!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan gitu dong banguninnya. Kan bikin kaget? Entar kalo aku keblabasan nggak bangun gimana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Karena itu kamu aku guyur. Biar nggak mati.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mbak Asih datang dengan dua gelas kopinya. Kasihan, gara-gara aku dia ikut terbangun. Bukan! Gara-gara senior busuk itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Jam setengah tiga pagi. Tugas baru selesai. Buku perkenalan, dengan lembaran-lembaran ijo muda berbentuk jari tangan –harus jiplak dari tangan sendiri- sebanyak 222 halaman dan dijilid spiral. Gila aja, malem-malem ngedobrak pintu rumah tetangga di depan rumah, yang buka fotokopian, cuma buat ngejilid spiral dua benda nggak jelas jluntrungnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Yang jadi masalah bukan itu. Masih mending kalo cuma suruh ngejiplak tangan 200x terus diguntingin, tapi masa kita harus ngewarnainnya pake spidol warna ijo muda ampe penuh semuanya? <span style=""> </span>Untung nggak bolak-balik.. Spidol ijo sekilo juga abis!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sumpah! Nih tangan mau copot rasanya!” kataku sambil mengibas-ngibaskan tanganku di tempat tetanggaku yang terpaksa baik hati menjilidkan buku biadab itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kulirik Ega yang hanya diam. Ternyata rasa lelahnya dikalahkan oleh rasa kantuk. Bibirnya mangap-mangap sambil sesekali nunduk-nunduk nggak kuat ngangkat kepala.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Walaupun ngantuk dia tetep manis, kok!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Masih dengan gaya seperti kemarin, komplit dengan peralatannya kita dijemur di lapangan sepakbola. Kali ini kita lagi-lagi dikerjai habis-habisan sama senior-senior nggak inget umur itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Setelah pengarahan, perkenalan ruangan-ruangan dan gedung-gedung dengan jalan kaki muterin jalan jalan sekitar kampus dengan luas total 5 ha., kita disuruh kenalan sama seluruh dosen dan kakak kelas yang lain, itu pun pake syarat. Harus 20 dosen perempuan, 30 dosen laki-laki, terus sisanya masing-masing 5 orang mahasiswa dari setiap fakultas. Nggak boleh ada satu pun fakultas yang kelewat. Sementara itu mereka akan meriksa tugas yang udah kita bawa di tas bambu kita.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Yang bikin aku pengen pingsan waktunya dibatesin cuma satu jam empat puluh lima menit. Kalau nggak balik dalam waktu segitu, terpaksa dihukum lari keliling lapangan bola 4 kali. Mana bisa? Gedung tinggi-tinggi gitu?! Positif lari, nih..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Semuanya berlari-lari nggak karuan, membuat debu-debu berterbangan nggak jelas memenuhi mukaku. <i>Lagi-lagi hipos..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi sumpah, deh! Bulek banget!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku udah nggak nemuin Ega lagi. Nggak tau di mana dia, paling udah lari bareng yang lain. Aku sekarang juga mau lari dulu, entar aja dulu ceritanya. Okeh?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Nggak tau hukuman apa yang bakal mereka kasih ke aku kali ini. Aku nggak bisa nentuin berapa jumlah dosen cewek dan dosen cowok yang udah tanda tangan karena keburu waktu. Mahasiswa dari jurusan apa juga aku nggak ngitung. Sial!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kukumpulkan bukuku pada senior wakil kelasku. Matanya bulet gedhe sangar banget. Kulitnya item dekil. Rambutnya gundul dan badannya agak gedhe kayak kebo.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Besok kalian baru akan denger hasil koreksinya!” kata si kebo garang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega belum balik juga. Dia pasti dapet hukuman lari, nih! Kasihan banget.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nyariin aku, yah?” kata Ega tiba-tiba melihatku celingukan mencarinya. Dilingkarkannya tangannya di pundakku, tapi cepat-cepat aku singkirkan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sempet, ya?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega tersenyum polos sambil menyamai langkahku menuju aula untuk makan siang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Suapan ketigaku terasa sesak masuk ke tenggorokan. Aku dengar namaku dipanggil. Cepet-cepet aku meneguk air dari botol air mineral. Apa lagi ini? Hukuman apalagi?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku berlari secepat mungkin ke tempat parkir. Tempat biasa untuk pengumuman tugas dan hukuman. Beberapa teman lain berlari di depanku. Tiba-tiba Ega menyusul di belakangku. Dia tersenyum lagi. Emang dia nggak ngrasa susah apa?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kulihat sekelompok orang sudah berbaris rapi. Beberapa kebo lain juga sudah berjajar dengan kayu-kayu panjang di tangannya. Pasti bakal dipukuli, nih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa yang ngerasa tugasnya nggak komplit?” tanya salah seorang kebo berjambang tebal. Hampir seluruh mukanya tertutup jambang. Hanya hidung dan matanya saja yang tampak. Bibirnya saja nggak kelihatan. Kalau menurutku, sih, terusan sampai ke ketek.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu!” kebo jambang itu menunjukku yang sibuk memperhatikan jambangnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku kaget banget. Mana bisa dia sembarangan nunjuk aku? Orang yang punya jambang lebat dia?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Hubungannya di mana coba? Dasar penulis amatir!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa liat-liat?!” katanya kemudian. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak, kok.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu tau nggak kamu dikumpulin di sini buat apa?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style="">Malah tanya, kataku dalam hati.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak, Kak,” jawabku singkat. Tapi perasaanku benar-benar takut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nggak ngerasa bikin kesalahan?!” Si kebo datang ke arahku kemudian. Matanya masih kelihatan sangar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nge.. ngerasa, kok!” jawabku gugup sambil tertunduk. coba tadi nggak usah repot-repot nglihatin jambang?!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak bawa manggis sama bawang, Kak.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak bawa manggis sama bawang?!” si kebo melengos. “Tau nggak kalo mereka yang di sini itu cuma yang punya satu kesalahan aja. Nah, situ?! Dua coba!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa yang buat dua, bro?” tanya kebo yang lainnya pada kebo yang tadi. Badannya tinggi ceking tapi nggak kalah sangar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ini. Cewek lagi!” jawab si kebo sambil melipat tangannya. Dua orang kebo lain berdiri di samping kebo pertama.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Siapa selain dia yang ngelakuin dua kesalahan!!” tanya yang tinggi ceking dengan nada membentak kepada seluruh mahasiswa yang dikumpulkan di situ. Suaranya berteriak menggelegar membelah bumi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Kiamat!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Beberapa orang mengangkat tangan malu-malu, termasuk Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Oh, bagus, ya!! Kalian udah berani ngebantah senior kalian? Baru juga dua hari di sini. Kalian pikir kalian siapa? Bisa seenaknya sama kita!!” si kebo ngamuk-ngamuk.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sekarang kalian berlima ikut aku!” bentak kebo betina.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku bener-bener takut. Aku berjalan di samping Ega mengikuti wanita galak dengan rambut super cepak itu. Masih mending kalo dia cantik?! Masalahnya bentuk mukanya aja bulet.. Jadi tambah mirip bola.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kami berhenti di depan sebuah patung pendiri universitas itu. Di belakang patung itu berdiri gedung kedokteran, sedang di depannya menghadap perempatan jalan besar. Hawanya panas banget siang itu. Aku takut pingsan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sekarang kalian drama di sini. Masing-masing dua orang. Satu di sisi sini, satu di tepi jalan sana. Kalian harus bersuara keras biar kedengeran satu sama lain. Ngerti?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kami kan berlima? Mana bisa dua-dua?!” tanyaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu ngamen aja sendiri!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi, kan?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu nantang!? Berani?!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Biar aku aja yang ngamen,” kata Ega kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak bisa! Kamu mau sok jadi pahlawan buat dia?” si kebo betina berlari ke bawah gedung berteduh.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kilau aspal yang kian memanas tak henti-hentinya memanggang tubuhku. Aku bernyanyi di bawah traffic light. Beberapa orang memberiku uang receh. Benar-benar membuatku malu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu ngapain di sini?” seseorang melongok dari dalam mobil.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Evan?!” Aku kaget bukan main.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nih!” Evan mengulungkan uang sepuluh ribu ke plastikku. Nggak lama kemudian ia berlalu bersama menyalanya lampu ijo.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Menjengkelkan! Evan mengecapku sebagai pengamen.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sementara itu kulihat yang lain sibuk dengan percakapan gilanya. Saling berteriak dari tepi jalan ke tepi satunya. Dan ini terjadi selama 45 menit. Gila..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Perutku lapar banget. Dari tadi siang aku baru makan sedikit. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sore ini tugas yang diberikan oleh para manusia kebo sedikit lebih enak. Mungkin mereka kasihan juga sama kita.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hanya membeli bunga tujuh rupa plus kemenyan dan dupanya. Nggak tau buat apa. Tapi yang jelas itu jauh lebih gampang dari kemarin-kemarin.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku terus mengeluh menjalani hukumanku bersama sekelompok mahasiswa lain. Membersihkan kaca-kaca jendela dan toilet. Belum lagi dipaksa menyapu jalanan. Ini gara-gara buku perkenalan itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">10 dosen perempuan, 52 dosen laki-laki, 7 dari fakultas ilmu komputer, 1 dari fakultas sastra, 10 dari fakultas kedokteran…</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Salah semua! Ega lebih parah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Menyiram tubuhku sendiri dengan air bunga yang bunganya kami bawa sendiri. Kemenyan dan dupa dinyalakan di samping kendi dari tanah liat. Itulah ritual yang mereka suruh untuk siang itu. Seluruh baju kami basah kuyup oleh air. Kata mereka ini ritual pelantikan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Setelah itu kudengar salah satu dari kita menjerit histeris.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kemudian disusul yang lainnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku segera berlari, bersembunyi di balik pohon. Para kebo rupanya sudah gila. Mereka melempari kami dengan tepung dan telur busuk. Memang mereka pikir kami bahan adonan roti?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi paling tidak hatiku merasa lega. Mereka sekarang jauh terlihat lebih ramah. Jadi dua hari kemarin mereka pura-pura? Selalu saja begitu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">‘Aman. Nggak ada yang tau aku bersembunyi di sini.’</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tiba-tiba seseorang memecahkan sesuatu di kepalaku. Aku berbalik sambil mengelus-elus rambutku yang tertindih cairan berlendir nan penuh bau. Sempat kulihat Ega cengar-cengir sebentar sebelum akhirnya dia menimpahi mukaku dengan tepung. Benar-benar menjengkelkan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tiga hariku sudah berlalu. Senangnya..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku menggelaparkan tubuhku di atas sofa setelah mati-matian mencuci rambut dengan sebotol penuh shampo.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mbak,” kata Mbak Asih kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku menoleh ke arah Mbak Asih tanpa berkata apa-apa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Malam ini Mbak disuruh ke rumah sakit.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Emangnya kenapa, Mbak?!” Aku bangun dan duduk di atas sofa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mas Rico sakit. Tadi sore badannya panas banget. Badannya juga memar-memar ungu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Pasti kak Rico berantem. Tapi kakak kan nggak pernah berantem?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Makasih, ya Mbak.” Aku segera berlari ke kamar mengambil kunci mobil.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Terrano Kingsroadku melaju kencang menuju rumah sakit. Segera kuparkirkan mobil itu di tempat parkir di lantai bawah tanah dan akupun segera berlari menuju ruang resepsionis.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Padma 3. Ruangan di mana kak Rico terbaring sekarang. Tubuhnya demam. Keringatnya keluar banyak sekali walaupun ini malam hari.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Papa tidak ada di sana. Kata suster dia sedang keluar mencari makan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega,” kataku di telepon saat Ega mengangkat teleponku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Yah?!” Suara Ega terlihat malas. Sepertinya dia masih lelah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bisa ke rumah sakit sekarang?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa? Kamu sakit?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Temani aku. Kak Rico sakit.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Okeh. Di mana?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Padma 3.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah. Aku berangkat.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku menutup ponselku. Kuperhatikan wajah kak Rico yang terlihat sangat pucat. Pipi kirinya ungu. Pasti habis ditonjok.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Belum tentu, sih! Siapa tau habis blash on-an?!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Nggak lama kemudian Ega datang dengan sekeranjang buah. Malam itu Ega dan aku tidur di rumah sakit.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ga, bangun!” Aku membangunkan Ega pagi itu. Kulihat papa sudah duduk di samping kak Rico terbaring.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega bangun malas-malasan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu harus kuliah,” kataku kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu?!” tanyanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dia biar istirahat dulu. Sekalian nemenin Rico,” kata papa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengangguk. Aku bolos kuliah, kasihan kak Rico.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ya udah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega meraih jaket dan kuncinya lalu pergi meninggalkan ruangan itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kakakmu kena AIDS,” kata papa siang itu setelah aku selesai makan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“AIDS?!” Perkataan papa membuatku benar-benar merasa shock.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Bagaimana mungkin kak Rico kena AIDS?! Yang aku tau kakak adalah orang yang setia. Dia juga tidak pernah minum obat-obatan terlarang. Bahkan miraspun nggak pernah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Papa udah gagal ngedidik anak.” Suara papa memelan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Pa, ini bukan murni kesalahan papa.” Aku berjalan mendekati papa yang duduk bersandar di sofa di ruangan itu. “Mungkin ini emang udah jalan hidupnya kak Rico.” Aku menghapus air mataku sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Papa menghela nafas lalu pergi keluar meninggalkanku. Kupandangi wajah kak Rico lagi. Kasihan sekali dia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tiba-tiba kak Rico terbangun.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kakak nggak papa?” tanyaku begitu melihatnya bangun. Tangannya terasa panas sekali saat kusentuh. Demamnya belum turun.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kakak nggak papa. Maafin kakak, ya?!” ucapnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku hanya menjawab dengan leleran air mataku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sudah seminggu kakak dirawat di rumah sakit. Demamnya tak kunjung sembuh. Yang ada malah badannya semakin habis dimakan virus jahanam itu. Kakak sekarang kurus sekali.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kakak memang tipe yang setia. Tapi ternyata tidak dengan pacarnya. Wanita itu ternyata sering selingkuh di belakang kakak. Bersyukur sekarang mereka sudah putus.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak ada harapan lagi buat kakak,” katanya sore itu saat aku menemaninya di rumah sakit. Ega masih asyik mengupaskan kakak apel di depan tempat sampah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan bilang gitu, kak!” kataku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mama di mana, ya?” tanya<span style=""> </span>kak Rico tiba-tiba.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ngapain nyari mama? Mama kan udah nggak peduli sama kita.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku kangen mama. Aku pengen pamit sama beliau. Aku banyak salah. Mama..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku berlari keluar dengan menahan air mata. Firasatku mengatakan kak Rico akan segera pergi dari sini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dokter yang menangani kak Rico baru saja keluar dari kamar. Aku mengejarnya dan mengajaknya berbicara di kantornya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa tidak ada jalan lain?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sampai sekarang masih belum bisa ditemukan cara yang paling tepat untuk melawan AIDS, yang mampu mencegah virus HIV menghancurkan daya tahan tubuh.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Satupun?!” tanyaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sebenarnya kita bisa memberinya obat AZT, Azito Thimydine.” Dokter itu berdiri dari duduknya dan mengambil segelas air dari dispenser. Kemudian diteguknya dan kembali ke depan mejanya untuk mengobrol lagi denganku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa dokter tidak memberinya obat itu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Masalahnya di situ. AZT memang satu-satunya obat yang disahkan untuk percobaan penghancur virus HIV. Tapi ternyata AZT<span style=""> </span>mengalami kegagalan HIV mengalami resistensi terus menerus terhadap obat itu. Lagipula pengobatannya memakan waktu sangat lama sehingga virus biadab itu membangun lagi kekebalannya pada masa ini,” jelas si dokter.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jadi apa kakak saya akan tetap menderita seperti ini sampai nanti ajal menjemputnya?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Saya nggak tau. Sebenarnya ada lagi satu cara.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Apa itu, dok? Berapapun akan saya bayar.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kan yang punya uang papamu bukan kamu?! Jangan bercanda, dong!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ya udah, deh! Tapi apa?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Cangkok sumsum tulang. Masalahnya agak susah menemukan sumsum tulang yang sama.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Berapapun biayanya yang penting kakak saya sembuh.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Masih sempet bercanda juga!?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Pagi itu suasana Padma 3 benar-benar duka. Aku mendapati kak Rico terbujur kaku tanpa nafas lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Orang yang kusayangi lagi-lagi pergi meninggalkanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b>8.<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b>dELaPHaN<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku terpukul juga akan kepergian kak Rico. Suasana di rumah semakin sepi saja. Hatiku juga semakin sepi. Ini semua gara-gara mama. Lagi-lagi aku menyalahkannya. Kalo mama nggak pergi, tentu nggak akan kayak gini jadinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi aku akhirnya sadar juga kalo kak Rico nggak akan suka melihatku terus-terusan menangis memikirkannya. Aku harus mengikhlaskan kepergiannya. Aku harus berusaha tegar menghadapi ini semua.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hari-hari kemudian berjalan biasa saja. Aku menikmati masa-masa kuliahku. Tak pernah sedikit pun aku mengeluh lagi. <i>Kecuali beberapa kali karena Ega BAB di sembarang tempat.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega benar-benar bisa membuatku bahagia. Aku nggak ingin melepaskannya sedetik pun karena berkat dia aku bisa lahir kembali menjadi orang yang lebih kuat, orang yang lebih tegar.<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Arda sudah menjadi masa laluku. Aku bahkan nggak ingin lagi mengingatnya. Kebahagiaan bersama teman-teman juga sudah terlempar menjadi kenangan. Aku sadar aku bukan di pihak mereka lagi sekarang. Aku hanya ingin mengubur kenangan itu dalam-dalam sebagai tanda bahwa aku pernah merasakan hangatnya persahabatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kepergian kak Rico juga sudah bisa kuterima. Aku yakin kak Rico akan lebih bahagia di sana.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Musim hujan sudah datang lagi. Hari-hariku semakin cerah saja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Langit masih tertutup mendung. Matahari belum juga muncul. Daun-daun tanaman di teras kamarku juga masih basah terguyur hujan deras semalam. Udara pagi yang dingin benar-benar membuatku malas beraktifitas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kuraih handphone yang kuletakkan di atas meja. Satu missed call dari Chayang-Q.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hhh.. Aku menghela nafas. Malas sekali aku melangkah ke kamar mandi. <span style="">Seandainya aku bisa mandi di atas tempat tidur.</span>.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nanti malam kita jalan, ya!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Okeh!” jawabku singkat setelah menutup pintu mobil Ega dari luar. Kulambaikan tanganku ke arahnya dengan penuh senyum. Aku tahu dia mengamatiku lewat kaca spion saat jazz merah itu meluncur pergi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span><span style=""> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku duduk di sebuah bangku taman. Di belakangku suara air mancur bergemericik menambah dinginnya malam. Belum hujan, tapi mendung tipis<span style=""> </span>sudah rata.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega diam termangu di sampingku. Raut mukanya kelihatan resah di bawah sinar lampu kota. Suasana yang sepi seakan menyatu dengan kegelisahannya. Padahal kulihat dia bercanda denganku seharian ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa, Ga?” tanyaku memecah kesunyian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Berapa harga kesunyian? Entar aku ganti, deh..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega terdiam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Coba, deh, Ga. Kamu tebak. Olahraga apa yang paling berat?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Nggak tau,” jawabnya cuek.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Caturlah, Ga! Masa beteng sama kuda diangkat-angkat? Ya nggak?!” Aku tertawa sendiri dengan jawabanku. Kulihat Ega tetap diam. Sama sekali nggak tertawa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu kenapa?” tanyaku sekali lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku bingung,” jawabnya lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Coba ngomong sama aku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega menghela nafas, menyandarkan tubuhnya pada sandaran bangku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku benar-benar bingung,” katanya lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kusandarkan kepalaku dipundaknya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Cerita, dong, sama aku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mama sakit.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mengangkat kepalaku dari pundaknya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sakit apa?” pelan aku mulai menatapnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sakit hati.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan bercanda, dong! Males dengerinnya tau?” Aku menepuk paha kirinya keras, tapi ia tak bereaksi sedikitpun.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mama lever.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tercekat. “Lever?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Iya. Papa telepon aku tadi siang dan besok pagi-pagi aku udah harus balik ke sana. Aku juga bener-bener kaget ngedengernya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sabar, yah, sayang. Mamamu pasti cepet sembuh setelah dioperasi.” Aku mengelus kepalanya. “Terus, kapan kamu balik lagi ke sini?” susulku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Itulah kenapa sekarang aku bingung. Aku nggak tau kapan akan balik lagi ke sini. Mungkin dua minggu, sebulan, setahun, atau malah nggak akan pernah balik lagi.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tertunduk mendengar perkataannya. Lagi-lagi aku harus sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Lalu aku? Terlantar lagi? Sendiri lagi?” Air mataku jatuh di tanganku sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega memelukku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maafin aku. Aku udah janji nggak akan nyakitin kamu, dan aku juga udah janji akan nyayangin kamu seumur hidup aku. Kamu harus percaya sama aku kalo suatu hari nanti kita akan berkumpul lagi di sini. Kita akan tetep sama-sama lagi. Selamanya aku janji.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi kapan?!” potongku. “Apa kamu sudah tau kapan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega terdiam masih memelukku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tolong ngertiin aku, Ga. Aku sayang sama kamu dan aku nggak pengen kita pisah. Aku pengen terus selamanya sama kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi aku harus pergi. Mama aku sakit dan aku harus ngerawat dia sampai benar-benar sembuh. Mama nggak pengen aku pergi dari sampingnya,” katanya pelan sekali.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku tau. Tapi aku nggak mau kalo kamu sampai ninggalin aku terlalu lama di sana. Aku nggak pengen kamu pergi untuk selamanya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kami terdiam. Suasana benar-benar hening. Para nyamuk ikut berkabung dengan jubah hitamnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa kamu baru cerita sekarang, Ga?” Aku melepas pelukanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf. Aku nggak pengen kamu sedih.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sekarang kamu malah tambah bikin aku sedih!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kalo aku nggak ngasih tau kamu, pasti kamu juga akan tambah sedih. Ya, kan?!” Ega menatap mataku dalam. Diusapnya bibirku dengan ibu jarinya. Perlahan rasa hangat kurasakanlumatan bibirnya di bibirku. Ciumanku basah karena air mata. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak akan ninggalin kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dia sudah berangkat satu jam yang lalu. Sebentar lagi pasti dia sudah sampai di sana. Aku sudah rindu sekali rasanya ingin mendengarkan suara itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan ngelamun!” bentak papa melihatku melamun memandangi kemacetan jalan. Papa sengaja mengantarku ke mall untuk refreshing, tapi yang ada malah papa sendiri yang asyik cuci mata.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sejak kematian kak Rico, papa jadi lebih perhatian dan protect sama aku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Enggak, kok, pa!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega juga entar pasti balik. Kamu musti sabar. Orang dia nggak mati, juga!?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tersenyum. Aku yakin Ega asti akan kembali untukku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dua jam sudah berlalu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sehari.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Seminggu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sebulan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dua bulan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tiga bulan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Empat bulan..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sudah empat bulan dia pergi. Sampai sekarang aku belum tau apa-apa tentang kabarnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Apa mamanya sudah sembuh? Apa papanya memperbolehkannya untuk kembali lagi kemari? Apa dia sudah sampai di Batam atau belum? Bahkan sampai pertanyaan seperti itu pun aku tak tau.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku benar-benar kehilangan kontak dengan Ega. Ponselnya nggak pernah aktif. Emailku juga tidak pernah dijawab.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Harus dari mana lagi aku menghubunginya?!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Empat bulan sudah ia menggantung cintaku. Dia biarkan aku tanpa sebab. Maunya apa? Ku harus bagaimana?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Melly merasuki ragaku.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sungguh. Aku merasa sepi tanpa Ega. Aku kembali murung seperti dulu. Setiap harinya bahkan bertambah parah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tidak punya siapa-siapa lagi sekarang. Sahabat-sahabatku bukan lagi teman. Kak Rico sudah pergi jauh di sana. Ega menghilang. Hanya papa dan Mbak Asih temanku sekarang. Itupun kalau mereka sempat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Satu demi satu orang yang aku sayangi mulai pergi menjauhiku, seakan bosan dan jijik terhadapku. Aku kesepian, aku butuh teman.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Setiap malam aku selalu menangis. Mengapa hidupku seperti ini? Apa semua laki-laki itu sama? Selalu meninggalkan luka di setiap hati wanita.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega sudah membunuh perasaanku. Ia membuatku mati rasa akan cinta. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku baru sadar, bahwa selama ini kita semua salah. Di dunia ini tidak pernah ada yang namanya cinta sejati. Di dunia ini yang ada hanyalah cinta palsu. Cinta yang tampak indah pada awalnya, tapi<span style=""> </span>berakhir menyakitkan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Semua cinta pasti begitu. Dan pada akhirnya nanti, hanya akan ada kenangan yang tersisa sebagai penambah pahit luka di hati.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mengapa harus ada cinta? Lima huruf yang tak bermakna. Benar-benar tak bermakna. Kalaupun sampai bermakna, tidak akan ada makna lain selain kepedihan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Semu, namun mampu menyelubungi semua pikiran kita, membodohi kita dengan kekuatannya. Segelintirpun tidak akan menyisakan kebahagiaan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dan kalau nanti aku terlahir kembali ke dunia ini nanti, dan diberi pilihan antara cinta atau persahabatan, tentu aku akan lebih memilih persahabatan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku telah mengorbankan persahabatanku dan Ega demi cinta. Padahal aku sendiri tau kalo cinta tidak seperti persahabatan yang senantiasa abadi selamanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi sekarang semuanya sudah terlanjur begini. Aku terjebak dalam prinsip-prinsip dan keputusanku sendiri. Lelaki memang sama saja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku benci Ega! Aku benci semua lelaki di dunia ini!!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i style="">Kumat.. kumat..<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b>9.<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><b>SeMBiLaN</b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Siang itu aku masih sibuk dengan kopiku. Banyak sekali tugas kuliah yang menumpuk. Kunyalakan komputer dan segera kuketik cepat-cepat beberapa kalimat yang memang sudah tertata rapi di kepala. Sesekali aku membuka web untuk mencari data.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku mendadak lemas sekaligus bersemangat begitu melihat email dari Ega. Baru saja dikirim hari ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 4.5pt;"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >From:</span><a href="mailto:arjuna_mencari_kolor@hotmail.com"><span style=";font-family:";" >arjuna_mencari_kolor@hotmail.com</span></a><span style=";font-family:";" ><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 4.5pt;"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >Subject<span style=""> </span>: Maaf..<span style=""> </span><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Maaf membuatmu menunggu terlalu lama.<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" >Aku sudah pulang.<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.65pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><b><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku bingung harus bagaimana. Bibirku tersenyum tapi hatiku menangis. Haruskah aku berbahagia sementara aku sudah menutup pintu hati dan maafku untuknya?!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sulit juga bagiku untuk menahan rasa bahagia bertemu Ega di kampus. Ia yang sekarang kulihat jarang tersenyum. Bibirnya beku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi aku belum juga menyapanya sejak pagi. Dia juga belum menyapaku sama sekali. Tersenyum pun tidak. Entah lupa atau pura-pura tidak tahu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span>Ega menarik tanganku saat aku turun dari tangga. Beberapa mahasiswa lain berhenti karena jalannya terhambat, kemudian berlalu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa?” tanyaku dingin.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu kenapa nggak nyapa aku?!” tanyanya masih menggenggam tanganku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Harusnya aku yang tanya gitu. Kenapa kamu nggak ngehubungin aku selama di sana!? Kamu pikir aku senang-senang saja di sini!? Kamu emang nggak pernah ngerti perasaanku! Aku udah nunggu kamu terlalu lama tanpa kabar. Dan itu bikin hatiku sakit.” Aku mencoba melepas tanganku. Tapi pegangannya terlalu kuat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega malah menarikku kuat-kuat ke dalam mobilnya. Aku terduduk di sana. Lalu Ega menyusul masuk dan membanting pintunya keras-keras.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Baru kali ini Ega kasar sama aku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Di perjalanan aku hanya diam, nggak bergerak dan nggak ngomong. Kecuali bernafas. Aku tau aku dibawa ke mana, suatu tempat yang nggak jauh dari rumahku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Turun!” kata Ega dingin. Aku membuka pintu mobilnya dan turun ke halaman rumahnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega berjalan mendahuluiku. Dibukanya pintu besar dari kayu ukir yang memang tak dikunci. Seorang bapak-bapak tua sedang mencabuti rumput di halamannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku segera masuk saat Ega menyuruhku masuk. Rumah yang nggak asing bagiku. Aku sering tidur sini jika sedang jengah dengan keluargaku saat SMP. Tapi suasananya berasa lain sekarang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ngapain kamu ajak aku ke sini?” Aku melipat tanganku di depan dada. Ega masih berdiri di hadapanku. “Aku tetep nggak akan pernah maafin kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kamu harus ikut aku!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Lagi-lagi Ega menarik tanganku. Lebih kuat dari tadi. Akupun semakin kuat berontak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Jujur aja aku takut tanganku lepas.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tau arah jalannya. Ke kamar!! Ega bangsat!! Apa yang akan dilakukannya?!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Seorang perempuan setengah baya, tampak tenga asyik mebaca buku di tangannya. Kulihat rambutnya yang lurus tergerai di bahu masih hitam, tapi kerutan di keningnya menggambarkan kesusahan semasa hidupnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dia menyadari seseorang telah membuka pintu kamarnya dan lalu tersenyum menatapku. Ega melepaskan tangannya dariku dan berdiri di belakangku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dia mamaku,” katanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ibu itu berjalan mendekatiku. Perlahan kulihat air matanya mulai mengalahkan senyum tulusnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Matanya yang cokelat dengan hidung bangir dan bibir tipis menggambarkan garis-garis kecantikannya di masa muda. Benar-benar belum tampak tua.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Anakku..” katanya sambil memelukku. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tante..” Aku balik memeluknya hangat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Bukan, bukan tante. Aku mamamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku melepaskan ibu itu dari pelukanku. Aku bingung.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Anak Anda Ega, bukan saya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ibu itu menangis lagi. Sekilas aku agak tersentak setelah memperhatikan bibir dan hidungnya lagi. Itu milikku juga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku berlari ke ruang depan sambil menahan tangisku. Ega menyusulku sambil setengah berlari.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jangan pergi!” kata Ega ketika melihatku membuka pintu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku terhenti tanpa membalikkan badan. Kudengar langkah Ega mendekat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dia memang mamamu!” kata Ega kemudian, tepat di belakang telingaku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dengan cepat aku membalikkan badan, “Dia bukan mamaku! Aku nggak pernah punya mama! Kamu jangan pernah sekali-kali mencampuri urusan keluargaku!” Telunjukku nyaris menempel di hidungnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><span style=""> </span>“Bagaimanapun dia adalah mamamu. Dia yang udah nglahirin kamu ke dunia ini.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Sudah aku bilang, aku nggak punya mama jahat kayak dia!”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">‘PLAKK!’</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sebuah tamparan dari Ega mendarat di pipi kiriku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sakit sekali rasanya. Air mataku berhenti menetes. Kutatap mata Ega yang juga balik menatapku tajam. Aku kembali menangis.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku benci kamu, Ega!” kataku lirih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf. Maafin aku. Maaf udah kasar sama kamu,” Ega meraih kepalaku dan menyandarkannya di pelukannya. Aku tak dapat berbuat apa-apa selain menangis keras-keras di sana.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku benci kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maaf. Maafin aku. Aku udah bikin kamu kecewa,” Ega terus memelukku. Hangat sekali. “Aku juga nggak suka keadaan kayak gini. Aku nggak tau mesti bersikap gimana lagi sama kamu. Maafin aku, maaf.. Aku khilaf.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku larut dalam pelukan Ega. Hatiku benar-benar hancur. Aku nggak akan sanggup ngelepas Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku ceritain banyak ke mama tentang kamu. Dan saat aku nyebutin namamu mama ngotot pengen ketemu kamu. Sejak itu aku tau kalo kita ini emang saudara.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Saudara?!” aku berkata lirih sambil menggigiti jariku di pelukan Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku sebenarnya ingin diam aja dan nyembunyiin ini selamanya. Tapi aku nggak bisa.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa harus gini?! Kenapa mesti begini ujungnya, Ga? Ini susah.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku nggak tau. Aku juga nggak gampang buat nerimanya.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Gimana sama janji kamu ke aku? Kamu pernah janji sama aku, kan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku tau aku udah pernah janji untuk mencintai kamu sampai kapan pun. Tapi ternyata nggak bisa. Ini bukan jalur kita. Kita tidak bisa hidup bahagia seperti yang kita harapkan selama ini.” Ega membelai rambutku. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi aku nggak akan pernah buat kamu kecewa. Aku akan tetap mencintai dan menyayangi kamu selama-lamanya, seperti kemarin-kemarin, walaupun aku harus rela ngelepas kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega. Aku masih sayang sama kamu. Kamu cinta pertamaku. Aku masih cinta.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku bisa merasakan air mata Ega yang menetes di pundakku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega masih sempat mencium pipi dan keningku. Ciuman terhangat yang pernah aku rasakan. “Aku juga masih sayang sama kamu, adikku. Aku cinta sama kamu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku memeluk Ega semakin erat mendengarnya memanggilku adik. Ini benar-benar hal baru yang menyakitkan bagiku. Sesuatu yang sangat membuatku semakin merasa perih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maafkan mama, anakku.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku melepas pelukanku. Kulihat seorang ibu berdiri mengawasi kami tak jauh dari pintu kamar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku berlari ke arahnya dan memeluknya erat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku benci mama,” kataku lirih di telinga mama, “Aku benci!” </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Baru kali ini aku merasakan hangatnya pelukan seorang mama. Aku sama sekali nggak ingin melepaskannya. Rasanya pelukan itu bisa memberikan kedamaian di setiap hati yang sedang luka dan juga memberi celah sinar di setiap kegelapan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku benci mama.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku bisa merasakan air mata mama kini mengalir lebih deras daripada aku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: -4.5pt;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ega adalah kakak kandungmu,” mama memulai ceritanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kami duduk bersama di kursi teras belakang rumah Ega setelah adegan tadi. <i>Benar-benar bab yang menguras air mataku. </i>Ion tubuhku rasanya habis separuh hanya untuk nangis.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mama terpaksa ninggalin kamu saat umurmu masih seminggu. Saat itu papamu masih miskin. Orangtua mama tidak ingin mama dan anak-anak mama menderita. Mereka memaksa mama untuk ikut pindah ke Batam. Tapi papa tidak mengizinkan mama membawa kamu dan kak Rico. Saat itu Rico masih berumur empat belas bulan, jadi belum ingat apa-apa.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jadi papa sebenarnya tahu kalau Ega itu sebenernya saudara kembarku? Papa ngerti kalau kita kembaran?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mama menggelengkan kepala. Matanya menerawang jauh ke depan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Papamu nggak tahu,” katanya kemudian sambil menorehkan muka ke arahku. “Waktu mama melahirkan kamu, papa lagi di Balikpapan. Ibuku meminta satu di antara bayi mama. Mama turutin aja dan nggak berani ngomong sama papa. Kata ibu dia ingin merawat Ega buat hiburan di sana, karena memang tinggal nenek dan kakek aja.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa mama tega ninggalin papa, aku, dan kak Rico? Harusnya mama bisa menolak keinginan mereka dan tetap tinggal dengan kami bagaimanapun keadaannya, kan? Kenapa juga mama tega misahin aku dari Ega?” Aku masih tersengal-sengal mengatur nafasku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ega hanya diam saja memandang lantai. Aku tau dia masih terpukul.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mama membelai rambutku, “Mama diancam. Nenekmu akan bunuh diri kalau mama tidak mengikuti permintaannya. Memang konyol, tapi dia benar-benar akan melakukannya. Dan walau bagaimanapun dia mamaku juga, kan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kami terdiam. Kulihat Ega menatap kedua mataku. Aku tersenyum.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Ibu memintaku untuk tinggal sebentar di Batam karena kekekmu waktu itu sakit. Tapi ternyata setelah bapak meninggal, mama tetap harus tinggal di sana. Mama juga dipaksa untuk kawin lagi. Mama terpaksa ninggalin papa.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Tapi papaku nggak nikah lagi walaupun aku nggak punya mama,” kataku pelan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kulihat mata mama mengeluarkan air lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Kenapa mama nggak ke sini buat nyari kami? Paling tidak mama kan bisa..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mama pernah nyoba. Tapi nenek tahu dan ujungnya lagi-lagi ke nenek,” potong Ega. “Saat itu aku belum tau apa-apa. Yang aku tau mama bertengkar hebat dengan nenek.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Dan sekarang apa nenek sudah mengizinkan mama kemari?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Belum dan nggak akan pernah. Tapi nenek sudah meninggal sebulan lalu.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Aku..”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maafin mama, ya?! Begitu mama denger namamu dari Ega, mama semakin yakin kalau kamu memang anak mama. Maaafkan mama sudah membuat hubungan cinta kalian rusak. Tapi selamanya, mama yakin, kalian akan lebih bisa mencintai sebagai saudara.” Mama menghela nafas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Kami bertiga terdiam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Jujur saja, mama juga masih mencintai papa. Walaupun mama menikah lagi, itu tidak berdasarkan cinta,” kata mama kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ternyata selama ini aku salah tentang mama.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mama tahu kalo kak Rico juga sudah nggak ada lagi?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Mama mengelus dadanya pelan sambil menunduk. Seakan-akan merasakan sakitn hati yang sangat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Mama udah tau,” kata Ega.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">“Maafkan mama. Mama tau ini kesalahan mama. Maafkan mama.”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b>10.<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b>SEPuLuH<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hujan masih turun dengan derasnya sejak tadi sore. Kulihat langit begitu gelap. Bintang dan bulan pun masih bersembunyi. Hawa dingin menerobos jendela kamarku yang belum sempat aku tutup. Aku masih terbawa arus emosi, menangis tanpa henti.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku masih sayang Ega. Tapi dia kakakku yang lahir dua menit empat detik setelah aku, saudara kembarku. Bagaimana mungkin aku bisa mencintainya?!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Ini semua gara-gara mama.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><i>Bukan! Gara-gara penulis!<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Sekarang bagaimana aku harus menceritakannya sama papa bila nanti ia pulang? Apa papa mau menerima mama lagi setelah apa yang udah mama lakukan sama keluarga ini? Aku termakan kebingunganku sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hatiku rasanya sakit sekali. Seumur hidup, rasanya lebih sakit daripada ditinggal mama. Aku nggak kuat. Cinta terlarang seperti ini membuatku bener-bener merasa semakin sesak. <span style=""> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku keluar menyambut hujan. Jalanan di kompleks perumahan ini begitu sepi dan lengang. Lampu-lampu penerang jalan hanya remang-remang saja walaupun kilaunya putih. Mendung telah mengalahkannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tak kulihat seorangpun berlalu. Bahkan sehelai daun kering yang sering terbang terbawa angin pun tak tampak. Hanya ada suara gemericik air hujan dan aku. Sepertinya mereka takut terkena basah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku membiarkan tubuhku kuyup oleh air. Hujan benar-benar mengerti perasaanku saat ini. Aku sudah tidak dapat membedakan lagi apa yang tertelan, air hujan atau air mata.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Semakin jauh aku berjalan, semakin banyak kenangan manis yang terlintas di benakku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku sungguh tidak kuat lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Cukup tajam. Buktinya kulitku mengelupas juga. Terus, terus, terus, dan terus kugoreskan pisau lipat itu di pergelangan tanganku. Sama sekali tidak perih ataupun sakit. Mungkin kalah dengan sakit dan perihnya perasaanku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku tidak bisa merasakan apa-apa lagi. Aku terjatuh di jalan beraspal yang basah. Benda itu masih tergenggam di sisi tangan yang lain. Cairan merah kental bercampur dengan air hujan dan terus mengalir dari tanganku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Semuanya terasa gelap. Bayangan akan kenangan-kenangan itupun semakin pudar. Pikiranku buyar, rasanya seperti ingin melayang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hatiku sakit.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Dan sekarang lebih terasa sakit</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Jauh lebih sakit.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Hidupku penuh luka. Getir-getir kehidupan tak sepantasnya aku lalui. Aku menyerah menghadapinya. Aku memilih mengakhirinya daripada terus berkutat dengan kepedihan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Samar-samar, kulihat wajah kak Rico tersenyum hangat di hadapanku. Begitu tenang dan nyata. Aku tidak sabar lagi meraih tangannya dan ikut merasakan kedamaian abadi itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Tapi paling tidak sesuatu yang lain yang aku inginkan terkabul. Kini lebih damai. Aku bisa melihat keluargaku berkumpul kembali. Setidaknya saat mereka mengerubungiku, menatapku dengan penuh tangis sampai ke tempat peristirahatan terakhirku.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;">Aku memang tak setegar aku. Tapi selamanya, inilah aku..</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;" align="center"><span style="font-size:78%;"><span style=";font-family:";" >_Tahu Apa Kamu Tentang Cinta!_</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:78%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:Papyrus;" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 4.5pt; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Kau pikir apa selamanya cinta itu indah?<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 4.5pt; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Nyatanya malah balik menjerat leher..<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 4.5pt; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Menyisakaan bekas-bekas perih..<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 4.5pt; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 4.5pt; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Kau pikir apa selamanya cinta itu penuh luka?<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Nyatanya ada yang bahagia karenanya..<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Tersenyum puas, tertawa pun lepas..<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Kau pikir kau tahu apa tentang cinta?<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Nyatanya kau buta juga menilai cinta..<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Siapa kau?<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; text-align: right; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="right"><span style="font-size:78%;"><i><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Sok tahu apa itu cinta!<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; line-height: 150%;"><span style="font-size:78%;"><b><i><span style="font-family:Papyrus;"><o:p> </o:p></span></i></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt; line-height: 150%;"><span style="font-size:78%;"><b><i><span style="font-family:Papyrus;"><o:p> </o:p></span></i></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><i><span style="font-family:Papyrus;"><o:p> </o:p></span></i></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><i><span style="font-family:Papyrus;"><o:p> </o:p></span></i></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><i><span style="font-family:Papyrus;"><o:p> </o:p></span></i></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><b><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.65pt;"><span style="font-size:78%;"><i><span style=";font-family:";" ><o:p>
<br /></o:p></span></i></span></p> vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-4791620662732311652009-03-17T10:38:00.000-07:002009-03-25T11:29:28.049-07:00kenali aku .<div style="text-align: center;"><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka celana jeans</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci rok</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka cermin</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci jam</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci lama</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka marah</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka hitam</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci pink</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka mawar putih</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci malam hari</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka dini hari</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka pukul dua pagi</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka kopi tanpa gula</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka hujan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka hujan deras</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci gerimis</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka tanah basah</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka wangi tanah setelah hujan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka bau hutan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka suara hutan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka alam</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka daun</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci dingin</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci panas</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci hangat</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka air</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci cincin</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka kalung</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci anting</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka gelang kaki</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka bulutangkis</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci basket</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka bola</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci futsal</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci renang</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci billiard</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci janji</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka gelap</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci lilin</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci kata ‘serius’</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci 23</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci tahun baru</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci ulang tahun</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci kebahagiaan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka kehidupan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka menungguu</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci piknik</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka perjalanan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka sendiri</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci menyendiri</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci SMA</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka SMP</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka pipi</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka lesung pipi</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci ciuman di pipi</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka bercanda</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka bercanda berlebihan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci bercanda serius</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci berlebihan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka memancing</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka sungai</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka air terjun</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci kolam</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci ikan air tawar</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka ikan laut</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci pantai</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci pasir putih</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka laut</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci lembah ugm</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci sakit</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci game</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka ular</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci ulat</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci kambing</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci nasi</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci unggas</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka menangis</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka mengeluh</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci mengemis</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka munafik</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci orang munafik</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci pembohong</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci pecundang</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci penakut</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka pemberani</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci sok berani</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka menunggu</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka wanita seperti ibu</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci wanita sepertiku</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka pria bukan seperti bapak</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka pria lembut</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci wanita manja</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci mama</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka ibu</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka melamun</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka asam</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci pahit</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci manis</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci rindu</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci akhir cinta</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci pilot</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci cerutu</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci jaket jeans</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci harapan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci minyak rambut</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci Tukul</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka Nichole</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka Revanno</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci sinetron</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka film india</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka lagu Indonesia</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka Idonesia</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka Bantul</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka barat</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci timur</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci kanan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka kiri</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci mengalah</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci ditemani</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci mimpi indah</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka mimpi buruk</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci sejarah</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci masa depan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka kekinian</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci kenangan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci diingatkan</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci mengingat</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku benci teringat</span><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Aku suka diingat</span><br /></div>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-78614308284066217172009-03-15T00:46:00.000-07:002009-03-15T01:12:57.762-07:00menulis<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link style="font-family: trebuchet ms;" rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cfelly%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link style="font-family: trebuchet ms;" rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cfelly%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link style="font-family: trebuchet ms;" rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cfelly%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);">Tulisan yang dipaksa ternyata tak bisa digunakan untuk mengungkapkan pikiran seseorang secara murni dan utuh–ya iya lah-. Biasanya ketika seseorang ingin belajar menulis atau ketika ia mulai tertarik untuk menulis, akan muncul begitu banyak kata-kata yang sekiranya dianggapnya langka maupun imajinasi-imajinasi yang begitu menggoda untuk dituliskan. Sayangnya tidak semua penulis mempunyai kontrol yang baik untuk mengatasinya dan ini merupakan salah satu hal yang susah dihindari oleh para penulis pemula. <i>Scara juga masih pemula?!</i></span><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);">Bagaimana menyalurkan aspirasi-aspirasi tersebut dengan benar?</span><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);">Saat seorang penulis mengistirahatkan pikirannya di waktu malam, dapat dipastikan ia akan bangun lagi dan mulai menyalakan komputeruntuk menulis lagi, meskipun sebelumnya ia sempat menghabiskan waktu berjam-jam di depannya. Pasalnya pikiran-pikiran unik itu baru akan muncul saat otak merasa tenang atau saat penulis mengalami suatu kejadian menarik. Namun yang paling mengganggu adalah jika pikiran-pikiran tersebut datang di saat-saat akan tidur, sehingga timbul angan-angan yang begitu memaksa penulis untuk segera menyalurkan apa yang ada dalam pikirannya. Apalagi ketika tulisan tersebut belum terselesaikan, maka akan semakin kuat pula keinginan untuk melanjutkannya. </span><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);">Mengapa?! Karena apabila pikiran-pikiran yang bersliweran ini tidak cepat-cepat dituangkan rasanya tidak ada kepuasan tersendiri dan bisa jadi membuat tidur tidak pulas.</span><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);">Namun sesungguhnya justru yang seperti ini yang merusak jalan pikiran penulis. Sebab tulisan tersebut sebenarnya bisa dibuat lebih maksimal. Otak cenderung dipaksa untuk terus berpikir melewati setiap alur dengan beberapa lekuk konflik dan pemecahannya yang tentunya harus dikemas secara menarik. Tetapi ide-ide legit pemaksa tadi tidak seutuhnya bisa dipercaya karena terkadang membuat penulis begitu terpacu sehingga harus memaksakan tulisannya atau malah bercampur dengan ide yang lain yang pada akhirnya membuat penulis menemui jalan buntu untuk mengkhatamkan tulisannya.</span><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);">Otak seharusnya diberikan kebebasan untuk berimajinasi –tapi jangan asal-. Alur yang ditulis tidak cukup hanya sekali ketik. Ada hal lain yang harus dipikirkan masak-masak untuk jalan cerita sesudahnya. </span><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);">Sebenarnya semua kembali lagi pada masing-masing orangnya. Tapi jika dilihat lebih jauh, memang, tulisan yang dipaksa berkesan seperti dibuat-buat sehingga tidak dapat menampakkan karakter asli penulis dan suatu saat penulis akan merasa tidak puas dengan tulisannya jika ia menemukan ide lain yang ternyata jauh lebih menarik. Penulis akan berusaha keras bagaimana untuk mengganti tulisanya dengan apa yang ada di kepalanya sekarang. Parahnya lagi, ketika metode seperti itu tetap diterapkan, penulis akan mudah lupa dengan isi tulisan yang pernah dibuatnya.</span><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);">Hho. Ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi. Sampai sekarang juga masih pengen bisa nulis tapi belum bisa-bisa. Masih terus belajar..</span><o:p></o:p></span></p> vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-55059719197919459232009-03-14T10:37:00.001-07:002009-03-15T01:34:40.324-07:00tips abstrak buat yang patah ati..<span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Pernah mutusin pacar? terus bis itu ngrasa kecewa?<br />Atau malah diputusin pacar?<br />Hadoh..<br /><br />Kadang rasa kecewa habis mutusin mantan ato rasa sakit karena diputusin emang sering ganggu banget buat nglanjutin idup kita yang emang pada keyataannya uda nggak sama-sama dia lagi.<br /><br />Okelah, untuk case pertama. Kamu mutusin mantan cuma karena masalah sepele dan ternyata setelah itu kamu ngrasa kecewa uda mutusin dia,, Apa kamu bakal ngajak dia balikan lagi? Kalo iya aku bakal ketawa agak kenceng, terus kenceng, terus kenceng banget.. cx<br />Malu lah,, gengsi. Masa baru kmaren bilang A skarang bilang B? Ya iya, sih, cinta emang nggak kenal gengsi. Kalo masi cinta kenapa musti pakek malu… Tapi paling tidak kita menjaga harga diri lah di depan mantan. Tahan dulu beberapa waktu dan pikir pikir lagi apa untung dan ruginya kalo kita balikan sama mantan. Kalo emang nggak bisa idup tanpa dia ya uda, ajak balikan. Tapi kalo nggak ya baguslah!xp<br />Dan satu tapi lagi. Jangan terus berpikir positif dia mau nerima kamu,, siapa tau dia malah hepi bwanget diputus kamu?? Liat juga perasaan dia yang sekarang kae gimana,,<br /><br /><br />Tros, kalo kamunya nih yang diputusin sama mantan… Yang suakit bwanget cuman karena kamu masih sayang, masih cinta sama, masih pengen sama dia,, Emmmm… Susah emang,<br />Apalagi kalo kayaknya hubungan kalian tu baik-baik terus, jarang ada masalah, uda ngrasa saling cocok, bahkan putuspun dengan baik-baik hanya karena masalah segedhe upil tengu,,, aduh,sakiiiiiiiiittttt,,,,,,,<br />Tapi bukan berarti selamanya bakal kek begitu kan?? <br /><br />Nih tips2 dari saya ..<br />1. Nangis yang banyak. Boleh lah satu dua hari ato sampe empat hari kamu nangisin dia. Luapin semuanya dari A sampe Z. Apapun. (Tapi jangan nyalahin kalo mata kamu jadi kae baso tenis)<br />2. Trus kalo uda ngrasa puas nangis, coba mandi keramas (sambil nangis lagi jugag boleh). Tapi habis mandi kudu diem, cup.<br />3. Tutup mata,tarik nafas panjang, melek, hembusin. Tanemin dalam ati : dia udah pergi,<br />4. Malem harinya kamu cari waktu buat sendiri aja ke suatu tempat, bisa di tempat ngopi ato di makam kalo mau. Biarkan diri kamu merasa kalo udah bebas, da lepas. Biarin diri kamu sadar kalo kamu uda sendirian sekarang. Bicaralah pada pikiranmu untuk berhenti memikirkannya.<br />5. Coba berpikir dewasa. "Halah, cuman dia. Brarti emang bukan buat aku." atau "Masih sakit dewi persik ma saipul jamil ah, sampe cere padal uda lama gitu."<br />6. Pulang ke rumah. Tidur. sebelum tidur matiin lampu, berdoa sama Tuhan, yakin kalo ini jalan terbaik.. Ada rencana besar dibalik sakit hati yang luar biasa itu.<br />7. Mau benci sama mantan ato mau baik2 aja, itu sih terserah. Yang jelas kurangin intensitas buat mikirin dia. Perbanyak solat malem, curhat sama Dia.<br />8. Maen sama temen. Satu aja dulu. Kalo bisa yang sejenis kelamin. Critain semuanya, karena aku yakin banget sahabat sejenis kelamin ini mau dengerin semua uneg2 kita dan ngasi solusi yang ok.<br />9. Maen sama temen2. Cari tempat yang oye. misal naik gunung ato panjat tebing. ato malah gali sumur. pokoknya gerak dalam suatu kegiatan yang melibatkan banyak temen.<br />10. Masi inget juga? Kalo iya, coba cari tau lagi tentang mantan. Bukan cari tau tentang perasaan dia ke kau sekarang kek gimana, tapi cari tau apa keburukanya selama ini yang kamu nggak tau. usaha buat mule ngebenci dia. benciin aja, it's okay. tapi tetep berteman. Noh, piye kui?? benci tapi teman. anggap aja dia 'kejem'. adil pan?<br />11. lirik orang lain. usahain kamu mule suka sama orang lain. sebatas sukak aja dulu, jangan lebih. biar otak kamu beralih ke dia. tapi ingt, jangan cari pelarian..<br />12. perbaikin diri, perbaiki penampilan. semua harus gress. biar mantan nggak bangga karena liat kamu kusut habis diputusin dia. sorryyyyyyy.....<br />13. Lupain dia. Jangan ngajak balik. Orang dia yang minta putus? berarti itu maunya dia dong? masa kita ngrengek2 ngajak balik..<br />14. Bersemangatlah. cinta masih panjang. jalan hidup masih sangat panjang dan penuh liku. ini bukan akhir dari segalanya. bangkitlah. berjuanglah. hidup kita bukan cuma buat cinta, tapi juga buat makan. hadoh..<br />15. Yakinin diri kamu : KAMU BISA HADAPIN MASA2 INI.<br /><br /><br />Uda. abstrak bukan? hahahaha.<br />Gimana ya? Dua-duanya sama2 sulit, sih. Tapi kalo kita yakin kita bisa lalui itu pasti sembuh jugag kok.<br /><br /></span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-32726911153641120332009-02-05T08:49:00.000-08:002009-03-15T00:34:12.374-07:00i love this poem<p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget his name forget his face</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget his kiss and his embrace</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget his love that you once knew</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Remember now there’s someone new</p> <div style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center"> </div> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the fun that you once shared</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the fact that he once cared</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the times you spent together</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Remember now he’s gone forever</p> <div style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center"> </div> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget how you memorized his walk</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the way he used to talk</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the things he used to say</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Remember now he’s gone away</p> <div style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center"> </div> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the way he used to phone</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the you were alone</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget he was your whole real world</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Remember now he loves another girl</p> <div style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center"> </div> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget his gentle teasing way</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the fact that you saw him today</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the things he used to do</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Remember now she loves him too</p> <div style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center"> </div> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget him when they play your song</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget you cried all night long</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget how close you once were</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Remember now he’s chosen her</p> <div style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center"> </div> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the thrill when he walks by</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the times he made you cry</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the way he spoke your name</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Remember now you’re not to blame</p> <div style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center"> </div> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the way he used to look</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the loving you once took</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Forget the times he made you sad</p> <p style="font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;" align="center">Remember now she makes him glad</p> <p style="color: rgb(255, 204, 204); font-weight: bold;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:12;"><br /></span></p>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-33188102531503361672009-01-26T05:44:00.000-08:002009-03-25T11:29:28.049-07:00aku masih harus belajar untuk percaya<span style="font-size:85%;"><span style="font-family:trebuchet ms;">aku ada sebuah kata bijak dari seseorang yang udah bikin aku nyadarin sesuatu.</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">dia bilang, </span></span><span style="font-style: italic;font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" ><br /><br />seorang lelaki bukan bener2 seorang lelaki ketika dia tidak bisa mempertanggungjawabkan ucapannya.</span><span style="font-style: italic;font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" > menjadi menijikkan ketika ia harus menarik ucapan dan menjilat ludahnya sendiri.</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="font-style: italic;font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >ia tak lebih dari seorang banci yang ketakutan saat harus menghadapi sebuah kenyataan hidup.</span><span style="font-size:85%;"><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">sebelumnya aku berpikir bahwa ucapan-ucapan yang keluar dari setiap bibir orang yang bisa kupercaya adalah benar dan benar. namun ketika kenyataan membuktikan bahwa itu semua hanya omong kosong sebagai akibat dari emosi sesaat, maka aku kembali sulit mempercayai orang. dan akupun mengerti, ketika kita sulit mempercayai orang, maka akupun menjadi sulit untuk juga dipercayai. belajar percaya memang sulit. aku sudah coba pelajari hal itu selama 17 tahun terakhir hidupku, sejak aku pertama diberi tahu dan belajar percaya bahwa kedua orang tuaku itu memanglah benar adanya sebagai orang tua kandungku. namun nyatanya hanya sedikit yang kini aku sadari menjadi suatu hal yang benar-benar membuatku yakin..</span><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">di mana sebenernya letak kesalahan atas ketidakpercayaanku? apakah salah ketika aku menaruh ketidakpercayaan kepada seseorang lantaran suatu alasan yang mungkin di mata dan pikiranku itu logis sedangkan di pikiran orang lain tidak? aku hanya ingin sesuatu yang seharusnya memang benar, dikatakan dengan benar, dan sesuatu yang tidak benar dikatakan bukan dengan kebohongan yang secara lugas dan berakhir menjadi sebuah kemunafikan.</span><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">dan diapun tak akan pernah tahu jika pikiran ini lah yang sebenarnya memenuhi otakku.</span></span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-83454863657621809362009-01-26T05:20:00.000-08:002009-03-15T00:37:45.865-07:00daku datannnngg<span style="font-size:85%;"><span style="font-family:trebuchet ms;">lama sekali daku ndak posting..</span><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">kini daku kembali dengan segala penat dan kesibukan yang selama ini melanda dan memporak porandakan duniaku..</span><br /><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">dua bulan lalu ada OR ANYE, pameran kompi yang pualinnnngg kuerend di seluruh dunia..</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">hahahag..</span><br /><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">huft...</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">ada ndak yang percaya sama jodoh? aku uda bertanya sama beberapa orang tapi aku belum dapet jawaban yang bener-bener bisa bikin aku saklek, nih. wkwkwkwk.</span><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">dunia memang sempit sekali, saking sempitnya lama-lama krasa sesak buad aku.</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">bukan cuma karena badanku yang tiap hari makin melar, tapi karena kondisi belakangan jugag..</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">fiuhhh.. jadi ndak pengen posting gila ni.. ati lagi ndak bisa diajak dame. hhag.</span><br /><br /></span>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-46591236693679060432008-10-04T16:13:00.000-07:002008-10-04T17:15:27.089-07:00<span style="text-decoration: underline;"> <br /><br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtq9urK2PPD7KRZso5HSWYi4uKucsZyDAAoK4-uqo_oLceFnRiU0TL7HrjFX9R5kFYaKr2KYlHe9VKtiKwSRAaeARX4xI3RyMp2a0vwy7Rb5h4hgx5LfcvxXmwZjRM_L8rB_gFU95XU0E/s1600-h/mboh+329.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtq9urK2PPD7KRZso5HSWYi4uKucsZyDAAoK4-uqo_oLceFnRiU0TL7HrjFX9R5kFYaKr2KYlHe9VKtiKwSRAaeARX4xI3RyMp2a0vwy7Rb5h4hgx5LfcvxXmwZjRM_L8rB_gFU95XU0E/s400/mboh+329.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253441260096447522" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold;font-family:trebuchet ms;" >.heppi lebaran, ya, semuanya ajja.</span><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 51);font-family:trebuchet ms;" >..minal aidzin wal faidzin..</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 255, 153);font-family:trebuchet ms;" >.mav lahir batin.</span><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 204, 204);font-family:trebuchet ms;" >..plis forgif ol mai misteks..<br /><br /><br /><span style="color: rgb(204, 102, 204);">_vhe_</span><br /></span></span></div>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-55825883424278384322008-10-04T15:50:00.000-07:002009-03-15T00:38:32.045-07:00Bener2 gila ni hari. 4 oktober.<p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Rencananya mau bangun pagi, ngerjain pkn yang udah harus dikumpulin tanggal 6. Eh, bangun-bangun udah jam 7. Ya udah, ngumpulin nyawa dulu.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Tiba-tiba ada tilpun. Wah firasat udah mulai nggak bagus. Pak ketua calling.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“heh, mbak vely! Aku kesitu ya.. kamu dapet tugas baru.”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“waduh. Ya, ya. aku bangun.”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Keluar-keluar udah disambut nyokap yang ngomel-ngomel gara-gara si tesla lama nggak aku kasih makan. Ya udah aku terpaksa ngontel dulu buat nyari ikan. Pulang-pulang udah jam tengah 9. Pak ketua belum dateng jugag.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Pengen ngenet ke warnet nungguin orang. Ah, nanggung banget. Nggak ada kerjaan mending dengerin mp3.. nggak lama yang ditunggu dateng. Nyodorin tugas seabrek.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“ini ya. diketik trus entar diprint.”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“diamilnya kapan, nih, mas?”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“Yan tar habis maghrib.”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“Apa??”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“ya ampun. Jangan ngeluh. Ini tugas.”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“Iya.”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“Sama undangan rapat KPU sekalian, lho.”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Tugas c tugas.. undangan sih gampang, tapi proposal pemilu masa dadakan gini… T.T</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Jam 10. Beliaunya pulang, aku masi tersentak. Jiwa masi tergoncang.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Halah! Berle!</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Ya udahlah nggak jadi ngenet ke warnet, di rumah aja mumpung sabtu. Lagian cuman nyari bahan pkn. Udah dapet beberapa bahan, tiba-tiba ada yang ngechat di ym. Ah, kawan lama! Jadi terlibat pembicaraan panjang lebar. Padal tugas lum kelar.. T.T Ah, sign out aja. </span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Baru aja mau baca bahan buat referensi, eh, ada tamu. Orangnya ibu dateng ma keluarganya. Huwaaaa… repot sangat banyak anak kcil.. numpuk sampe empat di rumah. Pelampiasanku tilpun seseorang bernama dance. Kirain habisnya murah, ternyata muahallll.. dasar MMM.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Hhe.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Ngik2, mau ngerjain tugas lagi, tapi kompinya dipake adekku ngegame sama anak2 kecil yang tadi. Ah!! Ancrit..</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“Ve, jemput mas Ayo’ sana. “ bokap teriak-teriak bikin tambah pusing.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“Ah, emoh! Males!”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">“Nggak usah bantah!”</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Akhirnya malah jadi jemput mas Ayo’ yang baru pulang dari Bali. Hiks2. Tugasku terbengkalai…</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Pulang dari jemput mas Ayo, tiduran mpe jam atu. Tapi malah keblabasan mpe setengah empat. Hiks!! Sore amat, nih??Ah, biarin.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> Aku langsung masak buat mamam sendiri jam 5 baru kelar terus mulai nyari kompi buat ngurusin proposal. Ngebut sampe jam tujuh. Mana diganggu dua makhluk halus yang tiba2 muncul di mxit, lagi? G ngerti sikon banget. </span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Tapi akhirnya kelar juga tuh revisi proposal 13 halaman. Dari pendahuluan, rencana pelaksanaan, pasal2, anggaran dana, rundown, sampe undangannya sekalian.. Huff.. Bangga! Keren.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Ada yang mau ngrekrut jadi sekretaris negara?????? Silakan hubungi saya di nomor ini.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Hhe.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Wah, tapi pkn ku????? T.T</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Hbs solat, trus ngapa-ngapain, mandi bentar akhirnya lagi-lagi keganggu satu makhluk berinisian dance di mxit.. ngobrol lagi, ngopi bareng, ujan-ujanan bentar di teras, terus sekitar jam setengah sepuluhan lagi tersentak!</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Tugasnya???????</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Baru kemudian baca referensi sekitar 20 menit dan mule ngerjain. Tiba2 ketua yang tadi dateng ngambil tugas. Bayangin! Kateanya habis maghrib! Ini jam brapa???</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Baru dapet satu halaman mpe kisaran jam 12 –lama bgt kan?? Kebanyakan ngobrol, c— jam satuan gitu ada satu lagi makhluk muncul, yanche! Jadi deh ngerum bertiga ngomongin samting yang super geje banget sedunia. Ngga ada matinya!!! Hehe. Terus jam duaan pada cabut.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Sejauh ini sampe jam setengah empat tadi aku udah dapet 4 setengah halaman, terus ngedit-ngedit mpe subuh. Kurang satu poin. Ntar mau nyari bahan dulu.</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Karena nggak bisa tidur cz emang udah pagi akhirnya nggak usah tidur aja sekalian. Dan karena nggak ada kerjaan ku nulis postingan ini, mpe matahari terbit….</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">T.T</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Oh, GOD…. Aku mau ngenet sekarang,,</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0in;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Udahan, ini juga postingan geje banget, sih???</span></p>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-51464419159453010702008-10-04T15:44:00.000-07:002009-03-15T00:39:31.088-07:00Balada dua orang gila!<p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"></p><p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : p</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : apa?</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : aku home alone mneh</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : ngopi nyambi ngudud</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : wah, enak.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : ning ana sing kurang</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : opo? Temon?</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : hehe</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : plg sk kopi ap?</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : my café. Anyar.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : aku nescaffe.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : nescape classic pait.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : tar, bikin kopi dulu, pindah kamar</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : gurih tp pait</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : nescape kl dingin asem</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : p</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : opo?</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : aja ngombe kopi</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : ndak maag</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : ben, wis kerep ngopi</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : ngeyel</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : kowe maag po? </span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"> <span style="font-size:85%;"><i>c*t*k is now sad</i></span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : ora</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : p</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : ngopo kok set?</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : aku sett.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : jgn sdi. km sedi aku ikut sedi.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : ngopo?</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : 1</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : wong tuaku wis mulih</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : 2</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : wis ra iso ngudud</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k :3</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : irungku bimpet</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : mampet udu bimpet</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : 4</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : aku ra iso ngambu</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : 5 </span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : aku mangan roti</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : Ah, ra penting</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : 6</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : jebul rotine wis mambu</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : hahahaha..</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : selamat anda sdg bruntung.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : kau tlah mmbuatku ktawa mlm ini</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : 7</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : wetengku loro</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : gantian.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : km udah nybtn 7 hal yg bkin km set </span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : ak mo nybtn knp ak hepi bgt hr ini.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : 8</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : aku pngn muntah</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : 9</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : pahlawanmu ra ol</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : 10</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : ra penak</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : gentenan, cuk</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : wu..</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : dngerin aj</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : aku hepi</span></p> <p style="margin-left: 0.75in; text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> 1. msi bs bgn pg ini</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> 2.msi bs syng ma orang</span></p> <p style="margin-left: 0.75in; text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> 3.msi bs pny tmn kyk kamu</span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> 4.msi bs liat ujan mski g smpt nyium wangi tnhny</span></p> <p style="margin-left: 0.75in; text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> 5.msi bs nangis dlm ati,artny ku msi pny prsaan.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : km hepi ak jg ikut hepi</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : wuzz..</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : dan yg jls ku hepi liat km ikut hepi.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : puitis</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : p</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : ap?</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : pengen mutah</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : kluarin aj</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : srh kerikin ibu</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : gah</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k :aku anti loro diobati</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : sok</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : bem</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : eh, ben</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : haha</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : wis metu titik</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : diminyakin</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : perut ma dada.</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : gah</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : biar g msk angin</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k :minyak pliket</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : minyak ky putih</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : dudu jlantah!</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> (diem beberapa waktu)</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : tak..???</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : apik2 wae to?</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : p</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> c*t*k : mambu bgt</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : hah? kowe tenanan minyakan nggo jlantah?</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : weh,,, Tak?????</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : tak.. jlantah opo? Gereh?</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : Tak..</span></p> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> You : HEH!!!!!</span></p> <p face="trebuchet ms" style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><br /></span> </p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255); font-weight: bold;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Jadi, dapatkah kalian menyimpulkan? Apa yang kira2 dilakukan c*t*k saat itu?? SIAPA INI YANG BODOH SEBENERNYA?</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span> </p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span> </p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 100%; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /></span> </p>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-84480677400209306802008-10-04T15:43:00.000-07:002009-03-15T00:39:31.089-07:0027 september<p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Huehehehe..</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Udah berapa hari ni, ya nggak masuk kuliah? Serasa udah sewindu, kangen banget ma temen2 semua..</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Tapi beruntunglah ada mxit ciptaannya frisce, yang gara2 dia ada aplikasi tuh barang terlarang di hengponku yang sebenernya sama sekali nggak support blas.</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Sayangnya temenku baru beberapa : dance, frisce, melati (disamarkan), inche, bache. Sebenernya ada lagi, sih. Namanya joe, iin, erry, sama tred.. tapi yang empat ini kalo aku ngechat mesti jawabannya panjang lebar! pake bahasa inggris lagi! Bikin jengah..</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Ah, sudahlah! Ganti topic!</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Hari ini yangbikininakumxit marah ma aku, nggak tau gimana awalnya kok bisa marahan. Padal aku dah minta maaf juga, tapi tetep aje die mareh ama ane.. Jadi sedikit menahan hawa nafsu buat mxitan ma dance..</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Begitu ketemu dance di mxit pas malemnya, ternyata beliaunya lagi muntah2. Entah karena harga daging kambing yang melonjak tajam atau bagaimana, dia nggak keluarin tuh muntahan, tapi dimimik lagi.. Oh dear, nikmatnya..</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Lain lagi ma yanche! Begitu keluar dari mxit, terus smsan ma dia, ngomongin bola. Entar malem ada manchaster united di tipi one!!!! Eh kirain ini tanggal 21, jadi tag pikir mu maennya ma Chelsea.. ternyata salah besar!!! Ini tanggal 27! Ya robbi.. aku ke mana aja seminggu ini?? bodohnya!? Yang jelas taruhan makan. Yang baca : doain aku!!!!!!</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Akhirnya keluar dari mxit gara-gara dance mau tarweh, berhenti smsan ma yance juga karena dia mau tarweh. (walopun bejat mereka sumpah rajin traweh!) Jadi kuputusin buat smsan ma temen cowo pas sd dulu. Bukannya smsan yang lebih baik di sini malah belajar meramu bir.. </span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Ini hasil berguru ke dia :</span></p> <ol style="color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><li><p style="margin-bottom: 0in;"><span style="font-size:85%;">AM + buavita jeruk/jambu</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in;"><span style="font-size:85%;">AM + Heineken</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in;"><span style="font-size:85%;">Vodka + kratingdaeng + m150 = sunrise</span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Wah, kacau kacau.. Sesat… T.T HUWAAAAA… YA ALLAH!!!!!!</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Tapi berkatnya aku bisa bikin satu resep baru. Tag namain sunset. </span></p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><b>*AM + Heineken + fanta + susu + kuku bima + buavita + kratingdaeng + m150 + hemaviton + irex max + baygon = sunset.</b></span> </p> <p style="margin-bottom: 0in; color: rgb(255, 255, 255);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Sok atuh yang belon pada nyobain buruan nyobain!</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms; color: rgb(255, 255, 255);"> </p>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-47176087128631930942008-10-04T15:40:00.000-07:002009-03-15T00:39:31.089-07:00ngik ngik..<p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">eh, aku lagi inget. ada postingan yang statusnya masih draft.</p><p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">diposting aja lah.. daripada nganggur.</p><p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">basi, sih..<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">9 agustus. Ada lomba senam di kampungku dan aku salah satu pesertanya. Tiba giliranku maju bersama ibu2 yang lainnya. Ada satu gerakan yang aku nggak bisa. karena gebangetan nggak bisanya, akhirnya aku ganti aja pake goyangan dangdut..</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">Nggak penting!</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">Udah selesai lomba, aku nongkrong bareng anak2 kecil di pinggiran tembok. Ada satu anak namanya Cindy kelas 1SD. Kebetulan aku lagi iseng banget..</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Cin, aku kasi tau sini.”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Apa, mbak?”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Aku kasi tau rahasia. Tapi kamu janji g bilang siapa-siapa?</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Janji, mbak! Demi Tuhan!”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Bener?”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Iya!”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Ah, tapi enggak, ah.. ntar takutnya kamu bocor..”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Nggak! Bener deh!”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Tapi bener ya?</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Iya!”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Sebenernya…. Ah tapi jangan dikasih tau orang beneran, ya?”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Iya, iya!”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Sebenernya aku itu power ranger lho..”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">Deng.. deng!!!! Si Cindy kaget bukan kepalang. Tiba-tiba ada anak kecil sebaya dia satu lagi dateng. Namanya diva.</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Masa!?!?!?”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Iya!”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Beneran?”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Beneran!”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Apaan, sih, mbak?” Divanya rupanya penasaran juga.</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Ada aja! rahasia!”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Apae”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Ada aja! Eh, Cind jangan kasih tau orang lain, lho..”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Tapi kalo mama boleh, kan?”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Eh, jangan!”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Apae?” Divanya ngotot. Lama-lama nangis. Nangis beneran.</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">Dan akhirnya…</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Aku sebenernya power ranger lho..”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Masa, mbak?”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Iya. Cuma kamu sama Cindy yang tau. Tapi jangan bilang iapa-siapa beneran lho.. Atau kalo enggak nanti udah nggak ada power ranger lagi di TV, soalnya aku marah.</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">“Iya, mbak. Janji!”</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;">Aku langsung ngeloyor pergi dengan tawa kemenangan.. Ah, anak-anak..</p> <p style="margin-bottom: 0in; font-family: trebuchet ms;"><br /></p>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-799411174079022018.post-92002769750719572008-09-24T07:19:00.000-07:002008-09-24T07:23:33.039-07:00<p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="color:#33ff33;">butuh lagunya new etta :</span></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"></span></p><p align="center"><span style="font-size:180%;"><strong><span style="color:#ff0000;"><span style="font-family:trebuchet ms;">dalam pekatnya</span></span></strong></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"></span></p><p><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="color:#66ff99;">thx!</span></span></p>vhehttp://www.blogger.com/profile/15686348306658030501noreply@blogger.com0