aku ada sebuah kata bijak dari seseorang yang udah bikin aku nyadarin sesuatu.
dia bilang,
seorang lelaki bukan bener2 seorang lelaki ketika dia tidak bisa mempertanggungjawabkan ucapannya. menjadi menijikkan ketika ia harus menarik ucapan dan menjilat ludahnya sendiri.
ia tak lebih dari seorang banci yang ketakutan saat harus menghadapi sebuah kenyataan hidup.
sebelumnya aku berpikir bahwa ucapan-ucapan yang keluar dari setiap bibir orang yang bisa kupercaya adalah benar dan benar. namun ketika kenyataan membuktikan bahwa itu semua hanya omong kosong sebagai akibat dari emosi sesaat, maka aku kembali sulit mempercayai orang. dan akupun mengerti, ketika kita sulit mempercayai orang, maka akupun menjadi sulit untuk juga dipercayai. belajar percaya memang sulit. aku sudah coba pelajari hal itu selama 17 tahun terakhir hidupku, sejak aku pertama diberi tahu dan belajar percaya bahwa kedua orang tuaku itu memanglah benar adanya sebagai orang tua kandungku. namun nyatanya hanya sedikit yang kini aku sadari menjadi suatu hal yang benar-benar membuatku yakin..
di mana sebenernya letak kesalahan atas ketidakpercayaanku? apakah salah ketika aku menaruh ketidakpercayaan kepada seseorang lantaran suatu alasan yang mungkin di mata dan pikiranku itu logis sedangkan di pikiran orang lain tidak? aku hanya ingin sesuatu yang seharusnya memang benar, dikatakan dengan benar, dan sesuatu yang tidak benar dikatakan bukan dengan kebohongan yang secara lugas dan berakhir menjadi sebuah kemunafikan.
dan diapun tak akan pernah tahu jika pikiran ini lah yang sebenarnya memenuhi otakku.
Monday, January 26, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
walah walah
percaya dan dipercaya orang lain emg ga gampang,
kadang satu kesalahan kecil bisa membuat kita ngga dipercaya lagi sama org lain..
salah satu hal penting adlah,,menjaga kepercyaan yg udah org lain berikan ke kita ;)
hahaha (ngmg opo aku?)
iya mas yazid . .
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Post a Comment