Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Thursday, March 19, 2009

Kalaupun aku pergi, tak akan ada yang menangis untukku .

Aku tahu aku bukan wanita sempurna yang diciptakan dengan semua hal yang bisa mereka banggakan.
Tidak paras, tidak harta, tidak sifat, dan mungkin tidak juga hati.
Aku hanyalah wanita biasa yang terlalu biasa untuk dianggap sebagai seorang wanita.

Di setiap posisi dan kondisi, keadaanku tertulis sebagai sesuatu yang salah. Apapun yang aku lakukan selalu terdeteksi sebagai 'false'.
Aku juga tidak minta untuk dianggap benar. Nyatanya dalam bersikap pun aku masih belum benar.
Karenanya tidak ada seorang pun yang menyayangiku. Siapapun.

Keluargaku? Aku tak yakin mereka benar2 menyayangiku. Karena ada yang jauh lebih mereka sayang daripada aku. Karena ada yang lebih baik dari aku. karena ada yang lebih patut mereka banggakan dari pada hanya seorang aku.
Teman2ku? Adakah mereka menyayangiku? Mereka tak pernah mau bersahabat denganku. Aku pun tak pernah ada dalam list mereka walopun aku menganggapnya teman . Mereka selalu pergi dengan keegoisannya masing-masing. Karena mereka punya hari yang kukira penuh dengan butir2 kebahagiaan di setiap sisinya . Dalam kehidupan ini mereka selalu diberi peruntungan oleh-Nya, diberi kesempatan untuk merasakan apa yang disebut kebahagiaan. Dan aku? kapan aku aku dapat merasakan hal yang sama seperti yang mereka rasakan? Atau lebih tepatnya mungkinkah? Mungkinkah bisa aku tertawa lepas? Mungkinkah bahkan aku bisa sedikit saja tersenyum dan menikmati kehidupan yang cuma bisa kurasakan sekali ini? Mengapa cuma sekali saja, aku harus hidup dalam perdebatan yang nggak akan pernah ada ujungnya. .

Kadang aku merasa dunia ini tak adil padaku. Hidup tidak pernah mau berpihak kepadaku. Di saat yang aku inginkan hanya kasih sayang, semuanya pergi meninggalkan aku. dan aku tau aku tak akan pernah mendapatkannya. Termasuk dari dua orang terpenting dalam hidupku. Kurasa mereka memang tak pernah bisa memberikan kasih sayangnya padaku.

Atau ini semua hanyalah sekadar perasaanku yang aku artikan secara berlebihan?? Seandainya saja aku bisa menjawab pertanyaan itu dengan kata 'ya'.
Tapi aku memang terlahir sebagai aku. Tak ada yang mampu menolong diri ini selain karena memang seperti inilah garis hidup yang harus aku lalui.


Berbahagialah teman-temanku . Aku ikut senang karenanya.

Aku akan tetap tersenyum. Dan suatu saat nanti aku akan pergi, masih dengan perasaan yang sama.

1 comments:

MooChenk said...

:o

Post a Comment